Sakit

813 112 10
                                    

Minghao bangun dari tidurnya. Masih agak tak tenang walau Soonyoung bilang bahwa dirinya sudah bersama Wonwoo sekarang. Minghao jujur saja merasa bersalah, apalagi saat tau kalau Soonyoung kehujanan dan setia menunggu Minghao berjam jam. Tapi Minghao malah ngeseks dan melupakannya. Gila, sungguh gila.

"Banyak banget."Minghao mengusap bekas gigitan Mingyu di leher nya."Gila, Kim Mingyu."

Cuti bersama, adalah hari terbaik dalam tiap tahun di hidup Minghao. Hanya di Hari ini Minghao tak akan dapat telpon dari Mingyu. Dan di hari Cuti bersama, Minghao bisa merasakan me time nya atau pun waktu untuk keluarganya tanpa perlu repot mengurus Mingyu.
Tapi entahlah. Tahun ini tiba tiba saja Minghao malah ingin melihat wajah Mingyu dari pada pulang ke bandung, Ingin di hubungi bos nya, ataupun di paksa kerja dan bertemu dengan Direktur muda itu.

Minghao tiba tiba tersenyum kecil. Bayangan Mingyu dikepalanya benar benar membuatnya bahagia. Mengingat Mingyu mencintainya membuat Minghao merasa memiliki Seisi dunia. Ah.... Benar, Minghao juga mencintainya.

Waktu menunjukan jam 9 pagi lebih 15 menit. Tv sudah menayangkan acara Khas natal dan sebagainya. Yap, besok sudah natal. Minghao tak merayakannya, tapi Minghao ikut menikmati nya. Natal, selalu hangat bagi Minghao.

Niatnya sih Minghao akan pulang ke bandung seperti biasa. But lowkey Minghao menunggu Mingyu.

Saat sedang sibuk menikmati sarapannya Minghao mendapat sebuah pesan. Sayangnya bukan dari Mingyu, melainkan dari Wonwoo, kekasih Soonyoung.

Wonwoo
Bisa ketemu?
Saya tunggu di lobby hotel xxx
Jam 5 sore.

"Dia kenapa to the point banget."

Soal Soonyoung. Minghao sempat mencoba Menghubunginya semalaman. Tapi Soonyoung baru mengangkatnya 2 jam setelah Minghao duduk khawatir di dalam apartemennya. Soonyoung bilang karena dia bingung dan Takut ke hotel malam malam akhirnya dia menghubingi wonwoo. Rencana kejutannya gagal. Dan akhirnya Soonyoung tidur di hotel tempat Wonwoo menginap.

Wonwoo dan Soonyoung itu sama sama tinggal di bandung. Wonwoo Manager sebuah Perusahaan cukup besar yang biasanya sibuk mengurus ini itu. Dan Kedatangannya ke Jakarta hari lalu itu juga untuk pekerjaan, Yang sialnya harus meninggalkan kesempatan bersama Soonyoung saat Libur natal. Dan Soonyoung datang ke Jakarta itu agar bisa mengejutkan Wonwoo. Niatnya sih tiba tiba datang ke hotel Wonwoo di malam natal, agar terkesan romantis dan tak terduga. Ya tapi, tak kesampaian.

"Halo, Selamat Pagi pak."

"Awkward sekali... "

"Saya harus gimana?"

Ya, ternyata yang Minghao tunggu tiba. Mingyu menghubunginya. "Pagi mas.. Gitu kek, atau yang manis dikit."
Mingyu nampaknya baru bangun. Suaranya masih serak dan lemah.

"Hahaha... Kenapa pengen banget sih."

"Ya biar enak aja."

"Pagi Cinta."

Tut tut...

Ya. Panggilan terputus. Mingyu dengan seenak jidat memutus panggilan. Minghao sampai kaget dan menatap Ponselnya tak percaya. "Apa apaan... "

5 detik kemudian Ponsel Minghao berdering lagi. Masih nama yang sama. Pak Mingyu terpampang di layar nya.

"......"

"halo."

"Kenapa?"

"Don't call me like that, you make me bleeding."

"Bapak berdarah?!"

Terdengar suara tarikan nafas di ujung sana. Mingyu seperti sedang pilek, Minghao bingung sekarang. "Bapak sakit?"

"Hidung saya berdarah."

"Kenapa? Saya panggilin Dokter Jaehyun kerumah ya."

"No, Wait. Kenapa gak kamu aja yang kesini?"

