𝑠𝑒𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑐𝑎𝑚𝑎𝑛...
.
.
.Disaat Amane sedang membaca semua surat yang ada diloker sepatunya, ia menemukan sesuatu yang berbeda dari semua surat yang ia baca.
sᴜʀᴀᴛ ᴀɴᴄᴀᴍᴀɴ.
" Ame-chan, kenapa?" tanya Aoi yang melihat amane dia tak bergeming.
" Oh, lihat ini" Amane menyodorkan sepucuk surat dan langsung dibaca oleh Aoi.
" Ini?!" Aoi terkejut.
Amane menganggguk. " Surat ancaman" ucap Amane.
" T-tapikan kita boleh dekat dengan siapa aja, masa sama Sakusa ga boleh?!" Ujar Aoi setelah menggebrak meja amane.
Beruntung kelas sudah kosong karna semua murid keluar untuk istirahat.
" Ya aku tau, tapi yang ku lawan ini fans nya Sakusa-san, kau tau kan mereka gimana?" Tanya Amane dengan raut wajah seriusnya."Mereka ganas" sahut Aoi.
" Disini tertulis kau disuruh temui dia dibelakang sekolah setelah pulang sekolah, kau benar-benar ingin menemuinya?" Tanya Aoi dengan raut wajah cemas.
" Yah, aku udah terlanjur maju, jadi sayang kalau mundur" jelas Amane sambil mengacak-acak rambutnya.
" Tapi aku punya rencana, mau membantu?" Tanya Amane dengan senyum penuh makna.
Aoi mengangguk mantap. " Tentu aku akan membantu!"
Disaat itu juga Amane menjelaskan rencananya yang sudah ia pikir matang-matang.
꧁𑁍꧂
" Kenapa Sakusa-san?" Tanya kageyama yang melihat Sakusa terperanjat.
" Tidak ada" jawab Sakusa setelah tenang kembali.
' Apa itu tadi?' tanya Sakusa dalam batin nya.
" Kenapa Sakusa kau ga enak badan?" Tanya komori, Sakusa menggeleng cepat.
" Ayo latihan lagi, jangan pikirkan yang tadi" ucap Sakusa yang berusaha menepis pikirannya, komori hanya mengangguk.
꧁❀꧂
" Begitu ya?" tanya Aoi sambil meletakan tangannya di dagunya seperti pose berpikir." Lumayan kan mereka berguna, mereka itu juga teman ku tau" jelas Amane. Aoi mengangguk. "Bener juga sih, yaudah tugas ku cuma memanggil mereka kan?" Tanya Aoi.
Amane mengangguk.
" Kalau begitu aku akan mengirim mereka pesan dulu" ucap Amane sembari mengutak-utik ponselnya.
" Gimana, mereka bisa?" Tanya Aoi, Amane mengangguk. " Tapi harus ada bayarannya" ucap Amane dengan lesu.
Ia melepas kacamatanya dan memijat pangkal hidung nya.
" Ingin sekali ku traktir mereka makanan, tapi mengetahui kalo porsi makan mereka banyak, aku harus berpikir dua kali" ujar Amane yang masih memijat pangkal hidung nya.
" Kalo itu kita jajanin es krim aja, kamu ga ada jadwal kerja kan?" Tanya Aoi, Amane berpikir sejenak.
" Hari ini aku libur" ucap Amane. " kalo gitu kita traktir es krim aja, tenang aku bakal bantu kau" jelas Aoi sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cʟᴏsᴇʀ | 𝖲𝖺𝗄𝗎𝗌𝖺 𝖪𝗂𝗒𝗈𝗈𝗆𝗂✓
Non-Fictionseseorang dengan kepribadian yang tertutup, cuek dengan ucapan yang sarkas itu memang menyebalkan, tapi jika sudah menemukan orang yang tepat, maka semuanya akan berubah. " 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚔𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚞𝚔𝚊𝚒 𝚜𝚊𝚗𝚐 𝚛𝚊𝚓𝚊, 𝚋𝚒𝚜𝚊𝚔�...