PERCIKAN RASA

3.3K 369 8
                                    


VOMENT YO 😉


🌻HAPPY READING🌻

Gadis gempal sedang melipat mukena,ia baru selesai melaksanakan sholat isya.Ketika ingin menggantungkan mukenanya,tiba-tiba lampu kamarnya mati.

Dalam kegelapan mata gadis itu melebar dan reflek nafasnya tersenggal serta jemarinya bergetar,menandakan phobianya muncul.

Aliza pun meraba-raba jalan untuk segera keluar dari kamarnya.Akhirnya ia dapat keluar kamar,namun diluar pun gelap juga tidak hanya dikamarnya saja,sudah dipastikan bahwa saat ini sedang padam listrik.

Gadis itu berjalan meraba mencari jalan turun tangga sambil memegang dadanya yang terasa sesak,namun tiba-tiba badan gempalnya menabrak sesuatu.Kedua mata melebar kembali saat sebuah tangan megang lengannya erat.

"Le..le..pas...a..ku..mo..hon."ucap Aliza lemas sambil mendorong sesuatu didepannya yang ternyata badan seseorang.Tangan itu pun melepaskannya sesuai permintaan gadis gempal itu,namun badan gempalnya terasa semakin lemas dan pandanganya ikut gelap.Hingga akhirnya ia tersungkur ke lantai.

"Alis sinchan."ujar seseorang yang tadi ditabrak gadis gempal itu ialah Afnan.

Afnan segera menurunkan badanya dan meraba-raba keberadaan Aliza dalam kegelapan.Tak sengaja Afnan memegang telapak tangan gadis gempal itu.

"Alis sinchan."panggil Afnan sambil menepuk-nepuk pundak gadis gempal itu.

"Jangan bilang dia pingsan karena takut gelap."ujar Afnan pada dirinya sendiri.

"Qiara,mah,pah,bi inah"panggil Afnan pada semua orang yang ada dirumahnya.

"Apa kak?"sahut Qiara dari bawah.

"Cepat bawa senter atau lilin ke atas Ra."jawab Afnan.

Tak lama Qiara dan Reva menghampiri Afnan,sebuah cahaya menyinari tepat pada Afnan dan Aliza yang tergeletak dilantai.

"Ya allah,Afnan kamu ngapain Aliza,hah?"tanya Reva terkejut melihat keadaan Aliza.

"Aku gak ngapain-ngapain dia mah."jawab Afnan merasa terpojoki.

"Yaudah cepat bawa dia ke kamarnya."ujar Reva.

"Sendiri mah?"tanya Afnan.

"Ya iya,masa cowo gak kuat."ejek Reva pada putranya.

"Ya kalau mamah aku masih sanggup,lah ini si alis sinchan segede toren gini."jelas Afnan tak sanggup membopong gadis itu sendiri.

"Siapa alis sinchan kak?"tanya Qiara.

"Yaudah aku coba gendong dia."ujar Afnan mengalihkan pertanyaan adiknya.

Sebelum Afnan menggendong gadis gempal,ia menarik dalam-dalam nafasnya dan mengumpulkan tenaga yang ia punya.

"Bismillah."ucap Afnan lalu menggendong gadis gempal itu

Qiara dan Reva tertawa kecil melihat urat-urat di wajah dan leher pria itu menonjol serta wajahnya pun memerah.Baru saja jalan dua langkah,keringat pria itu serasa sudah seember.

Akhirnya beban Afnan finish,ia sudah berhasil memindahkan gadis gempal itu di ranjangnya.Badannya memanas dan nafasnya pun tersenggal-senggal.

"Ra...am..bilin..ka..kak..mi..num di..ngin."ujar Afna terputus-putus nafasnya belum kembali teratur.

"Ya ampun kelelahan ya kakakku ini."ujar Aliza sambil menepuk pundak kakaknya.

"Ce..paat..Ra."

"Sabar kak."

The Secret To Being Fat (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang