Naruto melambaikan tangannya pada (y/n). Ia berdiri dari duduknya lalu berjalan menghampiri wanita itu.
"Lama tidak bertemu, (y/n) nee-san."
(y/n) balas tersenyum pada Naruto. "Bagaimana kabarmu? Apa misimu berjalan lancar?" tanyanya.
Naruto mengangkat kedua tangannya lalu menaruhnya di tengkuk lehernya.
"Sesuai yang diharapkan. Semua misiku berjalan dengan lancar," ujarnya yang diakhiri cengiran khasnya.
(y/n) terkekeh lalu mengangguk-anggukan kepalanya. "Syukurlah... Aku senang mendengarnya."
Dari dalam kedai ramen, Paman Teuchi, pemilik kedai Ramen Ichiraku melambaikan tangannya pada (y/n).
"(y/n)-san, lama tidak bertemu!" sahutnya dari dalam kedai.
(y/n) membungkuk sopan ke arah Paman Teuchi lalu tersenyum hangat. "Semoga anda selalu sehat, paman."
Paman Teuchi mengangguk lalu tersenyum ke arah sang empu.
"Kau mau pergi kemana, nee-san?" tanya Naruto tiba-tiba, membuat (y/n) sadar akan keberadaan seseorang di dekatnya.
"Ah... Aku hanya ingin jalan-jalan," balasnya.
Naruto ber-he ria. Ia lalu menyetarakan posisinya dengan (y/n) lalu menatapnya lembut.
"Biar kutemani."
(y/n) tersenyum mengangguk mengiyakan. Mereka berdua berjalan beriringan, mengitari tempat-tempat yang mereka kunjungi di sekitar desa.
Dalam perjalanan, mereka selalu berbincang-bincang kecil. Tak jarang canda tawapun terdengar dari mulut mereka.
Langit kian berubah menjadi jingga. Mataharipun semakin tenggelam di ufuk barat.
(y/n) dan Naruto duduk di atas rerumputan di pinggir sungai. Mereka menatap langit. Hembusan angin menerpa mereka, membuat diri mereka merasa tenang dan damai.
(y/n) duduk memeluk lututnya sedangkan Naruto menahan tubuhnya dengan kedua tangannya di belakang. Mereka tengah menikmati semilir angin sebelum Naruto membuka suaranya.
"Apa kau masih menjalankan misi, nee-san?"
Wanita itu melirik ke arah Naruto. Mata biru yang tengah menatapnya itu nampak bercahaya, memantulkan kilatan indah pada orang yang melihatnya.
(y/n) mengangkat bahunya. "Entahlah, aku juga tidak tau," ujarnya.
Naruto terheran-heran mendengarnya. Ia membetulkan posisi duduknya menjadi duduk menyilangkan kakinya.
"Kenapa? Atau-oh! Jangan-jangan Kakashi-sensei tidak mengizinkanmu menjalani misi lagi?!" ujar Naruto dengan hebohnya.
(y/n) terkekeh mendengarnya, membuat Naruto semakin tidak mengerti. Ia bahkan sampai memiring-miringkan kepalanya saking tidak pahamnya.
"Tidak. Sejauh ini, Kakashi tidak pernah melarangku untuk menjalani misi," ucapnya.
"Lalu?" balas Naruto cepat.
(y/n) menatap Naruto dengan lekat. "Sejak aku menikah, aku belum pernah dipanggil untuk menjalani misi."
Naruto ber-he ria kembali. "Hee... Jadi karena itu nee-san bilang tidak tau," ucapnya. (y/n) mengangguk mengiyakan.
"Aku tidak tau apa aku masih bisa menjalani misi lagi atau tidak. Kalau dipikir-pikir, aku juga tidak pernah bertanya pada Kakashi tentang misi yang mungkin bisa aku lakukan. Kalaupun aku dapat misi, aku tidak tau apa Kakashi akan mengizinkanku atau tidak," terang (y/n) pada Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Things || Hatake Kakashi
Hayran Kurgu(full name) yang kini sudah berubah marga menjadi Hatake (y/n) adalah istri dari Hokage Keenam, Hatake Kakashi. Awal pernikahan memang terasa sangat manis. Namun, kian hari (y/n) merasa ada sesuatu yang berbeda antara dirinya dengan Kakashi. Terkada...