22

39 7 0
                                    

Diinah menghampiri Qinan yang hendak keluar."Sayang."

Qinan pun menoleh pada sumber suara.

"Iya bun?"

"Jangan lupa ya nanti sore kita pulang kan minggu depan kuliah kamu sudah aktif."

"Iya bun ini juga Qinan mau pamitan sama Adibah dulu bun."

"Yaudah kalau gitu."

Qinan mencium tangan Diinah dan mengucaplan salam.

Qinan nampak sekali mencari seseorang, memnadangi setiap sudut gedung berharapa orang yang ia cari itu akan ia temui segera.

"Adibah." Adibah pun menghampiri Qinan yang juga akan menghampiirinya.

"Assalamualaikum."

"Walaikumussalama wr.wb." Adibah terus mengikuti arah padanangan Qinan yang bolak balik mengedarkan pandangannya.

Tak lama Adibah pun mengingat jika hari ini Qinan akan pulang."Teh pulangnya kapan?"

Qinan yang mengingat itu pun fokus pada Adibah."Nanti sorean dib sekalian gw mau pamit."

Tampak sekali raut wajah Adibah yang sedih. Qinan yang menyadari itupun memelum Adibah.

"Tenang gw kan bisa main lagi kesini. Btw makasih banget ya dib gw jadi lebih tenang sekarang gw jadi pengen memperdalam islam gw." Adibah yang mendengar itupun kembali memberikan wajah senangnya.

"Alhamdulillah teh saya ikut seneng pisan,"

Qinan melepaskan pelukannya.

"Owh iya teh berarrti teteh gak bisa datang ya kepernikahan saya?" tanya Adibah.

"What?!!!" Adibah menutup telinganya karna mendengar teriakkan sahabatnya ini.

"Serius? Lo nikah kapan?!! Kenapa lo gak bilang sih dib!" Qinan tampak kesla bercampur bahagia.

"Niatnya sekarang saya mau kasih tau teteh... Cuman dapat kabar duluan dari teteh kalau teteh mau pulang."

"Emang kapan nikahnya? Sama siapa? Ko lu gak pernah cerita sihhh,"

Qinann selalu seperti itu menanyakan hal yang mengagetkannya dengan satu nafas.

Adibah terkekeh kecil."Besok teh in shaa allah. Sama siapanya Besok aja kalau teteh bisa dateng."

"Fix!!! Ge dateng tenang aja gw akan ada disaat detik" hari bahagia lo." ucap Qinan penuh semangat.

"Serius teh?!!" Sekarang Adibah yang berteriak seperti Qinan.

Qinan mengangguk semangat.

"Alhamdulillah teh."

Iya Qinan fikir tak ada salahnya jika dia pulang lusa nanti. Lagi pula kuliahnya kan satu minggu lagi. Apalagi ini adalah hari bahagia sahabat nya. Ia tentu tak ingin melewatkannya.

Qinan yang ingin mencari orang tersebut pun kembali melakukan pencariannya yang tertunda. Meninggalkan Adibah yang masih dengan kebingungannya tanpa penjelasanandari Qinan.

-
-
-
-

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).

Dalam ayat ini Allah hendak menunjukkan sebuah kebenaran bahwa Rasulullah adalah manusia terbaik di muka bumi yang telah dijamin segala dosanya akan diampuni dan telah mendapat jaminan pasti masuk surga tentunya mendapat pasangan yang setara dengan beliau yaitu wanita terhormat dan mulia, maka Allah hendak meyakinkan Rasulullah bahwa karena beliau adalah manusia terbaik tentunya Allah memberikan istri yang terbaik pula bagi beliau.

jodoh tak disangka [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang