Selamat membaca✨Ethan pulang ke apartemen sekitar jam 23.00, cowok itu sedari tadi berada di rumah Fian untuk menyendiri.
Tentang kejadian tadi, Ethan benar-benar merasa panas dengan hatinya, kejadian tadi masih tergiang jelas di kepalanya, bahkan di saat dirinya baru saja memejamkan mata.
Dan sekarang dirinya berada dalam kamar sembari memperhatikan Oliv yang sudah tertidur, Ethan yakin gadis itu menangis terlihat dari mata dan hidung yang berbengkak dan memerah.
Sungguh Ethan ingin mendengar penjelasan dari Oliv, tapi balik lagi dari kenyataan yang ia lihat tadi dengan matanya sendiri, bahkan di depannya, Oliv berciuman.
Ethan juga masih mengingat siapa cowok itu, tentu saja dia tidak melupakan siapa orang itu, Ethan memang sudah bisa menebak saat pertama kali ia melihat mata cowok itu yang menatap Oliv dengan tidak biasa, seperti ada ketertarikan disana.
Cukup lama ia melamun seraya menatap Oliv, Ethan menghela nafas saat melihat jam menunjukkan pukul 00.00.
Ethan melangkah mendekat dan mengambil satu bantal dan satu bantal gulingan, Saat ingin keluar, tiba-tiba langkahnya terhenti saat merasakan jari telunjuknya di genggam.
Ethan menoleh dan mengernyit saat melihat Oliv masih menutup mata tetapi tangan gadis itu masih menggenggam erat telunjuknya.
"Than." Ucap Oliv serak.
Ethan tertegun sesaat lalu duduk di sisi ranjang dan kembali menatap Oliv.
"Maafin gue."
Ethan terdiam, dan berpikir jika gadis ini sedang bermimpi.
"Gue gak lakuin itu."
Karena tidak tahan dengan situasi seperti ini, Ethan melepas paksa tangan Oliv darinya, lalu keluar dari kamar tanpa melihat ujung mata Oliv yang sudah mengeluatkan sedikit air mata.
————
Setelah keluar dari kamar mandi, Oliv mencepol rambutnya secara asal, gadis itu berjalan keluar dari kamar disaat dirinya merasa lapar.
Saat berada di ruang tengah, Oliv tertegun melihat Ethan yang tertidur di karpet dengan bantal yang sudah berlawanan arah dengan posisi tidur cowok itu.
Olib tersenyum kecil ketika menyadari jika Ethan benar-benar pulang dan tidak meninggalkan dirinya sendiri di apartemen cowok itu.
Senyum Oliv memudar ketika mata Ethan terbuka dan sekarang menatapnya dengan tatapan yang susah Oliv artikan itu apa.
"Morning." Sapa Oliv canggung.
Oliv pergi ketika tidak mendapat respon dari Ethan, bukannya menjawab cowok itu malah membuang pandangannya ke arah lain. Dan Oliv merasa tidak nyaman akan hal itu.
Sedangkan Ethan hanya menghela nafas, merasa tidak tega dengan Oliv, karena pusing memikirkan masalah ini, Ethan bangkit dan mengambil bantal dan selimutnya kemudian membawa ke dalam kamar.
Ethan tidak langsung keluar, cowok itu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, cukup lama berada di kamar mandi, Ethan keluar setelah memakai celana pendek yang sebelumnya memang ia bawa ke dalam kamar mandi.
Saat ingin melangkah keluar, langkah Ethan terhenti saat mendengar ponselnya yang berdering. Ethan melihat dan mengernyit saat melihat nama yang tertara disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethan's story 'About Oliv' (Completed)
Fiksi RemajaEthan Bernard Ernest. Cowok yang berparas sempurna, alis tebal, bulu mata lentik, hidung mancung rahang yang tegas tubuh atletis, postur tinggi melebihi rata-rata. Tidak ada kata burik sama sekali saat pertama kali kita melihatnya. Tapi kesempurnaa...