Chanyeol: Figuranya gak ada, aku dan Kai udah nyari keseluruh ruangan.
ReadJaera menghela nafasnya, tak lama Sena datang dan duduk di kursi kerjanya.
"Na Jaemin" gumam Sena yang membuat Jaera mengerutkan dahinya, ia pun menghampiri Sena yang tengah membaca daftar riwayat hidup Jaemin, bahkan Sena mendapatkan catatan kesehatan Jaemin.
"Ada apa sama Jaemin?" Tanya Jaera.
"Jaemin ada di cctv dekat apartment gue, dia masuk ke rumah makan pakai baju serba hitam, dan keluar dengan hoodie putih"
"Terus, lo udah temuin dia?"
"Udah, dan jawaban dia semuanya nyangkal. Dia bilang, dia ketemu Jeno jam 7 pagi"
"Apa? Jam 7? Setau gue Jeno belum bangun, hari ini dia libur dan biasanya bangun siang"
"Coba telpon dia" saran Sena, dan Jaera pun menurut. Ia menelpon Jeno, dan menggunakan loudspeaker.
"Hm"
Dehaman Jeno menandakan moodnya buruk saat ini, membuat Jaera menghela nafas lirih.
"Kamu ketemu Jaemin?" Tanya Jaera yang membuat Jeno terdiam di sebrang sana.
"Jeno" panggil Jaera lagi.
"Ya"
"Dimana?"
"Ada apa?" Jeno malah balik bertanya.
"Jawab aja" pinta Jaera mendesak.
"Di Kedai kopi, sekitar jam 7-an"
"Kalian ngomongin apa?"
"Ini ada sangkut pautnya sama kerjaan kamu? Kalau gitu langsung tanyain aja sama Jaemin"
"Kenapa kamu nebak kayak gitu?"
Jeno mendengus kecil disebrang sana. "Kamu selalu nanyain hal secara tiba-tiba kalau lagi curigain orang. Apa lagi?"
"Jawaban kamu bakal membantu aku banget, Jen. Jangan kekanakan, jawab semua pertanyaan aku, kalau itu gak ngerugiin kamu"
"Kamu nyita waktu tidurku"
"Jeno, aku tau kamu marah soal tadi pagi. Tolong jawab semua pertanyaanku"
"Aku sama Jaemin ngomongin soal kumpul Ares, tapi Hyunjin susah dihubungin. Bahkan kita gak tau Hyunjin tinggal dimana sekarang"
"Terus kenapa lo gak hubungin gue sialan?! Lo lupa sama gue?!" Tanya Sena sambil memaki, membuat Jaera terperanjat ditempatnya.
"Jaera sibuk, otomatis lo sibuk anjng!" Jeno balas memaki Sena, membuat Sena mendengus sebal.
"Okay, makasih infonya ya babi. Lain kali kalau ditanyain hal penting jawab yang bener, jangan kayak Tai! Dasar bocah!" Maki Sena lagi, lalu ia memutuskan sambungannya sepihak.
Jaera menatap Sena yang terlihat kesal. "Jeno kalau lagi gak mood kayak gitu" ujar Jaera dengan suara pelan.
"Ya, dia gak pernah berubah. Kayak bocah. Kok lo bisa sih pacaran sama cowok macem babi?"
"Tahan Sen, sstt" bisik Jaera sambil menaruh jari telunjuknya di depan bibirnya, dan Sena menghela nafasnya.
"Lo percaya sama Jeno dan Jaemin?" Tanya Sena.
"Gue gak bisa percaya sama siapapun sekarang, soal figura dari kuku, kak Chanyeol gak nemuin itu" Sahut Jaera.
"Kalau lo liat figura itu, kenapa lo gak ambil aja?"