chapter 31 : pesan yang tak terduga

634 111 3
                                    

Note : jadi karna sekarang lagi dirumah sakusa, panggilan nya jadi kiyoomi karna nanti bingung banyak sakusa di sana.

Selamat membaca.










Mendapat sebuah pesan...
.
.
.

Setelah beberapa hari berlibur di Hokkaido, Amane dan Kiyoomi pulang.

Tetapi Amane belum diperbolehkan untuk pulang ke rumah nya sendiri. Ibu Sakusa masih ingin mengenal lebih jauh tentang Amane.

Jadi Amane disuruh menginap dirumah Kiyoomi lagi.

Dirumah Kiyoomi, Amane terus-menerus diberi pertanyaan oleh kakak Kiyoomi.

Entah dengan hal-hal yang berkaitan dengan hubungan antara Amane dan Kiyoomi maupun tidak.

" Omi-kun, lagi apa?" Tanya Amane pada Kiyoomi yang sedang duduk di undakan belakang rumah.

" Lagi duduk aja, sini duduk" Ajak Kiyoomi sembari menepuk sebelahnya.

" Nanti dulu aku mau ke dapur" Ujar Amane sembari beranjak ke dapur. Di dapur Amane membuat dua gelas ocha hangat dan beberapa dango.

Sebagian dango ia berikan pada ibu Sakusa yang sedang mengerjakan tugas tak lupa dengan ocha hangat, sebagian lagi ia bawa ke undakan belakang.

" Aku bawa ocha hangat sama dango, ayo dimakan" Ajak Amane sembari ikut duduk disamping Kiyoomi." Enak" Ucap Kiyoomi setelah memakan satu dango buatan Amane.

" Tentu, siapa dulu yang buat" Ujar Amane sembari membenarkan letak kacamatanya.

Keheningan melanda keduanya nyaman dengan hening, sampai Amane menatap Kiyoomi dengan lekat.

" Kenapa?" Tanya Sakusa. " Aku suka gaya rambut mu yang baru" Ucap Amane sembari tersenyum.

" Rambutmu juga semakin panjang, apa ga susah waktu tanding?" Tanya Kiyoomi sembari memainkan rambut Amane."Ngga, aku nyaman aja" Jawab Amane.

Kiyoomi merapatkan tubuhnya lalu kepalanya menyenderkan pada bahu Amane, sedangkan tangan melingkar di lengan Amane.

Tak lupa kebiasaannya yang suka memainkan jari kelingking Amane.

" Kenapa Omi-kun?" Tanya Amane."aku masih merindukan mu" Ujar Kiyoomi.

" Ahaha, aku disini Omi-kun, aku ga pergi lagi kecuali ada pertandingan" Jawab Amane dengan selingan tawa. "Aku tau"

Amane mengusap kepala Kiyoomi dengan lembut.

" Ya ampun, apa yang membuat seorang Sakusa Kiyoomi manja?" Tanya Amane dengan senyuman yang tak luntur dari wajahnya. " Aku ga bosen bilang kalo dimanja oleh mu punya kenikmatan tersendiri" Jawab Kiyoomi.

Amane menghela nafasnya dengan rona merah yang menjalar ke pipi.

" Omi-kun mau sweater atau syal?" Tanya Amane dengan tiba-tiba.

"Kenapa emang?" Tanya Kiyoomi.

Amane terdiam sejenak. " Aku ingin merajut"

" Emang bisa?"

" Bisa, waktu SMA kelas tiga, aku membuat sarung tangan rajut untuk Aoi-chan"

Kiyoomi terdiam untuk berpikir sebentar.

Sedari tadi tangan Kiyoomi tak bisa diam karna memainkan jari Amane terus-menerus.

" Aku ingin sweater" Ucap Kiyoomi sembari menatap Amane. " Baik, tapi kalo sweater agak lama prosesnya" Jelas Amane.

Cʟᴏsᴇʀ | 𝖲𝖺𝗄𝗎𝗌𝖺 𝖪𝗂𝗒𝗈𝗈𝗆𝗂✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang