"Rusak semua" ujar Hyunjin dengan raut wajah bingung saat melihat semua rekaman cctv di depan kamarnya tidak ada.
Sena mendengus lirih.
"Dia pasti udah rencanain dari awal" gumam Sena seraya menyandarkan tubuhnya di sofa.
"Emang siapa dia?"
"Gak tau, makanya gue nyari tau"
Hyunjin hanya mengangguk kecil.
"Ah ya Jin, soal kedua orang tua lo. Kenapa kasusnya selesai gitu aja?" Tanya Sena sambil kembali menyandarkan punggungnya.
"Pihak polisi mutusin buat tutup kasusnya"
"Lo bisa bikin permohonan buat nyelidikin ulang kasus itu"
Hyunjin menggeleng kecil. "Siapa pun yang membunuh keluarga gue, pasti dia orang yang berkuasa, sampai bisa bikin Polisi nutup kasusnya gitu aja" ujar Hyunjin dengan tatapan penuh arti.
"Maksud lo?" Sena mengerutkan dahinya, ia agak tersinggung namun terheran.
"Maksud lo pihak kepolisian semacam di sogok sama orang berkuasa?" Tanya Sena lagi, dan Hyunjin tersenyum tipis.
"Ya"
"Lo gak bisa nyimpulin kayak gitu. Lebih baik lo bikin permohonan buat-"
"Semuanya udah berlalu Sena, gue bakal cari tau sendiri, tanpa orang-orang kayak kalian" sela Hyunjin yang membuat Sena merasa diremehkan.
"Gue bakal nemuin mereka dan membunuh mereka seperti mereka membunuh keluarga gue. Gue enggak mau kalian nangkap mereka secara hidup-hidup" lanjut Hyunjin yang terdengar menyeramkan.
"Lo gak boleh lakuin itu, itu tandanya lo sama kayak mereka, pembunuh"
"Nyawa dibayar Nyawa" Gumam Hyunjin yang membuat Sena terdiam dengan tatapan tidak percaya.
Sena menyadari sorot mata Hyunjin yang mendingin, seolah ia berusaha tenang namun akan menikam jika saatnya tiba.
Hyunjin yang berada dihadapannya seperti bukan Hyunjin yang dulu Sena kenal, Hyunjin yang sekarang diam-diam penuh dendam.
"H-hyunjin... Jangan jadi pembunuh" ujar Sena dengan suara lirih.
Hyunjin tersenyum tipis. "Kalau begitu diam, pura-pura gak tau aja soal rencana gue" bisik Hyunjin, membuat Sena hampir menahan nafasnya melihat tatapan mengerikan Hyunjin.
**
Trak
Trak
Trak
Suara pisau yang terbentur papan terdengar begitu jelas di rumah Ares. Jaemin dengan wajah santainya memotong ayam yang baru saja ia kuliti bulunya.
"Jae, ayam siapa itu?" Tanya Changbin.
"Gak tau, masuk pekarangan rumah, yaudah gue potong aja"
Changbin bergidik ngeri, ia pun menuju lemari pendingin dan meminum airnya.
"Oh iya Bin, malam ini lo mau ke rumah SKZ?" Tanya Jaemin.
"Iya, gue harus balik kesana. Mereka gak becus urus job yang Minhyun kasih" sahut Changbin yang membuat Jaemin tertawa pelan.
"Kalau gitu gue pergi dulu" ujar Changbin, dan ia pergi setelah Jaemin mengangguk.
Bersamaan dengan kepergian Changbin, Jeno datang yang membuat Jaemin mengerutkan dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE ME || The Dark Side +HHJ
Fiksi Penggemar🔞 "Jangan pernah mempercayai siapapun"