FOLLOW AKUN AUTHORNYA DULU •‿•
Gadis Rusia bernama Kimberly Casova, gadis yang baru ini menginjak usia 17 tahun, ia memiliki alis mata yang tebal, bulu mata yang lentik, hidung yang mancung, dan bibir yang kecil berwarna pink alami.
Kimberly memil...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Rebecca atau sering di sapa Caca menoleh ke ruang tamu, ia tersenyum bahagia ketika melihat Deva disana "KAK DEVA." Deva hanya masang wajah datar.
"Baru pulang dek?" Bastian baru saja turun, ia sudah mengganti baju dengan pakaian santai, Bastian duduk di single sofa dan ikut bergabung.
"Iya kak." Rebecca melihat dua wanita asing di ruang tamu, merasa penasaran Rebecca pun mendekati nya.
"Mereka siapa kak?"
"Temen sekolah kakak."
"Yang itu cantik banget kak." tunjuknya pada Kimberly, Kimberly hanya menatap datar
Bastian tersenyum mendengar itu "Aku Rebecca, adiknya kak Bastian panggil aja Caca." Rebecca tersenyum hangat.
"Kimberly." balas Kimberly dengan cuek.
"Kalo kakak yang ini namanya siapa?" Rebecca menoleh ke Rahel yang hanya diam.
Rahel menunjuk dirinya dengan bingung "Rahel." ucap Rahel dengan suara pelan.
Rebecca kembali menoleh ke Bastian "Caca ke kamar ya kak." Bastian berdehem sambil mengangguk, ia sedang bermain game sambil nyebat.
Rani dengan membawa nampan di tangan nya sedang berjalan mendekati mereka berempat, ia pun melettakan nampan itu diatas meja, diatas nampan ada kue dan 4 gelas jus naga kesukaan Bastian.
"Tadi Mami dengar suara Caca, dia udah pulang?"
"Udah Mi, baru aja naik keatas." jawab Bastian tanpa mengalihkan pandangan nya.
"Yaudah kalau gitu Mami lanjut ke belakang ya sayang, awas loh jangan nakalin temen nya." peringat Rani sambil tersenyum hangat kearah Kimberly, Kimberly menatap Rani dengan heran.
Rani pun kembali ke belakang "Kepribadian nya mirip Charles, sangat dingin." batin Rani terkekeh.
"Kita kerjain kelompok nya dimana?" tanya Deva sambil menghembuskan asap dari mulutnya keatas.
"Disini aja." Bastian mematikan ponselnya.
"Yaudah kalau gitu kita mulai kerja kelompok nya." Mereka bertiga mengangguk.
...
Hari sudah malam dan tugas kelompok masih setengah jadi, sebelum hari semakin gelap mereka berdua memutuskan untuk pulang, sedangkan Rahel sudah ijin pulang sejak tadi.
