007 : West Sahara

2.9K 586 108
                                    

The Living God : 007
(West Sahara)


♱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[you and i, we were embers from the same fire, dust from the same star, echoes of the same love]


(vote before you read please)


⚝──⭒─⭑─⭒──⚝

Jeon Jungkook seratus persen yakin bahwa seluruh pengalaman hidupnya selama dua puluh tahun ini sudah menjadi salah satu jalan hidup manusia yang paling menderita. Kecualikan kekayaan keluarganya, kondisi tertekan, intimidasi dan semuanya, kehidupan yang bahkan tidak bisa ia nikmati itu seharusnya cukup. Namun nyatanya itu bukan apa-apa, karena jelas selama hidupnya—Jungkook belum pernah mengalami kejadian nyaris mati.

Sebagai refleks paling dasar manusia atas bahaya, yang pertama kali Jungkook lakukan adalah berlari. Ia menerobos Taehyung dengan seluruh kekuatannya dan menaiki tangga, mendobrak pintu dan menyusuri lorong apartemen dengan segenap tenaga. Berdoa dalam hati bahwa pengawal pribadi Taehyung tidak akan muncul dan mencegahnya, dan hanya berharap cemas ia akan sampai pintu keluar. Walau rasanya itu semakin menjadi omong kosong.

Jungkook hanya berlari tanpa henti di lorong yang sama, mengulang langkah seperti treadmil dan seketika ia sadar, bahwa entah apapun yang terjadi ia terjebak dalam ilusi. Pemuda itu panik, berputar ketakutan saat ruangan tiba-tiba menyusut, otaknya yang sakit mencoba berpikir, terus berlari dan pada akhirnya mencapai akhir. Alarm dalam kepalanya berdering nyaring saat matanya akhirnya menemukan pintu depan yang terbuka dan tanpa memilah lagi langsung menerjangnya. Berdoa setelahnya ia akan menemukan lobi apartemen dan pintu unitnya, masuk ke kamar dan melindungi diri dalam dunia kecil yang hanya miliknya. Jika saja kenyataan tidak berputar seperti bola dan yang terjadi selanjutnya adalah Jungkook yang jatuh dalam lubang tanpa dasar, ditenggelamkan oleh cahaya luar biasa terang lantas kemudian jatuh terjerembab dengan wajah sebagai tumpuan di atas pasir.

Pemuda itu terbatuk-batuk seketika, mendongak dengan mulut penuh bulir pasir dan mengais napas sembari menyemburkan ludahnya. Mengambil duduk dengan tulang ekor berdenyut dan mata yang mengerjap perih, sinar cahaya yang begitu terang menghujam kelopaknya, lantas ketika akhirnya pemuda itu membuka mata, ia membelalak, menatap sekitar dengan ketakutan dan secara otomatis mundur kala sosok Taehyung tiba-tiba saja ada di sisinya. Berdiri tenang sembari melipat tangan di belakang punggung. Mendesah panjang begitu takzim sementara debu dan gersangnya gurun pasir di tengah terik matahari menyiraminya selayaknya serbuk berlian.

"Kau makan pasir?" nadanya penuh cemooh. "Kau jelas punya respon yang buruk dengan gerakan impulsif."

"Di-dimana ...."

¬ Iteru : The Living God ❦ [on hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang