38. Arah Selatan

1.4K 420 217
                                    

여러분 안녕하세요!
Assalamu'alaikum!

Ngehehe 👀


Happy Reading ....

*****

Geonu sontak menutup mata dan kedua telinganya menggunakan tangan ketika melihat jari telunjuk Jungwon tampak bersiap menarik pelatuk pistol, setelahnya terdengar dua kali suara tembakan sekaligus teriakan pasrah Jay.

Jake juga refleks memeluk Sunghoon dan menyembunyikan wajahnya di pundak pemuda atlet tersebut, jujur ini benar-benar mengerikan! Jake sama sekali tidak ingin melihatnya.

Perlahan Geonu membuka matanya ketika tidak terdengar lagi suara, keheningan mulai tercipta membuat pemuda bermata sipit itu penasaran dengan apa yang terjadi. Dengan cepat ia langsung menoleh ke arah di mana Jay dan Heeseung tadinya berdiri.

Mereka masih hidup!

"Anjing, penghianat!" teriak Yeonjun marah ketika menyadari bahwa Jungwon malah menembaki dua temannya bukan Jay dan Heeseung. Taehyun dan Soobin tampak ambruk ke tanah karena Jungwon menembaki mereka tepat di bagian kepala.

Jungwon tersenyum miring kemudian menjulurkan lidahnya ke arah Yeonjun. "Bodohnya~ Ya kali gue mau bunuh abang kesayangan gue sendiri dan jadi penghianat? Dikira gue beneran depresot?" ejeknya sembari berjalan mendekat ke Jay dan memeluk pemuda itu sekilas.

Sedangkan Jay sama sekali tidak merespon. Sumpah Jay gemetaran sekali, lututnya serasa mau lepas, ini sudah kedua kalinya Jay ditodongkan pistol dan diberi ancang-ancang akan ditembak.

Sayang Kak Jay banyak-banyak, kalimat dalam hati Jungwon. Jay sudah banyak menolongnya sejak awal Jungwon masuk SMA, kacang lupa kulit namanya jika dia mengkhianati Jay.

Rahang Yeonjun mengeras, ia mengepalkan tangannya marah. Jungwon sialan! Dengan gigi menggertak, pemuda dengan kepala beperban itu mulai mengobrak-abrik tas kecilnya untuk mencari senjata api dan peluru yang masih ia punya.

Melihat itu Heeseung langsung meminta atensi dari seluruh temannya yang masih tersisa dengan mengangkat tangan. "Kabur cepat sebelum tuh orang ngelakuin sesuatu!" ajaknya kemudian berlari diikuti delapan orang di belakangnya.

Bunuh diri namanya jika mereka masih menunggu.

Di sela-sela larinya bersama yang lain, Sunghoon menyempatkan diri mengambil sebuah benda pemberian Beomgyu yang ia simpan di dalam saku jaketnya. Dengan penerangan senter ponsel ia mencoba memfokuskan diri untuk membaca benda tersebut. "Selatan!"

"Kata Kak Gyu gerbang yang asli ada di selatan hutan ini!" ujar Sunghoon sembari menunjuk ke suatu arah setelah berhasil membaca kompas di tangannya. Tanpa kenal lelah mereka langsung berlari ke arah selatan sesuai apa yang Sunghoon katakan.

Lebih cepat tiba di gerbang akan lebih bagus. Walaupun kenyataannya tidak sampai setengah dari penumpang kapal ILND selamat, setidaknya mereka bisa menyelamatkan seperempat-nya.

"ARKKHH!"

"Ni-Ki!"

Sontak mereka menghentikan larinya dan kompak menoleh ke rombongan paling belakang. Ketika mendapati Ni-Ki tersungkur dengan betis tertancap tembus oleh pisau, mereka langsung menghampiri dengan panik.

Weliweli Island ft I-Land [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang