"Jadi lo sama dia b aja?"
"Ya biasa aja, lo pikir bakal gimana?"
Suara musik khas natal menggema di toko baju yang Minghao dan Soonyoung kunjungi. 2 sahabat itu sedang menghabiskan waktunya di salah satu mall di bandung.
"Tapi lo gak coba gitu deketin dia, bikin dia suka sama lo."
"Gak! gak mungkin terjadi. Gak pernah kebayang di hidup gue kalo gue bakal punya hubungan sama dia."
"Dih! Kan lo suka sama dia."
Minghao membuang nafas pelan. Menarik salah satu Kemeja dan menempelkannya ketubuh, mengecek apakah baju itu cocok untuk nya atau tidak. "Suka, gak berarti bakal jadian."
"Lo gak ada keinginan jadi pacar dia atau apalah... Aneh aja kalo suka tapi gak mau dapetin si Mingyu."
Soonyoung ikut melakukan hal yang sama dengan Minghao. Ya, dia asal mengambil pakaian lalu menempelkan nya pada tubuh sang sahabat. "Gue jadi ragu kalo lo suka sama dia."
"Gue juga." Minghao berjalan menuju kasir. Acara memilih pakaiannya sudah selesai. "Tapi gue gak bodoh, gue bukan bocah yang gak tau apa yang gue rasain sekarang. Gue tau ini perasaan suka, tapi mungkin karna dia selalu ada disekitar gue ya gue gak mau apa apa lagi. Like, that's enough."
"iya lo bukan bocah. Lo tau kalo lo suka sama dia. But i have a question, is that love? Or cuman perasaan menganggumi?"
Minghao terkekeh. "Ya, i think i just adore him. "
.
.
.Minghao selesai dengan kegiatan berbelanja pakaian nya. Ia duduk diatas kasur miliknya di hotel tempatnya menginap. Mingyu dan Minghao sedang ada perjalanan bisnis kebandung.
Mingyu sedang ada pertemuan, dan baru selesai nanti sore. Jadi tadi—Yang syukurlah— Minghao dibebaskan—Ia bisa belanja keperluan untuk acara akhir tahun nya dengan Mingyu. Minghao beli pakaian yang cocok untuk dipakai nanti.
"Gabut."
Minghao mengambil laptop Pribadinya. Tak semahal Laptop yang kantor beri untuknya tapi setidaknya Miliknya tetap bisa bekerja baik. Minghao selalu senang jika menulis. Mungkin karna sejak dulu hobby dan cita citanya menjadi penulis, Minghao mampu menghabiskan waktu bahkan sampai tak sadar bahwa sekarang hampir malam.
Minghao merenggangkan tubuhnya. 3 jam duduk dan menatap Laptop membuatnya kelelahan. Ia lantas diam, tersenyum kecil sambil menatap jendela besar dihadapan. Langit bandung yang oranye membuatnya tenang. Namun tiba tiba Pria itu berlari keluar kamar. Turun ke lantai utama hotel dan melihat banyak orang berjas rapih keluar dari auditarium.
Minghao menerobos masuk. Mencari sang atasan yang entah sedang apa dan dimana. Minghao terus mengedarkan pandangan lalu tepat saat ia melihat Pria jangkung berjalan sambil tersenyum sopan pada beberapa orang, Minghao buru buru menghampirinya. Berdiri tepat disebelahnya dengan menggeser seorang bapak tua yang awalnya berjalan disebelah Mingyu.
"Iya Pak, Terimakasih atas partisipasi nya. Saya senang pertemuan hari ini berjalan lancar."
Mingyu tersenyum dan mulai mengangguk angguk sopan pada orang orang yang tadi berjalan bersamanya. Chan datang dengan tas Milik Mingyu, memberikannya pada direktur tampan itu. lalu izin pergi setelah menatap sinis pada Minghao tanpa sepengetahuan Mingyu.
Minghao mengulum bibirnya, perasaanya tak enak. Ia lantas buru buru menekan tombol naik di lift. Selama menunggu pintu terbuka Minghao sibuk mengaggumi hiasan disebuah pohon natal tepat disebelahnya. Warna nya cantik, ia mampu melihat Pantulan dirinya sendiri dari sebuah bola mengkilap yang tergantung disana. Namun saat sibuk menganggumi bola itu Minghao melihat jelas. Mingyu yang meliriknya sambil tersenyum kecil bahkan sampai gigi taring disisi kirinya terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
5 years
RomanceNow playing: SAY YOU WON'T LET GO 00:00●_____________ 03:14 ⇆ㅤㅤ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷ㅤㅤ↻ 🐸 I knew I love you then, but you'd never know. Cause i played cool when i was scared to letting go. 🐶 I know i needed you, but i never showed. But i wanna stay with you un...