"Saya gak pernah sekali pun ketemu sama bapak di tanggal merah. 4 tahun ini."

"Tahun ini harus ketemu."

"Kenapa harus ketemu? Saya gak ada kerjaan ya pak, saya mau istirahat."

"Because you're Mine. Apa kurang jelas pernyataan saya semalam?"

Minghao menelan ludah kasar. Dada nya berdegup kencang. Tapi ia berusaha tenang, Padahal dirinya benar benar ingin berteriak kencang sekarang.

"Btw Saya Mau kesurabaya, kamu mau ikut?"

"Saya mau ketemu Soonyoung Nanti."

"Kapan? Mau saya antar?"

Minghao menggigit bibir bawahnya. Hati nya benar benar berdegup kencang. "Bapak ke Surabaya kapan?"

"i don't know, maybe saya tunggu kamu kalo kamu mau ikut?" terdengar suara lengguhan Mingyu di ujung sana, sepertinya Pria bongsor itu sedang merenggangkan badan. "Tapi saya di ajak ketemuan juga sama Anak anak nanti malam."

Minghao tiba tiba ingat keluarganya. Wah gawat, Dia belum menghubungi Kakak ataupun ibunya 3 hari ini. "I'll call you later, Nanti saya hubungi kalo saya bisa ikut. Saya mau telpon ibu dulu."

"Oke, saya tunggu."

.
.
.








"Hadeuh, Bangsat banget punya kakak."

Minghao membenarkan letak Rambutnya yang sedikit berantakan berkat helm yang ia pakai selama kurang lebih satu jam. Selama perjalanan Minghao terus memikirkan Kata kata Kyulkyung yang bilang padanya bahwa Minghao aneh sekarang.

Ayolah!apa nya yang aneh Tentang Minghao? Cara bicaranya? Cara berpakaian nya? Atau tingkahnya? Semua nya sama saja! Kyulkyung mungkin hanya kesal karena Minghao bilang tak akan pulang ke bandung beberapa hari kedepan.

Ya, Minghao sudah putuskan untuk Ikut Mingyu ke Surabaya. 4 tahun jadi Sekretaris Mingyu tak mungkin Minghao tak pernah pergi kerumah Keluarga Kim yang besar itu. Apa lagi bertemu Orang tuanya.
Bahkan Pak Jongin beberapa kali meminta Mingyu Membawa Minghao kesana tahun ini. Tapi karena jadwal yang padat, Minghao memilih untuk beristirahat dirumah dari pada capek capek ikut Mingyu ke rumah orang tuanya.
Minghao benar benar sudah jatuh pada Mingyu. Sudah memutuskan untuk mencintai Mingyu. Masa bodo dengan dendam dan hutang. Cinta itu buta, Minghao sedang buta sekarang.

"Halo, maaf ya telat. Gerimis. jalan agak licin jadi Gue tadi pelan pelan nyetirnya."

"Gak papa hao. Maaf malah Minta Hao jauh jauh kesini." Wonwoo ikut duduk kembali saat Minghao duduk."Harusnya Gue yang datengin lo."

"Eh gak papa Kak, Btw kakak ngurus kerjaan disini?"

"Sebenernya gue gak nginep disini kemarin. Tapi karena Soonyoung masuk rumah sakit gue pindah kesini biar deket."

Hotel mewah Di pusat kota Jakarta ini benar benar besar. Bahkan tersedia bar dan restoran berbintang. Dan Rumah sakit memang terletak tak jauh dari Hotel besar ini, Wonwoo memang cukup pintar dalam memilih sesuatu. Seleranya juga bagus. Tapi tunggu Rumah sakit?!

"Ha? K-kenapa?!"

"Semalem dia panas. Gue pikir sakit biasa aja. Dan tadi pagi gue cek lagi ternyata parah."

Hati Minghao seolah patah. Sahabatnya sakit dan mungkin saja ini gara gara dirinya. "Sakit apa?"

"Mungkin karena semalem kehujanan, terus katanya dia juga belum makan gitu. Kayak nya tipes atau apa gue juga belum nanya, but He's Fine minghao. Lo gak Perlu khawatir."

Gak khawatir bibir bibir mu! Minghao sudah benar benar panik sekarang.

"Apaan sih kak, sumpah ini pasti gara gara gue!"

"Yaudah. Itu lo paham. Sekarang jelasin kenapa lo bisa bikin pacar gue nunggu berjam jam kedinginan?"










5 yearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang