chapter 15 : berbagi kehangatan

856 150 34
                                    

𝗄𝖾𝗍𝗂𝗄𝖺 𝗁𝖺𝗐𝖺 𝖽𝗂𝗇𝗀𝗂𝗇 𝗆𝗎𝗅𝖺𝗂 𝗆𝖾𝗇𝗎𝗌𝗎𝗄 𝗄𝗎𝗅𝗂𝗍...
.
.
.

Cuaca pagi hari ini sedikit mendung, awan gelap menutupi sinar matahari yang ingin menyinari bumi.

Amane sedang duduk di kursi nya dan menghadap keluar jendela.

kacamatanya ia lepas dan diletakan dimeja.

" Ada apa dengan Hoshizora-san hari ini?" Tanya Komori sambil berbisik pada Aoi." Aku ga tau, tapi kalo dia lepas kacamata pasti ada yang dipikirin" Jawab Aoi sambil berbisik juga.

Komori tersenyum.

" Kamu seperti tau segalanya tentang Hoshizora-san" Ucap Komori sambil terkekeh. " Walau umur kami sama, tapi aku menganggap Ame-chan seperti kakakku" Jawab Aoi sambil tersenyum.

" Kenapa begitu?" Tanya Komori bingung.

" Dia selalu melindungiku dan selalu ada disaat aku terpuruk" Ucap Aoi tanpa menghilangkan senyumannya.

" Mungkin itu balas budi karna kamu sudah menolongnya" Jawab komori, Aoi makin tersenyum lebar. " Benar juga ya" Jawab Aoi.

Sakusa yang daritadi memperhatikan Amane memilih pergi keluar kelas.

Hal itu mengundang sebuah pertanyaan dibenak Aoi dan komori.

" Loh, kok dia pergi?" Tanya Aoi. Komori hanya mengangkat bahunya.

" Aku ngga tau" Jawab Komori.

Saat Sakusa kembali, ia membawa sekaleng kopi dan roti coklat.

Sakusa berdiri didekat meja Amane, lalu mengetuk mejanya.

" Oh, iya ada apa omi-kun?" Tanya Amane sembari memakai kacamatanya. Lalu sakusa menyodorkan roti dan kopi itu.

" Untukmu" Ucap Sakusa, Amane menerimanya dengan senang hati.

" Ada apa dengan mu? Seperti ada yang dipikirkan" Tanya Sakusa.

Amane menggeleng. " Aku baik-baik saja"

Sakusa tidak yakin dengan pernyataan itu.

" Mau main kerumah? Ibu ingin bertemu dengan mu" Ajak Sakusa. Wajah Amane tiba-tiba bersemu.

" A-apa? Buat apa?" Tanya Amane dengan gugup.

" Ibu ku ingin masakan mu" Jawab
Sakusa dengan santainya. " Kenapa ga datang ke tempat kerja ku aja" Jawab Amane masih dengan wajah yang bersemu.

" Aku akan bilang nanti" Ucap Sakusa.

" Yaudah deh, aku pengen main juga kerumah mu" Ucap Amane, Sakusa mengangguk setuju.

꧁𑁍꧂

Sepulang sekolah Amane ikut Sakusa pergi kerumahnya, untuk main saja.

Saat ditengah jalan, hujan mengguyur permukaan bumi dengan derasnya, saat itu Amane dan Sakusa tidak membawa payung dan berakhir main hujan.

Walau Amane memaksa terlebih dahulu.

" Tch, ini akan menjadi yang terakhir kalinya aku main hujan" Celetuk Sakusa, Amane hanya tertawa ringan mendengar gerutu Sakusa.

Mereka sampai didepan pintu rumah Sakusa.

" Tadaima" sakusa terbingung karna suasana rumah yang sepi seperti tidak ada kehidupan, bahkan tidak ada jawaban dari siapapun. " Kemana dia?" Gumam Sakusa.

Cʟᴏsᴇʀ | 𝖲𝖺𝗄𝗎𝗌𝖺 𝖪𝗂𝗒𝗈𝗈𝗆𝗂✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang