18 . Mangkubumi

145 15 24
                                    

"Om..... Bangun" Jati menepuk lembut bahu Om Adhi yang tertidur di kursi Navigator, mereka telah sampai di rumah om Adhi di Gowongan, setelah mensurvey tempat tempat mana saja yang akan dipilih untuk keluarga Om Adhi yang besok sampai di Jogja dan menyempatkan diri untuk makan malam di daerah Jakal atas.

"Ti....... " Lirih Om Adhi perlahan

Jati tersenyum hangat "udah yuk om.... Balik ke realitas.... Balik ke kebahagiaan..... " Ujar Jati seraya membuka kunci sentral pintu mobil

Om Adhi seketika memegangi lengan Jati

"Kenapa Om? " Tanya Jati bingung

"Di sini sebentar ti..... Aku gak mau buru buru sendirian.... " Gumam Om Adhi mendung

Jati terdiam sesaat... "Di mobil? "

Om Adhi mengangguk "iya.... Ngobrol sebentar lagi.... " Pintanya sedih

Jati mencoba tersenyum dan mengangkat bahu.... "Ya udah..... " Lirihnya

"Apa yang om lakukan, pada pagi setelah semua berakhir? " Ujar Jati membuka pembicaraan

Om Adhi tertawa " Menahan diri.... Mostly menahan diri..... " Lanjutnya terkekeh

"Ini tentang nafsu? " Lirih Jati memandangi alis tebal Indah Om Adhi

Si lelaki dewasa tertawa sejenak dan menggeleng "nafsu, pikiran, harapan, amarah, kehangatan.... Aku kehilangan manusia terbaik dalam hidupku Ti, dan mereka yang lain... Kupikir... Gak pantas mendapatkan yang terbaik dariku. .. " Ujarnya menahan amarah...

Jati menepuk nepuk pundak Adhi hangat " Dan kurasa seluruh manusia di semesta Om, termasuk aku....tetap harus berterimakasih pada Om.... " Ujarnya

Dahi Adhi berkerenyit memandang si pemuda, anak ini bagai kotak harta karun.... Ada aja kejutan yang keluar dari bibirnya

"Kenapa Gitu Ti? " Ucap Om Adhi ragu

"Yang gak terbaik aja begini hebat, gimana yang terbaik... " Senyum Jati.... Adi spontan mencubit hidung si pemuda gemas.... Tak terduga Jati menarik tangannya dan mengejar bibirnya....sejenak mereka terhanyut ... Bibir bibir bertaut... Lidah lidah menari dan napas tersengal seolah haus akan sesuatu....

Nafas Om Adhi memburu.... Dahinya dan dahi Jati menyatu dalam tatapan tatapan dalam mereka

"Mau masuk? Kita bisa minum wedhang Jahe " Lirih Om Adhi sambil menyentuh ringan bibir indah yang baru saja dilumatnya ....

Jati tertawa ringan "tentu aja aku haus sekali.... " Ujarnya dengan tatapan nakal.... Mereka berdua tergesa keluar mobil... Kemudian tertawa tawa berkejaran memasuki rumah....

Di depan pintu Om Adhi berbalik badan sambil menarik napas panjang

"Apa ini nafsu Ti? " Lirihnya gamang...

Jati merapatkan tubuhnya ke tubuh lelaki yang lebih dewasa itu dan kembali mengejar bibirnya

"Bukan Om.... Ini kesempatan.... " Ujarnya seraya memagut bibir lelaki itu

Adhi membuka pintu dan menarik pinggang Jati memasuki rumah.... Mereka tertawa tawa sementara pintu berdebam terkunci....

********
Adhi datang dengan nampan berisi dua cangkir mengepul, dipandanginya pemuda yang ber telungkup di karpet di depan TV dengan hanya tertutup selimut batik sekedarnya

Adhi perlahan menaruh dua cangkir itu di meja tamu.... Jati masih mengganti ganti channel televisi....

"Sakit Ti? "..... Lirih Adhi sambil menyentuh lembut punggung Jati.... Merayap makin kebawah.....

The Eternity Origins : SejatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang