Selamat membaca✨🌚🌚
Ethan menjauhkan wajahnya lalu tersenyum kecil.
"Sweet lips." Bisik Ethan lirih, jari jempolnya mengusap salivanya sendiri yang berada di bibir dan dagu Oliv.
Oliv yang masih termangu menatap Ethan linglung. Cowok itu terkekeh melihatnya.
"Dasar Gila." Umpat Oliv menepis tangan Ethan setelah tersadar apa yang telah cowok itu lakukan padanya.
Ethan terkekeh, dengan gerakan lamban Ethan mencekram bahu Oliv dengan lembut lalu membawa gadis itu berdiri dan berjalan ke arah dapur.
Ethan mengangkat Oliv ke atas mini bar setelah sampai di dapur. Oliv semakin heran saat melihat Ethan berjalan ke arah kulkas, membuka dan mengambil mayones, lalu kembali di tutup.
"Ngapain sih?" Tanya Oliv semakin bingung memperhatikan Ethan yang kembali ke arahnya dan berdiri di tengah kakinya yang mengangkang.
Posisi Ethan tetap lebih tinggi darinya, tapi hanya beberapa senti. Karena mini bar yang ia duduki juga cukup tinggi. Jadi membuat dirinya hampir sejajar dengan Ethan.
Ethan menyeringai.
Dengan mata yang tertuju pada wajah Oliv, tangan Ethan menuju ke piama gadis itu dan dengan senyum yang masih sama, Ethan membuka kancing pertama piama yang dikenakan Oliv.
"Than jangan aneh-aneh." Ucap Oliv merasa hawa yang tidak enak sekarang, apalagi saat Ethan membalasnya dengan senyuman kecil.
Ck, senyum sialan.
Ethan kembali membuka kancing kedua baju Oliv, hingga memperlihatkan tubuh gadisnya yang terbalut bra.
"Than, udah mau siang." Oliv menahan tangan Ethan yang hendak membuka kancing bajunya yang ketiga.
Oliv sekarang mengetahui maksud dari cowok itu.
"Ya terus?" Tanya Ethan dengan alisnya yang naik turun. Ethan menyingkirkan tangan Oliv secara perlahan, lalu dirinya kembali melanjutkan membuat kancing ketiga Oliv.
"Ke rumah Fi—.."
"Bentar aja sayang." Potong Ethan cepat.
Oliv menghela nafas pasrah, percuma bukan melarang Ethan, cowok itu bermain licik dengan cara bersikap santai seperti ini.
Oliv kembali menghela nafas saat bajunya di buka dan di lempar dengan asal ke sembarang arah. Oliv dapat melihat Ethan yang sedang menyungging senyum dengan mata yang mengarah pada dadanya.
Tak menunggu lama, Ethan langsung mengambil mayones itu dengan jarinya. Dan memulai aksinya dengan cara mengolesinya secara perlahan dari bibir Oliv hingga leher gadis itu.
Ethan menyeringai melihat Oliv berdesis akibat rasa dingin dari mayones itu. Tanpa melihat mata gadis itu yang sedang menatapnya protes. Ethan langsung menjulurkan lidah ke area bibir Oliv.
Ethan menjilat secara seluruh permukaan bibir Oliv dengan gerakan yang ia buat selamban mungkin. Mengecap seluruh mayones yang tersisa disana hingga bersih.
"Ssshh.." desis Oliv pelan.
Ethan hanya tersenyum mendengarnya, lalu cowok itu menurunkan bibirnya menuju dagu Oliv yang masih di penuhi mayones. Kemudian Ia kembali melakukan hal yang sama seperti tadi. Menjilat, mengecap hingga menimbulkan suara decapan-decapan kecil darinya.
Tangan Ethan kembali mengambil mayones menggunakan tangannya ketika menyadari mayones itu sudah berkurang, tanpa menghentikan kegiatannya yang mengecap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethan's story 'About Oliv' (Completed)
Fiksi RemajaEthan Bernard Ernest. Cowok yang berparas sempurna, alis tebal, bulu mata lentik, hidung mancung rahang yang tegas tubuh atletis, postur tinggi melebihi rata-rata. Tidak ada kata burik sama sekali saat pertama kali kita melihatnya. Tapi kesempurnaa...