Selamat membaca✨Ethan membuka pintu mobil Oliv. Sekarang mereka baru saja sampai di depan rumah Oliv. Sebelum kembali kesini, mereka sudah terlebih dulu mampir ke apart Ethan untuk mengambil barang Oliv.
"Beneran ini?"
Oliv memutar bola matanya malas, pertanyaan yang sama terlontar dari Ethan sejak mereka dalam perjalan tadi.
"Di rumah sama siapa?" Tanya Ethan Lagi memilih mengalihkan pembicaraan, percuma bukan menunggu jawaban yang sudah di jawab Oliv berkali-kali.
"Sendiri." Jawab Oliv seraya mengambil tasnya yang disodorkan Ethan.
"Adik lo?"
"Di rumah temennya, besok pulang."
Ethan menghela nafas pelan. "Gue nginep deh."
"Than."
"Gue gak mau lo sendirian." Ucap Ethan cepat. Cowok itu melangkah mendekat menangkup pipi Oliv dengan kedua tangannya memberi pengertian jika dirinya benar-benar khawatir.
"Jangan khawatir gitu natapnya."
"Gimana gak kha—.."
"Hei! Gue udah biasa." Potong Oliv menggenggam kedua tangan hangat Ethan yang berada di pipinya itu.
"Gue udah biasa, oke?" Ulang Oliv lagi.
"Gue gak mau lo kenapa-kenapa." Balas Ethan mengusap pipi itu lembut.
"Gue gak bakal kenapa-kenapa, lagian gue tidur di rumah sendiri."
Ethan menghela nafas pelan, sebelum akhirnya beralih memeluk gadis keras kepala yang berada di depannya ini dengan erat.
Oliv membalas pelukan Ethan dan menepuk kecil punggung cowok itu, seolah dengan itu Ethan akan tenang dan tidak mengkhawatirkan dirinya lagi secara berlebihan.
"Janji abis mandi langsung telpon gue." Ucap Ethan setelah melepas pelukannya.
Oliv tersenyum dan mengangguk kecil. Kemudian Oliv memejamkan mata saat Ethan mencium kening dan juga bibirnya sekilas.
"Gue pulang ya." Ethan menetuk kecil kepala Oliv. Dimana hal itu membuat Oliv mendengus kesal. Tapi tak urung ia juga mengangguk kecil.
"Masuk duluan." Ucap Ethan lagi.
Oliv masuk ke dalam dan Ethan masih memperhatikan Oliv hingga Gadis itu menghilang di balik pintu besar rumah Oliv.
Setelah melihat Oliv masuk, Ethan menghembus nafas panjangnya. Lalu masuk ke dalam mobilnya dan melajukan ke arah apartemen miliknya.
————
Baru saja menginjakkan kakinya di dalam rumah, ponselnya berdering. Dengan malas Oliv mengangkat tanpa melihat terlebih dahulu nama yang tertara disana dan langsung berpikir jika itu adalah Ethan.
"Apasih Than?" Oliv mendengus kesal.
"Than. Siapa Than?"
Oliv tersentak saat mendengar suara wanita di ponselnya. Dengan gerakan cepat Oliv manatap ponselnya dan melihat nama yang tertara disana, 'Mami'.
Oliv mengernyit. Lalu kembali mendekatkan ponsel itu ke telinganya.
"Bukan siapa-siapa." Balasnya datar.
Oliv dapat mendengar helaan nafas panjang di ujung sana. Dan Oliv juga melakukan hal yang sama. Mereka sama-sama terdiam. Suasana sangat hening.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethan's story 'About Oliv' (Completed)
Teen FictionEthan Bernard Ernest. Cowok yang berparas sempurna, alis tebal, bulu mata lentik, hidung mancung rahang yang tegas tubuh atletis, postur tinggi melebihi rata-rata. Tidak ada kata burik sama sekali saat pertama kali kita melihatnya. Tapi kesempurnaa...