19

28.6K 2.8K 403
                                    
















Selamat membaca

Oliv sedang berjalan di koridor sendirian, awalnya dia bersama Ethan. Tapi cowok itu sudah duluan pergi ke rooftop bersama Gavin dan G.

Dirinya harus kembali ke kelas untuk mengambil ponselnya yang tadi memang ia lupa bawa. Awalnya Ethan ingin menemani tapi Oliv menolak dan memaksa Ethan agar menunggunya di sana saja.

Tangannya sudah merasa baik, bahkan tidak lagi merasa nyeri.

Oliv berlari kecil hingga tepat dibelokan koridor menuju ke kelasnya, Oliv tidak sengaja menabrak seseorang, tubuhnya oleng, keseimbangannya hilang begitu saja. Ketika yakin dirinya akan mencium lantai sebentar lagi, Oliv langsung memejamkan matanya.

Beberapa detik berlalu, Oliv mengerjap matanya saat tidak merasakan terjatuh ataupun sakit. Gadis itu membuka mata lalu mengerjap pelan saat melihat tangan seseorang melilit pinggangnya.

Oliv mendongak, Kedua mata Oliv terpaku menatap kedua manik safir itu, Oliv menatap cowok yang memeluknya sekarang dengan  linglung, sementara kedua tangannya mengepal erat di sela pelukan yang tak sengaja mereka lakukan.

Mereka saling bertatapan cukup lama hingga Cowok itu tersenyum sendu. Oliv makin terpaku melihat senyuman itu. Oliv tidak menampikkan jika cowok ini sangatlah tampan, walupun Ethan lebih dari segalanya.

Tanpa melepas pelukan mereka cowok itu bertanya lembut, "lo enggak papa?"

Oliv diam, tepat saat Oliv ingin menjawab, tiba-tiba tubuhnya di tarik kebelakang hingga mau tak mau pelukan Oliv dan cowok itu terlepas begitu saja.

Oliv dengan kesal menoleh, detik berikutnya mata gadis itu membola saat melihat siapa yang menariknya tadi.

"Kaget, hmm?"

Oliv meringis saat melihat tatapan tajam dari Ethan, karena gugup Oliv langsung menyungging senyum canggungnya.

Ethan berecak, lalu matanya beralih melihat cowok di depan mereka. Ethan menarik pinggang Oliv dan merapatkan tubuh keduanya.

Tanpa mengucapkan apa-apa lagi Ethan langsung membawa Oliv menjauh dari sana, meninggalkan cowok itu disana dengan mata yang masih tertuju pada mereka berdua. Oh ralat, hanya Oliv.

Cowok itu tersenyum saat melihat Oliv menoleh kebelakang dan mengucapkan kata 'thanks' tanpa bersuara.

Cowok itu mengangguk pelan lalu sebelum Oliv benar-benar menghilang cowok itu dengan cepat mengedipkan sebelah matanya.

Melihat Oliv yang langsung berpaling ke arah lain cowok itu terkekeh geli, kemudian bergumam kecil,

"Lucu."

————

Oliv duduk di kursi seraya menatap Ethan yang sedang duduk di mejanya dengan posisi yang mengukung dirinya dengan kedua kaki cowok itu.

"Lima menit gak ada gue, udah kecentilan ya." Desis Ethan, matanya menatap dua orang siswi yang baru saja keluar dari kelas, hingga sekarang cuma ada mereka berdua di dalam kelas.

Oliv menghela nafas.

"Bukan gitu, Than."

Ethan bangkit dan berjalan ke arah pintu, lalu menutupnya dan mengunci dari dalam. Ethan tidak peduli dengan murid-murid yang ingin masuk ke dalam nantinya.

"Terus gimana?" Tanya Ethan, melangkah mendekat lalu kembali duduk seperti tadu dengan posisi yang sama.

"Dia nolongi—-.."

Ethan's story 'About Oliv' (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang