Bingung ya judulnya aku ganti. Heheh sengaja. ✌️
Selamat membaca✨
Ethan menatap kepergian Oliv lalu berdecak kesal. "Sialan tu cewek, main pergi aja."
"Awas lo gue jadiin pacar." Ucapnya sendiri. Lalu tanpa kata lagi Ethan menghidupkan motornya untuk pulang ke rumah.
15 menit perjalan akhirnya Ethan sampai di depan rumahnya. Hari sudah menjelang malam dan dirinya dengan mengenaskan masih berpakaian sekolah dan yang lebih parah putus dengan gadis itu.
Menyesal? Tidak, tidak sama sekali. Hanya saja Ethan mengutuk perasaannya yang sangat cepat menyukasi gadis itu.
Menghela nafas lelah, Ethan memarkirkan motornya dan langsung masuk ke dalam rumah.
Di dalam tidak ada siapapun membuat cowok tinggi itu dapat bernafas lega. Setidaknya dia tidak mendapatkan omelan bundanya yang melihat dirinya pulang sekolah di jam 7 malam.
Tanpa basi-basi Cowok itu berjalan menaiki tangga menuju ke kamar. Setelah sampai di kamar Ethan melemparkan tas sekolahnya di atas ranjang lalu mengambil handuk kemudian berjalan ke arah kamar mandi.
10 menit berlalu. Ethan keluar dengan handuk yang terikat di pinggang cowok itu. Ia berjalan ke arah lemari dan mengambil kaos hitam polos dan celana pendek.
Hari yang sangat melelahkan baginya.
Setelah semuanya beres, dengan cepat Ethan membuka hpnya dan melihat beberapa pesan dan beberapa panggilan dari orang yang sama. Kalian pasti tau itu siapa? Ya Al. Gadis yang sudah resmi menjadi mantan Ethan sore tadi.
Cowok itu berdecak pelan dan melemparkan ponselnya ke sembarang arah. Lalu berjalan ke arah meja belajarnya dimana Ethan akan mengambil laptop yang berada di atas sana.
Setelah menaruh laptopnya di ranjang, Ethan langsung naik dan berbaring telungkup dengan wajah yang berhadapan dengan laptopnya.
"Halo. Vin.."
"Hmm."Balas Gavin di balik layar kaca itu. Membuat Ethan memutar bola matanya kesal.
"Gue putus." Ucap Ethan memulai pembicaraan.
"Kenapa? Emang lo itu jelek banget makanya di putusin mulu." Ucap Gavin tertawa mengejek.
"Yee babi, kali ini gue yang putusin." Balas Ethan tidak terima.
Gavin tertawa keras.
"Gue serius anjing." Ucap Ethan dengan tatapan yang berubah serius.
Gavin langsung menghentikan tawanya dan menatap Ethan dengan tatapan heran, jarang sekali Ethan bersikap seserius ini.
"Gue putusin Al." Mulai Ethan saat melihat Gavin yang sudah berubah rautnya.
Gavin tidak menjawab, ia mengangguk kecil.
"Al bilang G pelakor, dia pikir G berusaha rebut gue dari dia."
"Gue tahu."
Mata Ethan terbelak dengan sempurna. "Lo tahu?."
"G bilang, gue baru selesai sama dia."
Ethan mengangguk mengerti. "Jadi lo tahu Juga soal G yang di dorong sa—.."
"Maksud lo?"
"Lo gak tahu, G di dorong sama Al. Hampir jatuh untung gue baru sampe disana dan langsung nahan G." Jelas Ethan.
"G gak bilang soal ini, Ck gadis itu." Decak Gavin tidak habis pikir dengan sifat G.
"Udahlah. Jadi apa rencana lo? Gue tahu ya, lo gak akan biarin gitu aja siapapun yang sakitin gadis lo." Tebak Ethan dengan males, ia tahu sebentar lagi Fian akan mendapat tugas dari cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethan's story 'About Oliv' (Completed)
Fiksi RemajaEthan Bernard Ernest. Cowok yang berparas sempurna, alis tebal, bulu mata lentik, hidung mancung rahang yang tegas tubuh atletis, postur tinggi melebihi rata-rata. Tidak ada kata burik sama sekali saat pertama kali kita melihatnya. Tapi kesempurnaa...