7. First Meet

2.3K 567 142
                                    

안녕하세요 여러분!
Assalamualaikum!

Satu part menuju konflik. Eh gak, konflik udah mulai part kemarin 😌

Happy Reading ....

****

"Kak, temenin Ni-Ki ke minimarket di kota sebentar!"

Tidak ada jawaban dari pemuda yang Ni-Ki ajak bicara, pemuda itu malah tak acuh dan membiarkan Ni-Ki mencak-mencak tidak jelas di sana.

"Kak Nichol!" Ni-Ki berteriak, tapi pemuda bernama Nicholas itu hanya meliriknya sekilas kemudian fokus pada game offline yang sedang ia mainkan.

Lagipula ada-ada saja Ni-Ki mengajak Nicholas ke minimarket malam-malam begini, buang-buang waktu saja bagi Nicholas. Iya, buang-buang waktu main game nya.

"Kak Nichol!"

Nicholas mendelik, bocah berkebangsaan Jepang yang satu ini kenapa tidak bisa berdiam sebentar? "Berisik monyet!"

"Kak Nichol! Temenin Ni-Ki bentar!" Ni-Ki lagi-lagi berteriak kala Nicholas lagi-lagi mengabaikannya. Ingin rasanya ia menyeret pemuda berkebangsaan Taiwan itu jika saja tubuhnya besar dan kuat.

Apalah daya ia yang hanya bocah berumur lima belas tahun.

"Panggil nama gue yang lengkap." Nicholas menanggapi, lama-lama telinga dia pengang juga mendengar namanya dipanggil setengah-setengah.

"Kak Chill!"

"Nishimura Riki!"

Ni-Ki kincep mendengar Nicholas yang meneriakkan nama lengkapnya. Mampus, biasanya Nicholas akan memanggil seseorang dengan nama lengkap jika ia benar-benar marah.

"Mending lu minta temenin sama Kak Hanbin," jawab Nicholas sembari meminum segelas teh yang sejak tadi menemaninya.

Ni-Ki menarik nafas dalam, tanpa sadar tadi dia sempat menahan nafasnya karena takut akan respon Nicholas terhadap nama panggilan yang dia berikan. Chill.

Nicholas terlalu santai sih, jadinya Ni-Ki mengubah namanya jadi Chill saja, kan cocok.

"Kak Hanbin udah pergi sama Kak Seon dari tadi sore, Ni-Ki ditinggalin."

Nicholas sedikit terkekeh, kasihan Ni-Ki. Sebenarnya Nicholas tahu mengapa Ni-Ki memaksa untuk pergi ke minimarket malam-malam, pasti karena susu kotak yang ia bawa dari rumah habis.

Dihabiskan Nicholas.

"Ya udah besok aja, gue temenin," ujar Nicholas final dan tidak mau diganggu gugat.

Lagipula, malam-malam begini sepertinya berbahaya jika mereka keluar hotel hanya untuk pergi ke minimarket yang ada di pusat kota. Hotel ini terletak sangat jauh dari kota, untuk menuju hotel ini saja harus melewati hutan yang rindang.

Kalau mereka diterkam binatang buas bagaimana? Atau lebih parahnya, bagaimana jika mereka dihadang manusia berdarah dingin?

Mana mereka juga tidak punya kendaraan pribadi.

Ni-Ki yang melihat wajah datar menyebalkan milik Nicholas hanya mendengus dan kembali ke kamar hotelnya yang terletak tepat di samping kamar Nicholas dengan perasaan kesal.

Weliweli Island ft I-Land [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang