chapter 28 : jarak memisahkan kita,namun tidak dengan hati

650 109 17
                                    

Aku disini...
.
.
.

Sudah beberapa bulan setelah kepergian Amane, Sakusa menjalani hari nya seperti biasa, namun sedikit membosankan.

Makan, mandi, belajar, dan latihan.

Kegiatan yang sama terus-menerus diulang dalam harinya.

Sekarang ini Sakusa tengah berlatih voli di suatu gym bersama teman satu tim nya.

Karna sedang waktunya istirahat, Sakusa menyempatkan diri untuk menonton pertandingan karate.

" Omi-omi, nonton apa tuh?" Tanya seorang pemuda dengan surai pirang bergelombang. " Pertandingan karate" Jawab Sakusa dengan singkat, padat dan jelas tanpa mengalihkan pandangan nya.

Pemuda bernama Miya Atsumu itu duduk disebelah Sakusa sembari ikut menonton.

" Woah, gadis itu hebat" Puji Atsumu dengan sorot mata yang fokus pada ponsel Sakusa. " Huh, tentu dia hebat" Sahut Sakusa dengan senyum tipis yang mengembang di sudut bibirnya.

" Hey hey heyy!! Ada apa nih kumpul-kumpul?!" Seorang pemuda dengan surai abu-abu dan hitam datang menghampiri mereka berdua.

" Ya ampun Bokkun, bisa ngga suara mu dikecilin?" Geram Atsumu, Bokuto hanya terkekeh dan ikut melihat.

" Woah! Bukannya itu Hoshizora-?!" Tanya Bokuto dengan raut wajah kaget. Sakusa mengangguk. " Dia ada dimana? Kok ga pernah kelihatan?" Tanya Bokuto.

" Emang kucing garong ga pernah ngasih tau? Amane pergi ke Indonesia" Jelas Sakusa, Bokuto terdiam seketika.

" Indonesia dimana?"

Sakusa dan Atsumu menepuk jidatnya, rasa ingin memukul kepala Bokuto dengan bola voli naik.

" Kau bisa tanya Akaashi" Timpal Sakusa sembari fokus kembali menonton. 

Jika diperhatikan, sewaktu Sakusa menonton pertandingan Amane, raut wajah miliknya sangat senang dan bangga.

Terpampang jelas diwajahnya.

" Omi, sebegitu senang nya kah kau menonton gadis ini?" Tanya Atsumu sekaligus meledek. " Diamlah" Cibir Sakusa.

Atsumu hanya terkekeh.

Setelah selesai menonton Sakusa berniat untuk mematikan ponselnya, namun ia tunda kala melihat ada sebuah panggilan suara.

" Moshi-moshi" Ucap Sakusa setelah mengangkat panggilannya.

" Omi-kun! Astaga aku merindukan mu, kaki ku sakit habis tanding tadi"

Sebuah rengekan dari sebrang sana.

" Lalu? Apa hubungannya dengan rindu pada ku?" Tanya Sakusa, ia tak bisa menahan senyum nya karna sudah lama ia tak mendengar suara gadisnya.

" Jahatnya, oh ya Omi-kun lagi apa? Kabar nya gimana? Makan teratur kan? Kuliah nya lancar kan?"

Sederet pertanyaan beruntun terdengar dari sebrang telpon, Sakusa meringis.

" Pelan-pelan sayang, aku lagi latihan tapi sedang istirahat, kabar ku baik, makan ku cukup teratur, kuliah ku lancar aja" Jawab Sakusa satu persatu.

Terdapat sebuah helaan nafas di sebrang telpon sana.

" Syukurlah, apa disana ada Bokuto-san? Aku ingin mendengar suara nya"

Sakusa menghela nafasnya, lalu mengisyaratkan supaya Bokuto kemari.

" Ada apa Omi-Omi?! " Tanya Bokuto dengan semangat. " Amane ingin berbicara" Ucap Sakusa.

Raut wajah senang terpampang jelas dari Bokuto.

Cʟᴏsᴇʀ | 𝖲𝖺𝗄𝗎𝗌𝖺 𝖪𝗂𝗒𝗈𝗈𝗆𝗂✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang