He

736 122 2
                                    

Tebakan Minghao soal Mingyu dan Chaeyeon yang sedang marahan mungkin benar. Salah satu buktinya adalah Terparkirnya Mobil Minghao di Pinggir pantai yang biasa Mingyu datangi untuk bertemu Seungkwan.

Mingyu bilang Seungkwan yang akan mendatangi mereka kemobil kali ini. Jadi hal termungkin yang terjadi adalah mereka Melakukan "Itu" didalam mobil. Tapi ada hal lain yang Paling membuat Minghao kesal yaitu dia tak diizinkan turun dari mobil.

"Ih.... Kenapa susah banget."

Minghao ternyata tak membawa airpodnya. Jadi terpaksa ia mengambil earphone yang ia simpan cukup lama di mobil. Kabelnya berbelit, Minghao sedang kesulitan membenarkan itu. Memakai earphone itu salah satu cara untuk menghindari suara suara yang mungkin sekali terdengar nanti. Ya, Minghao masih punya perasaan. Ia tak mungkin bisa menahan tak menutup telinganya jika sang bos bermain bersama orang tepat dibelakangnya.

"Kenapa saya harus diem disini sih pak?"

"Ya karna saya mau kamu disini."

"Bapak tumben gak nyamperin seungkwan, kenapa harus dimobil?"

"Saya maunya dimobil."

"Pak... Saya tau mobil bapak kedap suara. Mobilnya juga mungkin gak bakal goyang tapi tetep aja! Kalau bapak mau ngeseks mending gak usah suruh saya liat!"

"Kamu masih mikir kalau saya sama Seungkwan always have sex?!"

"Ya, abisnya kan emang bener."

"I Told you! I never fuck seungkwan!"

Minghao diam. Acara membenarkan kabel earphonenya belum selesai. Ia malah merasa kesal sekarang. Pria itu melirik Spion tengah. Mingyu sedang memegang kepalanya. Seperti punya masalah finansial dan krisis ekonomi. Minghao berusaha tak peduli,memilih menatap jendela dihadapannya. Menonton sunset dan langit Oranye yang terpajang disana.

"Aaaa! Puppy!"

Minghao memekik senang saat seekor anjing lucu melintas didepan mobilnya. Ia membuka kaca mobil terburu buru, hanya untuk menyapa sang anjing lucu yang sama sekali tak peduli pada teriakannya. "Yaampun lucu banget!"

Minghao kembali menutup kaca. Mood nya naik 100% berkat lewatnya sang anjing lucu di depan mobilnya. Ia fokus pada earphonenya lagi sambil tersenyum senang.

"Kamu suka anak anjing?"

"Sukaaaa banget!"

Mingyu terkekeh kecil. Memperhatikan Minghao yang sibuk didepannya. "Kamu melihara anjing dirumah dulu?"

"Enggak, Ibu agak alergi sama bulu bulu hewan... Jadi walau pun dari dulu saya mau melihara kucing atau anjing saya tahan tahan aja. Kasian ibu."

"Tapi kan sekarang kamu tinggal sendiri, gak ada ibu."

Minghao bersorak senang saat earphone sudah tak berbelit lagi. Wajahnya masih terlihat senang dan lupa kalau sebentar lagi akan terjadi sesuatu yang akan membuatnya kembali kesal. "Saya setiap hari ngurusin 2 nyawa pak. Dan saya bahkan gak pernah tinggal di apart saya lebih dari 10 jam dan ke apart juga buat tidur doang. Kebanyakan saya diem diluar, ngurusin kerjaan, ngurusin bapak. Saya takut kalo saya pelihara hewan, saya gak bisa jagain dia."

Minghao melirik spion, mata Mingyu menatap tepat ke matanya. "Nanti bukannya jadi mood boster, saya malah kesel karna yang seharusnya saya istirahat dirumah, saya masih harus ngurusin peliharaan saya."

"Kamu capek banget ngurus saya?"

Minghao dan Mingyu saling tatap lewat spion tengah. Suara Mingyu tadi benar benar terdengar tenang dan lembut. Minghao diam sebentar, kata kata Chaeyeon tadi pagi soal "Luapin aja kemarahan kamu ke dia" sebenarnya sebuah ide yang bagus. Karna kata orang, tak baik menahan marah. Tapi Minghao malah tertawa kecil, perasaan marahnya pada Mingyu seolah hilang saat dia menatap dalam pada mata sang bos.

"Ya capek pasti ada, tapi seperti yang selalu bapak bilang... Itu kewajiban saya, saya sekretaris bapak dan—" Minghao memutar kepalanya, memilih menatap secara langsung. "Itu yang harus saya lakukan."

"Saya cuman kesel kalo bapak rewel, kayak anak kecil."

Minghao kembali melihat kedepan, pipinya memerah karna tadi Mingyu menatapnya begitu dalam. "padahal badan gede tapi sukanya rewel dan makan mcflurry." cicitnya pelan.

"Jadi kamu ngurusin saya itu karna kewajiban?"

"Iya lah pak, apalagi?"

"Kalau kamu udah berhenti jadi sekretaris saya kamu gak bakal mau ngurusin saya lagi?"

Minghao menautkan alisnya heran. Melirik Mingyu yang sedang menunduk dengan ekspresi tak tertebak. "Kalau gitu jangan berhenti jadi sekretaris saya."

Pintu disebelah Mingyu terbuka. Membuat Minghao dan Mingyu agak kaget. Seseorang yang keduanya kenal masuk tanpa permisi. Duduk sambil mengumpat kecil.

"aih! Sialan!"

Seungkwan membenarkan letak rambutnya dengan tak tenang. Minghao sudah menancapkan earphonenya ketelinga, berniat menonton film atau mendengarkan lagu. Jadi sekarang ia sedang mencoba fokus dengan ponselnya.

"Lo tau gak sih Bule yang taun lalu dateng kesini?"

"Siapa?"

"Itu loh! Yang mukanya kayak Leonardo! Gak elit banget kan? Bule lain kalo liburan ke bali, lombok, ini malah kesini!"

"Ya terserah orang lah kwan, lo sibuk banget ngurusin dia."

Seungkwan melirik sinis Mingyu. "Dia ngejar ngejar gue!"

Mingyu terkekeh kecil."Ya terus? Bukannya lo suka ya yang bule bule gitu?"

Seungkwan tak memerdulikan Pertanyaan Mingyu, memilih menyapa Minghao yang bukannya sibuk mendengarkan lagu malah sibuk melamun.

"Hei."

"Eh iya pak?"

"Seungkwan nyapa kamu, kamu kenapa?"

Minghao memutar kepalanya, melihat kebelakang dimana 2 Pria sedang duduk bersebelahan sambil menatapnya bingung. "G-gak papa pak, saya gak denger tadi pake earphone."

Minghao menelan ludah, tadi dia cukup shock mendengar Mingyu berbicara Informal, pertama kali dalam 4 tahun ia mendengar sang bos menggunakan kata ganti orang dengan kata 'Lo'Minghao benar benar kaget.

Sebenarnya Minghao tak pernah melihat langsung Mingyu berinteraksi bersama teman temannya. Ini juga kali pertama Minghao duduk dengan jarak cukup dekat dengan Seungkwan. Sebelumnya setiap kali Mingyu menemui Seungkwan, Minghao pasti menunggu di mobil atau setidaknya duduk jauh dari keduanya. Ia Menghindar.

"Emang earphonenya nyala?"

"Nyala... "

Minghao bohong, ia bahkan belum memutar apapun disana. Dan ia sebenarnya tak yakin apa benda itu berfungsi atau tidak.

"hm... "

Minghao mengangkat kepalanya, melihat seungkwan dan Mingyu yang ternyata sudah saling menatap dengan Seungkwan yang mengulum senyumnya. Entahlah tatapan apa itu tapi Minghao berusaha tak peduli, memilih kembali duduk dengan benar dan melamun lagi.








^^

5 yearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang