044 : Wherever You Want

1.4K 340 117
                                    

The Living God : 044
  (Wherever You Want)

The Living God : 044  (Wherever You Want)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hold my hand, and I'll go everywhere with you

(vote before you read please)


⚝──⭒─⭑─⭒──⚝

Hujan turun dalam gerimis lembut saat Taehyung sampai di Kuil Osiris yang Jungkook datangi hari ini, dalam kediaman yang tidak mencolok Dewa itu berkeliling sejenak untuk mencari dan kemudian memilih diam di sudut; kala matanya yang keemasan akhirnya menangkap Jungkook yang kini tengah berdiri di pelataran bersama B’tah dan Meneptrah. Menunggu hujan reda dengan tangan terulur ke luar atap.

Anak itu tampak manis dalam tunik putihnya yang sepanjang lutut, jelas dibuat dari linen karena sekarang dia dianggap sebagai keluarga Raja sebagai akibat dari kedekatannya dengan Amun dan dia memakai alas kaki terbaik yang membuat Taehyung bersyukur karena panasnya tanah Mesir sering kali menyakiti mereka yang tidak dibesarkan di bawah langit Pharaoh.

Amun memperlakukannya dengan baik, dan Taehyung merasa sangat berterima kasih dengan sosok dirinya sendiri di masa lalu itu. Sebab walau di masa ini, Amun lebih suka menganggap perhatiannya pada Jungkook adalah sebuah bentuk hormat dan persahabatan—Taehyung tahu, jika jauh di dalam hatinya, apa yang dia rasakan jelas bukan itu.

Tapi tidak masalah juga, biar saja Amun tidak menyadarinya. Akan lebih baik begitu, karena satu-satunya orang yang berhak mencintai Jungkook hanyalah Taehyung, hanya dirinya yang sekarang dan bukan dirinya di masa lalu.

Dewa itu mendesah kecil, dengan lembut melambaikan tangannya ke arah Jungkook dan setelahnya berbalik pergi, berlalu ke area belakang kuil untuk menunggu. Sementara sihir magis yang dia keluarkan, akan menarik Jungkook untuk datang dengan sendirinya.

Taehyung tersenyum tipis kala bebeapa detik kemudian dia mendengar langkah kaki kecil mendekat, bersama dengan pikiran berisik Jungkook yang bingung atas insting aneh yang menariknya dan seraya melirik, Dewa itu menikmati dengan benar kala Jungkook akhirnya tiba di ujung lorong. Terkesiap begitu keras bersama mata melebar yang kaget, jengkel dan lega.

“Taehyung?!”

“Hai?” Taehyung menyapa, dengan kekehan kecil membuka lengan sementara Jungkook langsung meluncur ke arahnya seperti badai pasir yang marah. Menubruk Taehyung dengan kekuatan yang tidak main-main, lantas leleh begitu saja di pelukannya—lebur dalam kelegaan, kebahagiaan dan kemarahan yang Taehyung tahu, akan segera dia lepaskan dalam beberapa menit.

“Kau pergi kemana saja?!” Jungkook mendongak dengan mata berkilat-kilat marah. “Kau meninggalkan aku di sini begitu saja!”

¬ Iteru : The Living God ❦ [on hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang