13. Tekanan Farhan

14.3K 385 112
                                    

Ria melihat Farhan cemberut di sofa. Katanya, suaminya itu mau pergi dengan Dora, tapi sampai saat ini juga gak berangkat-berangkat.

Tiba-tiba, tubuh Farhan memanas. Keringat pria itu bercucuran sangat deras. Farhan menahan dirinya dengan menutup matanya rapat-rapat. Namun, nyatanya dia tidak kuat. Farhan berlari ke kamarnya, karena khawatir, Ria mengikuti Farhan.

Farhan tergesa-gesa menganbil obat di lacinya. Namun, saat mencari-cari obat berbentuk pil itu, ia tidak menemukan apapun. Farhan sudah berkeringat dingin. Tubuhnya sangat panas.

"Farhan, kamu kenapa?" tanya Ria takut.

"Pergi Ria!" titah Farhan dengan geraman marah.

"Ta ... tapi-"

"Aku bilang pergi ya pergi!" bentak Farhan dengan keras. Ria berjingkat kaget. Memilih mundur karena takut.

Farhan kelimpungan sendiri mencari obatnya. Gairah sex nya meningkat dan naik tiba-tiba di waktu yang tidak dia inginkan.

Farhan menyambar hp nya. Memencet nomor salah satu apotik penyedia obat peredam hasrat yang biasa ia minum sejak empat tahun belakangan.

"Kirim obat seperti biasa ke rumahku!" titah Farhan dengan keras.

Ria yang sembunyi di balik pintu merasa ketakutan. Perempuan itu menggigit bibir bawahnya dengan kencang. Yang membuang obat Farhan adalah dirinya. Ria pikir, itu adalah pil ektasi atau jenis narkoba lain. Karena bentuk pilnya berwarna putih dan kecil.

Ria mengira, suaminya itu konsumsi obat terlarang. Mengingat kalau suaminya sering marah-marah dan ringan tangan.

Farhan menjatuhkan tubuhnya di ranjang. Pria satu anak itu mengerang-ngerang. Ia tidak mau menjadi manusia hypersex dan mempunyai pengendalian emosi yang minim. Farhan ingin menjadi pria normal layaknya kebanyakan orang.

Ada dua faktor seorang pria memiliki hypersex atau satyriasis, pertama faktor fisik dan kedua faktor psikis. Kalau faktor fisik, Farhan yakin itu bukan penyebabnya. Karena Farhan juga sudah rutin periksa ke Dokter. Dan bagian organ intimnya tidak mengalami peradangan.

Kalau faktor psikis, mungkin iya. Saat menikah dengan Dora, Farhan juga penggila Sex, tapi tidak separah ini. Farhan sudah berkonsultasi ke Psikologi. Kalau dalam diri Farhan, ada rasa ketakutan terhadap pasangan dan ingin menarik perhatian pasangan secara berlebihan. Makanya dia selalu haus akan sex.

Dan masalah dengan Ria, sungguh lebih pelik. Kata Psikolog, Farhan terlalu berfikiran negatif tentang Ria yang akan selingkuh dengan orang lain, atau Ria akan pergi menjauh darinya. Dan Farhan pun selalu dihantui pikiran Ria berhubungan dengan orang lain. Maka itu, Farhan melakukan sex lebih brutal kepada Ria.

Psikolog telah mengatakan kemarin, kalau Farhan mencintai Ria, tapi Farhan membantahnya dengan keras. Farhan bersikukuh hanya menyayangi Ria sebagai Ibu dari Farel. Psikolog pun mengatakan, kalau Farhan ingin sembuh dan tidak ketakutan lagi kalau Ria pergi, Farhan harus membuat Ria hamil. Namun lagi-lagi Farhan membantah. Katanya, kalau Ria hamil, Ria akan meninggalkannya sama seperti Dora.

Farhan, tipe pria egois yang semaunya sendiri. Ia takut kehilangan Ria, tapi ia menjerat Ria dengan keangkuhan dan kejahatannya. Farhan menahan napas dan dia keluarkan dengan kasar. Sesak di selangkangannya membuatnya tersiksa.

Farhan segera bangkit dari tidurnya. Berjalan menuju kamar samping yang selalu dia datangi saat dia butuh menyalurkan hasrat.

Diam-diam, Ria mengikuti Farhan. Ria mendengar suara desahan dalam kamar tersebut. Suara erangan Farhan, suara penyatuan tubuh dan suara desahan wanita.

Ria ingin muntah saat suara-suara itu malah makin keras. Beberapa kali Farhan tampak mendapatkan pelepasannya. Karena tidak tahan, Ria mendobrak pintu dengan kencang. Farhan kaget bukan main, ia segera menjauh dari perempuan yang sudah membantunya mengejar kepuasan.

"Apa yang kamu lakukan disini?" bentak Farhan menatap tajam Ria.

"Kenapa? Ketahuan selingkuh? Ternyata selain selingkuh sama Dora, kamu juga menyembunyikan wanita di rumah ini." ejek Ria dengan sinis.

"Apa urusannya denganmu?" balas Farhan makin menajamkan tatapannya.

"Walau aku tidak mencintaimu, dan kamu tidak memcintaiku, seharunya kita bisa saling menghormati. Kalau mau selingkuh, selingkuh saja di luar. Jangan di sini!" teriak Ria marah.

Braaakk!

Farhan membanting boneka Sex atau sex doll yang tadi dia pake untuk memuaskan hasratnya. Mata Ria membulat sempurna.

"Aku puas karena itu, dan kau masih ingin merenggut lagi kepuasanku?" tanya Farhan mengejek. Ria menggigit bibirnya. Kalau itu boneka Sex, kenapa boneka itu bisa mendesah.

"Kau tau, Ria. Suara desahan perempuan adalah kepuasan untuk laki-laki." ucap Farhan menginjak boneka itu dan keluarlah suara desahan perempuan dari sana.

"Aku gak tau, aku permisi dulu!" ucap Ria. Namun sayang, tangannya langsung dicekal Farhan. Farhan menghempaskan tubuh Ria ke ranjang.

"Setelah mengganggu kepuasanku, kau mau pergi begitu saja? Jangan harap!" ucap Farhan dengan tajam.

"Lucuti pakaian mu sekarang!" mendengar titah Farhan membuat Ria menciut.

"Aku sudah bilang, aku mau kita ce-"

"Jangan sampai kata laknat itu keluar dari bibirmu, Ria!" ancam Farhan

"Aku sudah menahan saat gairah sex ku muncul, untuk tidak aku lampiaskan padamu. Namun, saat aku mencari kepuasan lain, kamu malah menggangguku. Maka jangan salahkan aku jika pagi ini, aku akan menggempurmu!" ucap Farhan menindih tubuh Ria.

"Kenapa bisa begitu? Kenapa tiba-tiba dirimu jadi kasar dan suka sekali mengancamku?" cicit Ria.

"Aku tidak ingin seperti ini, Ria. Percayalah!" bisik Farhan dengan sendu.

"Gairah ini menyiksaku, Ria. Membuat kepalaku terus mendidih dan ingin melampiaskan amarahku padamu." ucap Farhan lagi.

"Kenapa harus aku?"

"Karna kamu istriku,"

"Aku tidak paham."

"Jangan memahami jika kau tidak bisa. Cukup lakukan apa yang aku perintahkan!"

"Tapi itu merugikanku,"

"Jangan salahkan aku bila mencari kepuasan yang lain."

"Silahkan!" ucap Ria.

Emosi Farhan yang baru saja reda, kini bangkit lagi karena ucapan Ria.

"Aku paling benci kalau kamu mempersilahkanku untuk selingkuh, Ria. Kamu harus mencegahku! Harus berapa kali aku bilang?" geram Farhan.

"Berkali-kali aku bilang, segala kesalahnmu akan aku maafkan, kecuali perselingkuhan. Kamu sudah selingkuh dengan Dora. Dan saat itu, Aku sudah membebaskanmu. Silahkan selingkuh terus, karena aku sudah tidak peduli!" tekan Ria.

"Kamu harus peduli padaku, Ria!" tekan Farhan tak kalah tajam.

"Aku gak selingkuh dengan Dora. Dan aku gak mengkhianati kamu. Kamu harus terus peduli, dan harus mencegahku bila aku selingkuh!"

"Berhubungan badan dengan mantan istri disaat istri sahnya berada di rumah, lalu apa namanya kalau bukan selingkuh?" tanya Ria sinis.

Farhan menarik Ria. Mendekap istrinya dalam pelukannya. "Aku gak selingkuh, Ria. Teruslah peduli sama aku. Maaf aku sudah kasar, tapi aku memang gak selingkuh." ucap Farhan.

Tidak ada nada mengharu biru dalam permohonan Farhan. Farhan tetap menggunakan nada angkuhnya.

"Aku hanya mencoba sebentar, itu tidak bisa dinamakan perselingkuhan!"



















Sexy Doctor (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang