Setelah kejadian di Night Market 2 Hari lalu. Mingyu dan Minghao belum bertemu lagi. Malamnya Mingyu dan Minghao sama sama masuk kamar masing masing, entahlah bagaimana namun semuanya terasa cepat.
Lalu besoknya Mingyu ada pertemuan keluarga besar di daerah Lembang. Minghao tak ikut, jadi ia izin berkunjung ke rumah sang ibu sampai Mingyu kembali pada Minggu Malam. Jadi hari ini Minghao bersiap Pulang karna besok—senin—dia harus kembali bekerja.
"Padahal beberapa hari lagi Christmas."
"Terus?"
"Ya maksudnya kenapa kumpul keluarga gak pas Cristmast sekalian aja gitu."
Minghao memutar mata malas. "Adek udah bersyukur loh kak, Pak Mingyu kasih libur selain hari libur nasional!"
Kyulkyung tertawa gemas. Ia lalu membantu Membukakan pintu Mobil Milik Mingyu agar adikknya itu bisa masuk. "Langsung ke jakarta?"
"Iyalah.. "
"Okay. Libur natal disini?"
Minghao nampak berpikir sejenak. Namun bayangan tumpukan pekerjaan tiba tiba lewat membuatnya sakit kepala. "Ah! Gak tau. Semoga aja Ya."
Ibu Xiu Datang sambil tersenyum cantik. Wanita itu berdiri disebelah sang putri sulung. "Kamu kalo sibuk mending istirahat di apart mu aja. Gak usah maksain kesini. Kerja yang bener ya sayang, jangan repotin Pak Mingyu."
"Iya ibu... "
"Setahun lagi ya. Gak bakal kerasa loh dek... Nanti tau tau kamu udah jaga grosir aja bantu ucup." Kyulkyung terkekeh diikuti sang Ibu. Sedangkan Minghao mendengus kecil.
"Tau gak?! Adek udah Punya project! Adek Bentar lagi lauching buku!"
"Fokus sama satu kerjaan dulu dek. Nanti kamu pusing."
Minghao menutup Pintu Mobil."Iya, Tenang. Adek bisa kok."
.
.
.Minghao membuang nafas. Tebakan nya soal Mingyu hari ini ternyata benar. Pria itu pasti semalam minum.
Entahlah bagaimana Mingyu bisa sampai di Rumahnya sekarang Tapi Minghao agak kesal, Paginya pasti akan sulit sekarang."Pak. "
"Hmm.... "
"Udah hampir setengah tujuh loh pak."
"Hm."
"Bapak gak bakal kerja?"
Minghao kali ini tak dapat Tanggapan. Mingyu nampak enggan bangun dan beraktifitas sekarang. Lantas sekretaris manis itu mendekat pada gorden abu dikamar Mingyu. Membukanya, membiarkan cahaya masuk dan mengganggu sang pemilik rumah.
"Bapak tau ini akhir tahun. Kerjaan bapak banyak banget."
"nnnh.. Minghao.... "
Mingyu mengangkat tangannya. Wajahnya ia tutupi dengan selimut dan bantal, berusaha tak melihat Cahaya yang masuk. "Hao... "
"Ayo pak."
"Sini... "
Minghao menurut. Mendekat dan berdiri di pinggir ranjang. "Semuanya udah siap dari tadi. Tinggal bapak."
"Kamu kenapa galak banget?"
Kata kata Mingyu yang dipadukan dengan suara serak khas Bangun tidurnya membuat alis Minghao terangkat. "Enggak. Saya biasa aja.""Sini."
Mingyu menjulurkan lengannya, telapak tangannya bergerak menyuruh Sang sekretaris mendekat. Namun bukannya mendekat Minghao Malah menarik tangan itu. Sayangnya kekuatan Minghao kalah dengan Tarikan sederhana Mingyu. Yang ada Minghao malah tersungkur kekasur. Membuat Mingyu terkekeh pelan. "Maaf... " Ucap Mingyu sambil tersenyum.
Pria itu menarik Minghao, membawanya kedalam pelukan dan memeluknya erat. Kepala Minghao sudah ada diatas lengan atas Mingyu. Dan pipi Mingyu menempel pada pelipis Minghao.
"Minggu Depan udah Natal. Saya libur kan?"
"bapak banyak kerjaan."
"Kamu sendiri yang bilang pas natal saya libur."
"Kalo mau natal nya libur bapak harus kerja hari ini."
Mingyu menundukan wajahnya, melihat pada Minghao yang ternyata sedang melihatnya juga. "Gimana sih kamu."
"Ayo pak... Cepetan bangun"
"Gak mau." Pria yang lebih besar kembali pada posisinya. Memeluk Minghao lebih erat lalu memejamkan mata. "Saya mau gini aja seharian. "
Minghao mencoba melepaskan diri. Sesekali memukul pelan Mingyu yang tentu saja tak membantu dalam usahanya keluar dari pelukan anjing besar itu. Minghao malah semakin masuk dalam Pelukan sang atasan yang sekarang mulai mengelus rambut rapihnya.
"Saya Sayang sama kamu."
Deg
Minghao membatu. Wajah terkejutnya tak bisa di halangi dan sudah terlihat oleh Mingyu. Direktur itu sekarang sedang terkekeh gemas. Mengecup hidung Minghao lalu kembali memeluknya. "Keren... " Gumamnya tepat di sebelah telinga Minghao.
Pria kurus dalam pelukan Mingyu tak berkutik. Kebingungan juga kaget akan semua hal Yang Mingyu lakukan pagi ini.
Mabuk, Bangun tidur jadi belum sadar, dan mungkin otaknya bergeser. Itulah yang Minghao pikirkan sebagai alasan mengapa sang bos bersikap aneh sekarang.
"Pak... Bapak harus mandi biar sadar."
"Saya udah sadar."
"Ayo, cepet."
"Nope. This is too great."
Minghao gila. Degupan di dadanya terus bertambah kencang. Apalagi saat Mingyu mulai mengelus punggung berbalut kemejanya dan memainkan rambut bagian bawahnya. "I'm Getting insane, Minghao. "
"nnnh... P-pak, gak bisa.."
Minghao lagi lagi mencoba melepaskan diri. Aneh sekali karna Mingyu mampu menahan Minghao tanpa bersikap kasar. Minghao masih dalam pelukan, sedang berusaha menjauh dari wajah Mingyu yang mencoba mendekat pada lehernya.
Sial. Minghao malah kalah karena keenakan. Mingyu menggoda Minghao dengan sengaja bernafas rendah di telinga sang sekretaris. Mengelus perut datarnya juga menekan nekan bagian bawah Minghao pelan dengan lututnya. Juga kecupan kupu kupu di rahang Minghao.
Yang lebih kecil malah diam. Rasa kagetnya masih menempel, kepala Minghao benar benar kosong sekarang. Tau tau, Pria manis itu sudah ada dalam kukungan. Mingyu diatas Minghao, masih setia menciumi rahang Minghao sambil sesekali membisikan sesuatu yang Minghao tak dengar jelas karena otaknya sedang mati sekarang.
Dasi Minhao sudah lepas. 3 kancing atas kemejanya tak terpasang dan Mingyu sudah sibuk menggigiti tulang selangka dan leher putih Minghao.
Mingyu sudah ancang ancang melepas kaos nya. Secara tak sengaja menatap Mata Minghao yang sedang menatapnya kosong. Namun saat Bos muda itu tersenyum tampan Minghao malah Mulai menangis tanpa alasan. Bibirnya melengkung kebawah, matanya berair dan mulai mengalir.
"Hhh—Hiks..."
"L-loh, M-Minghao?"
Mingyu mundur. Turun dari kasurnya bahkan sampai terjatuh dengan tidak elegan. Menubruk kursi kecil yang membuatnya menggerang kesakitan. Mingyu seolah habis melihat setan. Namun beberapa detik kemudian kembali berdiri dan mendekat.
"K-kamu?"
"B-bapak! Hiks! Bapak jahat!"
Minghao duduk. Menghapus air matanya lalu berdiri dan berlalu keluar kamar Mingyu tanpa bicara. Pria kurus itu bahkan tak membawa dasinya yang lepas. Memilih membanting pintu, Meninggalkan Mingyu yang sekarang sedang kaget dan tak percaya.
"Anjing....kirain Mimpi."
Yah gak jadi mantap mantap😭💔
KAMU SEDANG MEMBACA
5 years
RomanceNow playing: SAY YOU WON'T LET GO 00:00●_____________ 03:14 ⇆ㅤㅤ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷ㅤㅤ↻ 🐸 I knew I love you then, but you'd never know. Cause i played cool when i was scared to letting go. 🐶 I know i needed you, but i never showed. But i wanna stay with you un...