Tasty

946 111 2
                                    

Warn-! Chap ini bokepan doang. Boleh lanjut kalo yang gak mau baca•~•

______________________________________

"Can I?"

Minghao menelan ludahnya kasar. Wajah Mingyu benar benar dekat! Bahkan Minghao bisa merasakan nafas panas Mingyu di wajahnya.

"....bapak mau apa?"

"Since you know that i love you, kayaknya gak mungkin kalo kamu gak pernah bayangin saya giniin kamu."

Mingyu mengendus endus wajah dan leher Minghao. Mengelus tubuh bagian atas sang sekretaris sambil terus mengecup ngecup pipinya.

Minghao tak mungkin tak pernah membayangkan ini. Jadi Sekretaris seorang Direktur tampan dan bersamanya hampir setiap saat membuat Minghao pernah sekali dua kali membayangkan di gagahi Mingyu. Tapi karena dendam nya, Minghao mengubur bayangannya dan perasaannya itu.

Tapi sekarang apa yang harus di kubur Xiu Minghao?

Bos mu sudah bilang dengan gamblang bahwa dia mencintaimu. Sudah menunjukan dengan jelas dia menyukaimu. Apa lagi yang harus Minghao tahan dan tutup tutupi?

"Sejak bapak hampir perkosa saya hari lalu, gak mungkin saya gak mikir kalo bapak selalu bayangin dan mau giniin saya."

Mingyu tertawa kecil. Gigi gingsulnya menambah ketampanan. Pria itu mengecup leher Minghao sekali lagi. Lalu mencium bibirnya lembut.

Minghao yang awalnya hanya menatap tanpa bergerak mulai membalas ciuamannya. Menyimpan tangan nya di leher Mingyu agar Ciumannya lebih terasa dan dalam.

"Saya belum denger kamu bilang kalau kamu juga suka sama saya."

"Harus?"

Mingyu menarik kaki Minghao. Mengaitkannya di pinggang dan mulai membawa Minghao ke dalam kamar. "Kamu suka sama saya?"

"Menurut bapak?"

"Kalau kamu gak suka sama saya, kamu gak bakal mau saya bawa kayak gini. Harga diri kamu tinggi."

Giliran Minghao yang tertawa sekarang. Benar, Mingyu sudah tau isi hatinya. Minghao tak perlu repot repot mengungkapkannya kalau begitu.
Mereka masuk kamar, Minghao masih dalam pangkuan. Mingyu duduk di atas kasur dengan Minghao duduk diatas pahanya.

Mingyu mendekat lagi. Diciumnya bibir Minghao agak kasar sambil membiarkan Pria kurus dipangkuannya membuka pakaian mereka. "nnn... "

"Temen mu gimana?"

"Nhh... Dia pasti telpon kalo udah sampai."

"Saya gak mau lagi main diganggu nanti."

"Yaudah jangan di peduliin kalau gitu."

Minghao sepertinya sudah tak tahan. Pria itu bahkan mulai berani menciumi leher Mingyu dan memainkan puting nya sendiri sekarang.

Bukan tanpa alasan. Tapi siapa yang tak tegang dan horny jika melihat Mingyu sekarang?

Bibir merah dengan tatapan menggoda. Dada bidang dengan perut 'Roti sobek'yang berkeringat. Juga Minghao mana bisa pura pura tak melihat jika ada tonjolan besar di selangkangan pria yang lebih besar darinya ini.

"Mmmh.. Angh!"

Mingyu juga. Ia tak pernah Menyangka Minghao akan se menggoda ini. Selama ini dia pikir Minghao akan diam atau menolak jika di ajak main. Atau setidaknya bersikap 'Tsundere'. ala malu tapi mau.

Nyatanya Minghao bergerak diatasnya. Bahkan menggoda dengan sengaja menekan nekan milik Mingyu dengan miliknya. Minghao benar benar minta di tusuk sekarang

5 yearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang