Minghao, Dulu. II

773 118 12
                                    


"Kamu gak bisa pasang dasi?"

Mingyu merebut dasi yang Minghao genggam sejak tadi. Memakainya sendiri sambil menatap ke arah cermin dengan datar. "Siapkan saya sarapan."

Minghao berlari keluar kamar Mingyu. Menatap Bingung dapur mewah itu sambil berpikir keras apa yang harus ia buat. "Anjir gue aja 2 hari dijakarta bisa nya bikin mie instan! Ini disuruh masak! Setan!"

Minghao mengambil telur lalu memecahkannya. Sempurna! Ia bangga hanya gara gara bisa memecahkan telur tanpa tumpah. Ia lantas diam. "Bu... Kok hao gak bisa masak." Gumamnya lalu mulai mengocok telur.

"Omelete! Iya omelete gampang! "

Minghao tak pernah mempersiapkan ini. Dulu ia hanya belajar soal pekerjaannya tanpa berpikir kalau ia harus memakaikan dasi atau bahkan membuat makanan untuk bosnya. Ini hari pertama Minghao. Kemarin malam ia bahkan tak bisa tidur karna membayangkan bagaimana pekerjaannya besok hari. Ia terus berkirim pesan dengan Seokmin—yang sekarang mungkin sudah di amerika— tentang apa saja yang harus ia lakukan.

Minghao sudah ahli soal menjadi sekretaris. Tapi kalau disuruh memasak? Minghao menyerah.

Mingyu menatap tak minat pada sepiring omelete buatan Minghao."Kamu pernah makan omelete sebelumnya?"

"Pernah."

"Apa bentuknya kayak gini?"

Mingyu mendonggak, menatap Minghao yang sedang mengulum bibirnya gugup."Seenggaknya rasanya enak?" Ia menarik bibirnya keatas, tersenyum pada orang yang mulai jadi bosnya hari ini.

Mingyu mendorong piring itu. Berdiri dan berjalan menuju kompor. Minghao dengan tergesa mengikuti Mingyu. berdiri dibelakang Mingyu saat Pria itu mulai memecahkan beberapa telur kedalam mangkuk.

"Omelete itu pakai susu, Dan dikocoknya harusnya pakai kocokannya biar bener mengembang."

"Mau bikin kue?"

Mingyu menahan senyumnya. Kembali memasang wajah datar saat Sekretarisnya menatap wajahnya penasaran. "Saya lupa nyimpen kocokannya dimana jadi pakai Sumpit."

Mingyu dengan ahli mengocok beberapa butir telur yang sudah di campur dengan beberapa rempah itu dengan Sumpit. Minghao sampai menganga melihatnya.

Beberapa menit kemudian Dua piring Omelete cantik tersaji diatas meja. Minghao yang belum sarapan menelan ludahnya. Makanan sesederhana buatan Mingyu ini bisa menggugah seleranya sekarang.

Minghao dan Mingyu sama sama diam beberapa lama. Minghao menunggu sang Bos memulai makannya sedang kan Mingyu sibuk menatap sekretarisnya yang menatap lapar Omelete dipiring.

"Ayo coba."

Minghao ingin menangis. Omelete buatan Mingyu mengingatkannya pada sarapan pagi di resort bali yang ia dan keluarganya selalu datangi setahun sekali 10 tahun lalu. Rasanya seperti buatan Chef profesional.

Minghao membuka pembicaraan ditengah acara makan mereka."Anu... Kalau bapak bisa masak, kenapa nyuruh saya? Dan jujur aja, bapak kayaknya lebih pinter ngurus rumah dari pada saya."

"Kamu bisa pakai dasi tapi gak bisa pasangin buat saya?" tanya Mingyu out of the topic.

"Ah ini." Minghao menyentuh dasi yang mengikat lehernya."Ini dasi udah jadi."

Minghao kembali menunduk kala mata Mingyu menusuk nya, Ia memilih meminum air. Menghilanhkan rasa takut.

"Saya gak mau tau, Kamu harus bisa. Buatin saya makan, ngurusin rumah saya bahkan hal hal lain diluar perusahaan saya, apalagi masang dasi buat saya. Saya harap secepatnya kamu belajar Xu Minghao."

"Itu alasan saya memperkerjakan kamu."

6 bulan pertama Minghao lalui dengan penuh rasa gugup dan khawatir. Ia tak hanya mencoba beradaptasi di kantor, melainkan harus mulai terbiasa mengurus urusan Pribadi Mingyu.

Libur akhir tahun pertama, Mingyu pergi ke tempat keluarganya tanpa Minghao. Si sekretaris manfaatkan waktu itu untuk beradaptasi di rumah Mingyu. Yang mana Mingyu mengizikan Minghao tinggal dirumahnya selama 3 hari. Minghao mencari tahu letak barang, fungsi benda bahkan belajar memasak dirumah sang boss.

Namun saat Mingyu kembali, dapur Mingyu hancur karna Minghao nyaris membakarnya.

Seperti Biasa Minghao belajar Cepat. Walau satu tahun pertama ia menangis setiap malam karna merasa tak mampu, Namun nyatanya Pria itu bisa menjadi Sekretaris yang handal dan profesional. Minghao lah Orang yang selalu berdiri dibelakang Mingyu di masa masa perjuangannya membangkitkan perusahaan. Bahkan sekarang Minghao sudah terkenal dimana mana karna menjadi sekretaris dari Seorang Kim Mingyu.












KANGEN GYUHAO😭

5 yearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang