⚠️AWAS BUAT CANDU READERS LAGI⚠️
🌻Yuk buat cerita ini berlayar dgn vote dri readers 😉
Kali ini mengisahkan gadis yang baru memutuskan berhijab dan memiliki tubuh gempal yang anti insecure bisa dibilang sedikit barbar,biasanya kan perempuan kalau g...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku akan menjagamu,meski kamu tak memintanya."
~Vino Winata~ • •
Utamakan baca al-kahfi yo guys🤗
🌻HAPPY READING🌻
Kelopak mata perlahan terbuka menetralkan cahaya yang masuk,melihat ke segala arah dan melebarkan matanya saat melihat seseorang berjas putih berdiri disampingnya.
"Om bima"ucap gadis masih terlihat pucat.
"Alhamdulilah,kamu sudah sadar."ucap seseorang itu Bima.
"Memangnya aku kenapa om?"tanyanya.
"Om yang harusnya tanya sama kamu Aliza,kenapa kamu bisa pingsan?"ujar Bima pada ponakannya Aliza.
Aliza memijat kening sambil mengingat terakhir kali dirinya sebelum tak sadarkan diri.Kini gadis gempal itu mengingatnya usai sholat subuh ingin membuka mukenanya namun badannya lemas dan kepalanya terasa berat ketika ingin berdiri dan terjadilah seperti ini.
"3 malam aku gak bisa tidur om dan akhirnya tumbang seperti ini."jelasnya.
"Apa 3 malam kamu gak tidur,kenapa bisa begitu?"tanya Bima langsung duduk dikursi samping bankar Aliza.
Aliza langsung menceritakan kejadian bos jahanam dan kekasihnya itu meninggalkan dirinya dan berakhir gadis gempal itu melewati jalan gelap dan sepi.
Biasanya Aliza masih bisa mengontrol rasa takutnya pada gelap saat mati lampu maupun dengan laki-laki agar tidak ada yang mengetahui rahasia androphobianya,namun berada ditempat kegelapan yang ia lewati kemarin entah mengapa rasa takutnya berlipat ganda sampai membuat sekeping masa lalunya hadir kembali menyapanya dalam ingatan.
Disisi lain Bima sedikit terkejut dia baru tahu ponakannya phobia terhadap kegelapan juga,lebih tepatnya Aliza tidak memberi tahunya.
Aliza melihat kekecewaan pada wajah pamannya itu,ia langsung meminta maaf karena tidak benar-benar terbuka mengenai phobianya.
"Aliza ingat!om bukannya hanya pamanmu saja tapi juga sebagai dokter mu,kamu mau sembuhkan?jadi om minta jangan ada yang ditutupi lagi dari om."ujar Bima tegas.
"Iya siap om,maafin Aliza ya."ucap Aliza.
"Terus sampai kapan kamu menyembunyikan semua ini dari keluargamu Aliza?sampai izin merantau karena ingin kerja."ujar Bima sambil menggelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan jalam pikiran ponakannya.
"Hehe..ya cuma itu satu-satunya alasan agar mereka mengizinkan Aliza om dan tidak curiga,Aliza akan jujur sama mereka kalau Aliza udah sembuh om."
"Mereka akan sangat kecewa kalau baru memberitahunya setelah sembuh dan bisa-bisa marah besar dengan om karena tidak memberi tahu mereka di tambah kamu suruh om bohong tidak bekerja di RS jakarta padahal mereka ingin menitipkan mu pada om."
