09.Ngobaran

154 16 16
                                    

Boris memperhatikan Jati dan Arthur yang sedang bermain air di kejauhan "gue udah larang Jati biar gak lebih jauh ...." Mulainya memecah kesunyian

"gue pikir dia tahu batasnya ...rada overthinking aja, sok pahlawan" sahut Venus sambil mengikat rambutnya , pipinya kemerahan karena udara hangat sore, Boris tak sadar memperhatikannya....

"gue bini orang ris..." ujar Venus terkekeh , Boris ikut ikutan tertawa ....

"but you slept that guy over there, gimana hayo?" ujar Boris seraya menunjuk Jati dengan dagunya

ganti Venus yang terdiam .....

"dia cerita sama elo?" lirihnya gusar

Boris mengangguk , rambut legamnya tertiup angin sore  "itu seks pertamanya ,kalopun dia gak cerita dia pasti keceplosan" jawab Boris yang memberikan pandangan menusuk ke Venus

Venus membuang muka dan tak sadar berpandangan dengan Jati yang tersenyum lebar sambil melambaikan tangannya

"gue lagi hancur saat itu, dan dia hanya mau membantu" rikuh Venus membalas lambaian tangan Jati

"sok pahlawan...." desis Boris , Venus tertawa tertahan ...

"terus lo mau ngapain ris?" lanjut Venus

"biarin dia nikmatin waktunya menjadi orang baik, dan setelah kalian wisatawan wisatawan keparat pulang ....gue akan coba pulihkan dia...." dingin Boris sambil membuka tutup botol air mineralnya

"sedih sih......" lirih Venus

"seumur hidup mudanya dia berkali kali merasakan gimana gak enaknya rasa tidak diinginkan ....dia mau mastiin semua orang yang bersamanya gak merasakan rasa itu...." kesal Boris

"bukannya itu bikin dia memberikan harapan palsu?" bingung Venus

Boris menggeleng "bukan palsu, hanya ....well terbatas....." ujarnya rikuh

Venus tidak menanggapi perkataan Boris...matanya masih memandangi Jati dan Arthur yang bermain air dan ombak di kejauhan sementara langit makin terlihat memerah

********

"itu pada serius amat kayak rapat kabupaten" bisik Arthur yang sedang membuat istana pasir

"taruhan, mereka pasti ngomongin elo" timpal Jati tengil .... jari jarinya menikmati arus air yang memecah dibatas laut dan pasir itu .....

Arthur terdiam "paling ngomongin elu" cibirnya kemudian

"apaan ....gue gini doang ...." ujar Jati seraya membaringkan dirinya di pasir hangat memandang kosong ke langit luas yang mulai membara menuju malam

"ya justru itu ti, lo gitu doang ...makanya semua sayang elo" senyum Arthur

"sayang gimana coba, nyokap pulang ke surga, bokap menyerah sama gue , Mbah baik baik gitu masih dendam karena gue yang bikin nyokap gak ada..." ujar Jati tak sadar berair mata ...

Arthur berbaring disebelahnya "ada Boris, mbak Irah, Agung ,gue,kak Venus....kenapa lo gak fokus ke kami aja?" jawabnya lirih

"aku bisa dapetin validasi kalian, sementara justru sama orang orang terdekatku, hal itu mustahil ,aku mau mereka menginginkanku seperti kalian  menginginkanku" frustasi Jati

"jangan ngetok tembok dude, udah ada pintu yang terbuka" timpal arthur seraya terduduk dan mulai menimbun Jati dengan Pasir

Jati terpingkal sesaat "apaan nih?"

"kak Venus .....Mas Boris ....ayo maen kubur kuburan Jati !!!!" teriak Arthur hangat ... 

"lo bilang mau menuhin toples kecil gue dengan air banyak banyak kan Ti? biar gue tahu hidup gue gak harus terbatas?" ujar Arthur memandangi Mata dalam Jati di wajah terbengongnya

The Eternity Origins : SejatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang