Ethan's story 'About Oliv' (Completed)

28

Selamat membaca✨

Oliv menghela nafas.

"Ica udah tahu semuanya."

Ethan yang ingin duduk, sontak Ethan kembali menegakkan tubuhnya, matanya membulat sempurna, dengan perlahan cowok itu mengganti pososinya hingga berdiri di depan Oliv.

"Terus gimana?" Tanya Ethan pelan setelah mengatur ekspresinya seperti semula.

"Ica udah maafin mami, segampang Itu."

"Apa karena ini efek samping dari otak polos Ica? Tapi kalo G marah bukannya cepet maafin malah makin ngeri njir."

Oliv memukul perut Ethan dengan keras, merasa kesal dengan Ethan yang tidak bisa di ajak serius dengan keadaannya sekarang.

"Serius."

Ethan menarik tangan Oliv, "hayyuk atuh."

"Kemana?" Tanya Oliv mengernyit.

Ethan tersenyum manis, "KUA."

"Dih, ngapain?"

"Tadi lo bilang serius, ya ayok."

Oliv memutar bola matanya dengan malas, Oliv melepas tangan Ethan dengan kasar, lalu membenarkan posisinya kemudian langsung berbaring.

"Gue udah males ngomong sama lo." Ucap Oliv pelan, masih terdengar jelas nada kesal di telinga Ethan hingga membuat cowok itu tersenyum.

Ethan membuka kaosnya dan ikut berbaring di samping Oliv yang sedang membelakanginya. Ethan melirik Oliv dan memeringkan tubuhnya menyamping ke arah Oliv.

Dengan perlahan Ethan menyusupkan tangannya ke dalam baju Oliv, Ethan tidak melakukan apapun, cowok itu hanya memeluk Oliv dengan cara kulit menyentuh kulit.

"Ayok cerita, gue dengerin sekarang." Ethan menyandarkan kepalanya di atas kepala Oliv.

Oliv menggeleng.

"Ayok ih." Ucap Ethan seraya menarik paksa Oliv berbalik ke arahnya, Oliv mendengus kesal saat mendongak dan menatap Ethan yang sedang tersenyum geli menatapnya, ck.

Ethan menarik pinggang Oliv, kemudian menarik baju Oliv hingga perut gadis itu terekspos jelas di matanya.

Oliv mendelik, tapi tetap membiarkan.

"So?"

Oliv menarik nafas dan memulai ceritanya dengan tangan Ethan yang tidak berhenti bermain dengan perutnya.

Flashback.

"Kenapa, hmm?"

"Ica kecewa sama Kak Oliv."

Oliv mengernyit merasa tidak mengerti maksud dari ucapan adiknya ini.

"Ica udah tahu semuanya—."

Oliv menegakkan tubuhnya, perasaannga mulai merasa tidak enak.

"Maksudnya?"