part 53

432 61 6
                                    

" selamat datang di rumahku nana " ujar devan tersenyum manis
" ini serius rumah kamu ?"ujar nana yang berjalan beriringan dengan devan

" Nona kecil saya tunggu di mobil ya " ucap supir yang selalu mengantarkan nana
" iyya pak" jawab nana

" Ayah..ayah... Aku pulang.." devan berteriak memanggil jonathan saat keduanya masuk ke dalam rumah

" nana kamu tunggu disini sebentar aku mau panggil ayah aku dulu" ujar devan yang segera pergi menuju kamar jonathan
" ya baiklah" jawab nana yang lalu duduk di atas sofa ruang tamu tersebut

" Rumah devan besar sekali.. Tapi kok sepi ya" gumam nana yang melihat ke sekeliling ruangan

Selagi menunggu devan,nana memilih untuk berjalan untuk melihat apapun yang berada di ruangan rumah tersebut

Nana tersenyum melihat sebuah bingkai photo yang terpampang di dinding,sebuah photo keluarga.

" Itu ibuku.."devan berdiri di belakang nana

Nana sedikit terkejut lalu membalikan badannya
" Ohm..ya,tapi ngmnk* ibu kamu kemana ? Kok aku tidak melihatnya" ujar nana
" ibu dan ayahku sudah berpisah sejak lama dan sesudah perpisahan itu aku di pinta oleh ibuku untuk tinggal bersama ayah entah kenapa ibuku memilih menyerahkan aku pada ayahku" ujar devan

" tapi kamu tidak marah sama ibumu ? Maksudku kamu tidak benci karena ibu kamu lebih menyerahkan kamu ketimbang merawatmu ?"

Devan tertawa kecil
" dulu aku memang sedikit ada rasa marah sama ibuku karena usiaku saat itu masih kecil dan tidak tau kenapa ibu dan ayahku berpisah,tapi seiringnya waktu aku mulai mengerti kenapa ibu dan ayahku berpisah"
" lalu setelah kamu mengetahuinya apa yang kamu lakukan ?"
" Saat itu,saat aku tau kebenarannya aku merasa bersalah sama ibuku,
Aku mencari ibuku sesuai alamat yang sudah nenek berikan padaku"

Nana mulai tertarik untuk mendengarkan cerita devan
" terus ? "
" aku bertemu dengan ibuku.. Tapi.."
" tapi ??"
" Tapi dia tidak mengenalku " ucap devan pelan seraya menundukan kepalanya
" kok bisa ? Kenapa ibumu tidak mengenalimu ?"
" Aku juga tidak tau,saat aku memberikan photo kebersamaanku dengannya ibuku tetap menyangkal tidak pernah mengenaliku meski sudah terbukti di dalam photo tersebut"

Nana mengusap pelan punggung devan " aku tidak pernah membencinya na,tapi aku ingin memeluknya aku benar* merindukannya" ujar devan

" hei boy.." jonathan datang dengan pakaian kerjanya
" Eh.. Ada nana" ujar jonathan menatap nana

"Hai om.." sapa nana baik

" ayah dari mana saja ? Dari tadi devan cari "
" Ayah baru saja menemui nenekmu"
" nenek ? Nenek kenapa yah ??"
" tidak kenapa*,ayah hanya menjenguknya saja,ngmnk* apa kalian sudah makan ?"
Devan dan nana saling menatap satu sama lain
" Belum yah.. "
" kalau begitu kita makan bersama,iya kan nana kamu juga belum makan kan ??"
" gak usah om,nana mau pamit pulang saja"
" eh jangan.." ujar jonathan sedikit keras

Nana terkejut " Ke..kenapa om ? "

" om tidak bisa biarkan bila teman devan pulang dengan keadaan perut kosong" ujar jonathan
" iyya na.. Apa yang di bilang ayahku benar..makanlah bersama kita " bujuk devan
Akhirnya nanapun luluh mengiyakan apa yang dikatakan devan.

Mila membereskan pakaian kevin memasukannnya pada lemari baju dan kevin yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung menghampiri mila
" lagi ngapain sih yank "ujar kevin memeluk mila dari belakang
" aku sedang membereskan pakaian kamu yang udah bersih,jadi.. "

Kevin mengeratkan pelukannya memeluk mila bahkan mengecup pipi mila
" jadi aku mau lepaskan tanganmu dari perutku sekarang" ujar mila
" aku bakalan lepasin tanganku tapi dengan satu syarat "
" syarat apa ??"
" cium dulu baru aku lepasin"
Milapun langsung mengecup bibir kevin
" tuh udah,sekarang lepaskan tanganmu sayang "

" sejak kamu hamil kamu terlihat lebih sexy yank" ujar kevin berjalan pelan menuju tempat tidurnya kemudian merebahkan badannya seraya menatap mila sibuk membereskan pakaiannya.

" Memangnya sebelum aku hamil aku tidak sexy begitu ??" ujar mila

" ya... Kata aku kan lebih.. Lebih sexy sayang,sebelumnya pun kamu sangat sexy apalagi kalau sudah di atas ranjang " ucap kevin tertawa pelan
" Keviinnn " mila berjalan menghampiri kevin lalu memukul kevin dengan bantal gulingnya dan sampai kevin tertawa lepas..

" Apa itu kamarmu ?" tunjuk nana
" Bukan.. Itu kamar punya ayahku di dalam sana banyak lukisan yang sudah ayahku buat"
" wah benarkah ? Bolehkan aku melihatnya dev ? Tanya nana
" hemm bagaimana ya.. Bukannya aku tidak ingin mengajakmu untuk melihat lukisan* itu akupun akhir* ini tidak di perbolehkan untuk masuk kesana"

" Kenapa ?? "
" aku juga tidak tau " devan mengedikan kedua bahunya
" aku penasaran banget dev,sepertinya lukisan yang ayah kamu buat pasti bagus* sekali" ujar nana
" ya ayahku sangat hebat dalam hal melukis " jawab devan yang membanggakan jonathan
" kalau begitu,ayo kita masuk dan melihat lukisannya" ujar nana
Devan terdiam ia begitu ragu untuk mengajak nana masuk ke dalam kamar khusus ayahnya itu,Kamar dimana di dalam sana banyak lukisan termasuk lukisan mila yang terpampang sangat besar di dalam kamar tersebut.

" devan ayo.." nana menarik tangan devan menuju depan kamar tersebut

" na..nana tunggu bentar"ujar devan
" Kenapa ? Ayo donk devan " bujuk nana
" iya tapi Jangan di tarik tangan akunya " ujar devan cemberut
Nana terkekeh
" maaf* habis kamu lama banget" sahut nana
" ya sudah ayo kita lihat,dan aku yakin kamu pasti terkejut melihat lukisan yang sudah ayahku buat" ujar devan.




Don't forget vomentnya kemilovers
sorry typo
thanks all :)

Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang