25

28.2K 2.8K 508
                                    







Selamat membaca

Dengan kepala yang menunduk Oliv berjalan  menyusuri jalan dengan langkah yang pelan, Oliv lebih memilih berjalan kaki di banding memesan gojek ataupun taksi.

Gadis itu sedang bingung harus pergi kemana sekarang, pulang kerumah sangat tidak mungkin apalagi Ica belum mengabarinya sama sekali setelah ia pergi dari rumah.

Dan sedikit menyesal karena dulu ia pernah menolak keinginan ayahnya yang ingin membelikan dirinya apartemen.

Tentang masalahnya dengan Ethan, Oliv tidak akan memikirkannya lagi, ia sudah cukup malas untuk menangis ketika memikirkannya.

Oliv terus berjalan tanpa melihat ke depan yang dimana sebuah mobil berhenti tepat di hadapannya, saat sadar gadis itu mengernyit dan melihat seseorang keluar dari sana, orang itu melangkah mendekat ke arahnya.

"Lo ngungsi?"

Oliv memutar bola matanya malas tepat sesudah pertanyaan konyol itu keluar dari mulut salah satu teman Ethan.

"Apa?"

Cowok di hadapannya terkekeh, "gue tau lo ada masalah."

"Ya terus, urusan sama lo apa?"

Cowok itu derdecak kesal, gadis ini benar-benar menyebalkan, pantesan Sahabatnya Ethan selalu mengeluh tentang gadis ini.

"Galak amat."

"Gue punya apart kosong, lo boleh tinggal disana untuk sementara. Gue janji gak bilang siapa-siapa." Lanjut cowok itu seakan tahu apa yang terjadi tentang masalah Oliv sekarang.

"Ck, gak usah." Ucap Oliv berlalu dari sana.

Cowok itu menyusul Oliv yang  dengan sedikit berlari. "Gak mau nerima bantuan dari gue?"

"Enggak."

"Ok, kalo gitu selama lo tinggal di apart gue, lo bayar gue, daripada lo nginap di hotel yang belum tentu aman." Cowok itu masih mensejajarkan langkahnya dengan Oliv, ia tersenyum kecil saat Oliv berhenti dan menoleh kearahnya dengan tatapan yang tajam.

"Lo dibayar berapa sama Ethan?"

"Gak sama sekali, gue cuma pengen bantu lo, gue pernah di posisi lo sekarang, dan untungnya gue punya temen banyak, apalagi gue punya kamar di rumah Fian."

"Dan setau gue, lo gak punya temen sama sekali selain G, dan gue yakin lo gak akan minta bantuan sama bocah itu." Lanjut Cowok itu.

Ia tersenyum kemenangan saat melihat Oliv terdiam, dan ia yakin Oliv sedang memikirkan bantuan darinya.

"Gimana?"

Oliv menghela nafas sebelum akhirnya mengangguk kecil, dan berharap pilihannya tidak akan salah sekarang.

————

Sedangkan di apartemen Ethan sedang memondar-mandir seraya memegang ponsel, ia sesekali melihat apakah ada pesan ataupun telpon dari sesorang.

Karena bosan dengan kesal Ethan melemparkan ponselnya ke sofa begitu saja, hingga tak lama kemudian cowok itu kembali mengambil ponsel tersebut disaat suara deringan panggilan dari seseorang yang terdengar di telinganya.

"Gimana?" Tanya Ethan langsung setelah mengangkat panggilan dari temannya.

"Dia udah di apart gue, dan gue harap nanti malam lo langsung kesini" ucap cowok di sebrang sana yang dimana hal itu mampu membuat Ethan langsung menyungging senyumnya.

Ethan's story 'About Oliv' (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang