Kriett
Pintu lemari itu terbuka, memperlihatkan Jaera yang menangis dalam keadaan berjongkok memunggungi jasad ibunya serta plastik besar yang berisi potongan tubuh manusia yang membusuk.
Nathan pun menarik surai Jaera, hingga tubuh terikat Jaera terseret keluar lemari.
Nathan menarik lakban yang menutup mulut Jaera.
"Bunuh aku, hks.. bunuh aku Nathan!" Bentak Jaera di sela tangisannya.
"Kamu bahkan udah berani membentak" desis Nathan.
"Bunuh aku, dan selesai. Terserah kak Nathan mau membuang mayatku dimana" ujar Jaera yang sudah lelah hidup seperti ini bersama Nathan.
"Okay, menarik" gumam Nathan sambil tersenyum kecil.
"Aku akan bunuh kamu, dan mengirim tubuh kamu pada Jaehyun. Itu jauh lebih menarik" ujar Nathan sambil tertawa pelan.
Sementara Jaera hanya menangis tersedu-sedu sambil menatap Nathan. Nathan pun berjongkok dan mencengkram dagu Jaera.
"Bilang, kalau ingatan kamu udah kembali semuanya" desis Nathan, namun Jaera tak menyahut.
Nathan curiga karena tidak ada respon dari Jaera saat ia menyebutkan nama Jaehyun.
"Bilang" desis Nathan lagi, membuat Jaera merintih kesakitan.
"Aku pastiin kamu mati sebelum kamu bertemu Jaehyun" lanjut Nathan, dan Jaera menggeleng.
"Ah, setelah aku mengirim mayat kamu ke Jaehyun. Akan lebih menarik Jaehyun mati terkubur di liang lahat yang sama dengan kamu"
"Hmm gimana kalau sama Jeno juga? Ara juga? Ya, aku akan mengubur kalian di dekat pusara Jungwoo. Orang-orang bodoh berkumpul disana" ujar Nathan seraya tertawa. Tiba-tiba Jaera meludahi wajah Nathan, membuat tawaan Nathan terhenti.
Sontak Nathan beranjak dari posisinya, dan..
Bugh
"Aarghhh" jerit Jaera ketika Nathan menginjak perutnya.
"Aku dengar ada janin di dalam sini, tapi kenapa dia belum hancur hm? Aku udah menginjak ini dari kemarin, tapi dia gak hancur juga" ujar Nathan, ia mengabaikan jeritan Jaera yang memilukan.
Nathan terus menginjak-injak perut Jaera tanpa henti, bahkan urat-urat di leher Jaera begitu tercetak jelas karena menahan sakit.
Senyuman Nathan mengembang melihat darah yang keluar dari celah kaki Jaera, sementara Jaera hanya menangis lirih dengan tubuh melemah.
"Dia hancur" ujar Nathan sambil berjongkok di depan Jaera, menatap Jaera dengan senyuman lebar.
"Jung Aeri.. Apa sakit? Gimana rasanya sakit? Pasti manis. Sampai kamu mengeluarkan air mata karena terharu dengan rasa sakitnya" bisik Nathan, sementara Jaera mengerang liring dengan mata sayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE ME || The Dark Side +HHJ
Hayran Kurgu🔞 "Jangan pernah mempercayai siapapun"