"Qinan." panggil umi Anum, kala Qinan baru saja keluar dari kamarnya.
"Iya Umi," Qinan menghampiri umi Anum.
"Kamu bantuin Adibah... untuk mengajar santriwati." umi Anum mempercayai Qinan karna walaupun sikap Qinan yang tidak mencerminkan ketaatan pada agamanya tidak bisa dibohongi bahwa Qinan pintar dalam membaca Al-quran terutama makhraj huruf yang sangat tepat.
"Umi... Qinan mana bisa ngajarin santriwati," Qinan duduk di sebelah neneknya yang lembut. Sambil meminum teh hangat yang memang selalu disediakan di meja. "Terlalu berat ah Umi, Qinan gak bisa,"
"Belum coba ko udah bilang gak bisa," umi Anum tersenyum.
"Iya deh Umi, sekarang Adibahnya di mana," tanya Qinan, ia tidak menemukan orang yang dicarinya.
"Adibah lagi kepasar, Umi minta tolong belanja untuk dapur. Paling sebentar lagi pulang," ucap umi Anum yang dibalas anggukan oleh Qinan.
-
-
-
-Qinan dan Adibah menjalankan perintah yang ditugaskan umi Anum. Pesantren dan rumah hanya dibatasi oleh pagar yang tinggi.
Adibah merapihkan kerudungnya dan tidak memperhatikan jalan membuat dirinya tertabrak oleh tubuh qina yang berhenti mendadak.
"Aduh teh. Kunaon berhenti atuh," Adibah melihat arah mata Qinan yang terhenti pada sekumpulan santri yang sedang latihan bela diri dan dipimpin oleh seseorang yang sabuk bela dirinya lebih tinggi. "Teteh mau ikut bela diri?"
Qinan menggeleng tanpa memalingkan wajahnya.
"Itu siapa yang ngajarin silat? kaya kenal," Adibah tersenyum dan terkekeh kecil.
"Atuh teteh masa lupa... Itu kan A Zayyin yang dulu teteh ajakin berantem terus,"
"Alif Zayyin Alfarisy?! Yang anaknya cengeng itu?! Sekarang ngajarin bela diri?!" kaget Qinan, tanpa sadar bertanya berturut-turut.
Adibah yang mendengar perkataan Qinan pun terkekeh kembali, Pasalnya Qinan berbicara seperti kereta api yang cepat tanpa titik dan koma.
Alif zayyin Alfarisi telah memenangkan beberapa juara lomba bela diri dan membawa nama pesantren An-Nur, jangan lupa juga yang paling dikagumi adalah lantunan ayat Al-qur'annya yang begitu indah.
"Wah perlu dites nih," Adibah segera menghentikan langkah Qinan karna tau apa yang akan dilakukan Qinan.
"Udah atuh teh beberapa tahun gak ketemu masa tiba-tiba ngajakin berantem," Adibah yang teringat akan tugasnya pun segera mengajak Qinan.
"Astagfirullah hayuk teh keburu telat kita harus ngajar santriwati!" seru Adibah.
Adibah berjalan mendahului Qinan sebelum akhirnya Qinan mengikuti.
Adibah masuk kedalam kelas yang sudah banyak santriwati muda yang menunggu. "Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.."
"Waalaikumussalam warrahmatullahi wabarakatuh..." jawab mereka serempak.
"Puntennya' neng... Teteh tadi ada keperluan sebentar jadi teteh agak terlambat,"
"Gapapa ko teh!"
"Owh iya kenalin ini teh Qinan," Adibah memperkenalkan Qinan karna tatapan mereka yang bingung adanya Qinan yang tentunya asing di mata mereka.
"Teh Qinan akan bantu teteh untuk melancarkan hafalan kalian,"
Santriwati yang akan mereka ajari adalah santriwati baru jadi tak heran jika mereka belum mengenal Qinan.
"Hal-... Eh Assalamualaikum," Qinan menyatukan kedua telapak tangannya.
"Waalaikumussalam teh Qinan," jawab mereka serempak.
"Yaudah kita langsung aja ya dibuka dengan beberapa ayat al-quran yang dipimpin oleh teh Qinan," mendengar itu Qinan membulatkan bola matanya bagaimana bisa harus dirinya. "Ayo teh Qinan,"
Qinan mengalah, dan mulai melantunkan ayat Al-qur'an.
A'udzubilla himinassyathanirrajiim...
Bismillah hirrahmaan nirrahiim...لَاۤ اُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ ۙ
laaa uqsimu biyaumil-qiyaamah"Aku bersumpah dengan hari Kiamat,"
....
....
Seseorang yang tak sengaja melewati kelas yang diajar oleh Qinan dan Adibah pun tersenyum. Kala mendengar makhraj huruf yang dibaca Qinan sangat tepat terlebih lagi lantunannya yang indah.
"Masyaallah,"...
***
Jangan lupa vote dengan tekan tombol bintang dan tinggalin jejak dengan komen!!^^
![](https://img.wattpad.com/cover/243716157-288-k39016.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
jodoh tak disangka [Tahap Revisi]
SpiritualDo'a Ali Bin Abi Thalib saat jatuh cinta pada Fatimah. "Ya Allah... Kau tahu... Hati ini terikat suka akan indahnya seorang insan ciptaan-Mu. Tapi aku takut, cinta yang belum waktunya menjadi penghalang ku mencium surga-Mu. Berikan aku kekuatan menj...