Pillowtalk ala ala

870 112 8
                                    




"Don't move, my dick still inside remember?"

Minghao berdehem kecil untuk menyadarkan dirinya. Dia sendiri tak yakin kenapa bisa ada di pelukan seseorang sekarang. Dan yang penting adalah, kenapa dia dan orang itu telanjang?

"A-ah! Bapak... "

Mingyu terkekeh saat melihat wajah kaget Minghao. Semalaman dia hanya memandangi wajah Minghao dari belakang.

Ya, Mingyu dan Minghao tertidur setelah "permainan" mereka beberapa jam lalu. Dan Mingyu masih menyimpan miliknya di lubang Minghao. "Nnh.. Kenapa gak di keluarin."

"Enak."

Minghao berusaha tak membangunkan Mingyu 'lagi'. Namun dia benar benar butuh bergerak sekarang. Jadi Pria itu pelan pelan mengeluarkan milik Mingyu dan menjauhkannya. Ia lalu berbalik menghadap Mingyu dan Tersenyum manis.

"Gak tidur?"

Mingyu menggeleng. Matanya tak berkedip menatap Minghao.

"Kenapa?"

"gak tau. Saya gak bisa tidur."

"Gara gara saya?"

Mingyu mengangguk polos. Matanya sekarang berkedip beberapa kali. "Gara gara kamu."

"Kalo gitu harus nya saya Pulang biar bapak bisa tidur."

"No, stay here."

Minghao terkekeh kecil. Matanya melengkung karena tawanya. Ia menaikan letak selimut agar benar benar menutup tubuhnya. "Bapak emang gak capek?"

"mau main lagi?"

"N-no! Apa apaan...!"

"Hahaha... Lagian kamu nanya saya capek apa enggak, ya pasti saya jawab enggak. Saya kuat kalo soal ini."

"....hm"

"Kamu gimana? Capek?" Mingyu Mengelus wajah Minghao. Wajahnya tak semerah beberapa jam yang lalu, mungkin karena Minghao sudah tidur beberapa lama tadi. "Maaf ya. Pasti sakit."

Kalo boleh jujur, Minghao benar benar tak merasa sakit yang benar benar sakit sampai membuatnya tak ingin melakukannya lagi. Iya lah, rasa sakit nya tertutup rasa nikmat ^^
Tapi benar, Mingyu sama sekali tak bermain kasar ataupun keras. Bos nya itu melakukannya dengan lembut dan perlahan. First experience Minghao benar benar di buat se indah mungkin oleh Mingyu.

"Kayaknya kita harus pake baju sekarang."

"Kenapa... " Mingyu seperti tak tertarik. Ia malah membawa Minghao kepelukan seolah melarangnya pergi. "Dingin? Kan udah pake selimut."

"Emang nyaman tidur kayak gini?"

"Tadi 3 jam kamu tidur nyenyak nyenyak aja gak pake baju."

"Tadi kan capek pak."

"Hey, can u stop call me pake Pak or bapak?"

"S-saya harus panggil apa?"

"Semalem aja kamu panggil saya pake nama saya lancar, mana pake panggil panggil daddy daddy segala."

Wajah Minghao memerah. "No!  I didn't!"

"Iya."

"Enggak, mana mungkin."

"Hm, pura pura." Mingyu lagi lagi mengelus wajah Minghao lembut. Dielusnya rahang, pipi, alis dan berakhir di bibir bawah Minghao. "Tapi saya suka pas kamu Panggil pake nama lain selain bapak."

"Puppy."

"Itu nama hewan."

"my puppy."

"i'm not a puppy."

"My.... Boss."

Mingyu tiba tiba menggeram. Alisnya bertaut seperti marah. Mingyu tak suka di panggil boss begitu.

"T-tapi kan itu bener. Bapak boss saya."

"Mingyu, panggil Mingyu."

"Gak sopan."

"Mas Mingyu..."

"....."

"Gaji kamu saya potong dan gak ada libur kedepannya."

"Mas... "

Mingyu tersenyum cerah. Di bawa nya Minghao kedalam pelukan lebih dalam. Pria itu menyimpan kepalanya di atas Kepala Minghao sambil beberapa kali mengecupnya.

"Seneng banget."

"Kalo kamu panggil saya bapak, terkesan ada jarak antara kamu sama saya. Jadi saya lebih suka gini, saya jadi merasa spesial."

"Haha.. Yaampun kok gitu."Minghao tiba tiba mengingat sesuatu. Pria itu lantas bangun. Dada penuh bercak merah dan tanda kepemilikan terpampang jelas. "Soonyoung... "

Yap. Dia melupakan sahabatnya.

"Pak saya harus pulang."

"...."

"Hp... Hp saya mana ya."

"Dapur."

Minghao ancang ancang bangun, tapi ia ingat. Dia tak memakai sehelai kain apapun. Sedangkan Mingyu masih berbaring. Wajahnya agak menekuk kesal karena Minghao memanggil nya bapak lagi barusan.

".....jangan liat."

"Saya udah liat semuanya. Kenapa malu?"

"........"

"Okay, wait saya ambilin baju kamu."

Mingyu tanpa rasa malu keluar dari balutan selimut dan turun dari atas kasur. memungut pakaian Minghao dan melemparkannya pada Pria manis itu. Mingyu dengan santai memakai pakaian dalamnya dan berjalan menuju kursi diujung ruangan untuk memakai kaos tidurnya. Lalu diam memperhatikan Minghao yang tergesa gesa mengenakan pakaiannya.

"Harus banget pergi?"

"he is so clumsy dan culikable. Saya takut dia kenapa napa."

"....culik able."

"Saya pulang ya."

"Saya antar."

"Enggak usah, saya mau pakai motor."

Minghao sudah lengkap dengan pakaian. Pria manis itu mencoba merapikan rambutnya namun sulit, tapi dia tak peduli, pikirannya sudah ada pada Soonyoung sekarang.

"Makasih."

"Hm."

Minghao dan Mingyu berjalan ke dapur. Sekretaris yang jalannya agak aneh sekarang itu sibuk menatap layar Ponselnya sekarang, meringis saat dilihatnya Tanda panggilan tak terjawab yang hampir mencapai angka 100 dari Soonyoung. "Mas... "

Mingyu buru buru mengangkat kepalanya. Alisnya terangkat dan matanya melebar. "ya?"

Cup!

"Thankyou, it was so ineffable. Enak."

Selesai mengecup pipi Mingyu tanpa izin, Minghao berhambur pergi. Menyisakan Mingyu dengan pipi memerah dan salah tingkah.

.
.
.
.

Astagfirullahaladzim, kamu ini berdosa banget.

Btw chap ini gak nyampe 1000 kata sksksksk


DAN GUYS AKU DOUBLE UPDATE KARENA SENENG BANGET GYUHAO SELCA

/Guling guling nangis darah








Luvluv😙

5 yearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang