🍂 Baikan 🍂

111 24 9
                                    

Halo semua aku kembali🤗

Maaf ya baru up sekarang...
Soalnya belakangan ini lagi males banget buat nyambung cerita, akunya lagi butuh semangat dari kalian😁

Yauda deh gitu aja

Jangan lupa vote dan komen ya

Typo tandai!!!

Happy Reading and enjoy 😘

____0o0____

"Sederhana saja. Jika air mata mu masih menetes saat sedang memikirkan ku, itu artinya aku masih sangat berarti untuk mu"

🧡🧡🧡

Di sinilah Arsen sekarang di depan pintu dengan cat berwarna putih. Arsen memutuskan untuk pergi ke rumah sakit setelah perkelahiannya dengan Arga tadi dan tanpa sadar ia telah meninggalkan Amanda di cafe itu.

Perlahan Arsen membuka pintu ruangan Raina, terlihat jelas di sana mama, papa, Dirga, dan Raina yang tertidur.

"Tante boleh Arsen masuk?" Tanya Arsen lirih yang masih berdiri di ambang pintu.

"Ngapain Lo ke sini pergi Lo sana" balas Dirga cepat yang kesal dengan Arsen.

"Dirga gak boleh gitu" Tegur Derlan

"Masuk aja Sen gak papa" ucap Cantika lembut. Tanpa membuang waktu Arsen pun langsung masuk mendekat ke arah mereka.

"Yauda kami keluar dulu ya mau ke kantin rumah sakit, om titip Raina ya sen" Pamit Derlan.

"Iya om" balas Arsen

"Jaga Adek gue kalau sempet kenapa-napa awas Lo" ucap Dirga dingin.

"Iya bang" jawab Arsen

"Dirga ayo" ajak sang mama, cantika tau bahwa saat ini Dirga masih sangat kesal dengan Arsen, oleh karena itu Derlan dan Cantika mengajak Dirga keluar untuk memberikan waktu agar Arsen bisa menjelaskan semuanya pada Raina.

Setelah mereka semua keluar Arsen langsung duduk di bangku sebelah Raina, Arsen memegang tangan Raina yang di infus.

Betapa sakit hati Arsen melihat gadis yang di cintainya terbaring lemah di brankar rumah sakit dengan tangan yang masih di perban.

"Ra maafin Arsen Ra"

"Arsen gak bermaksud buat Rara gini, Arsen gak tau kalau akibatnya akan gini Ra, maafin Arsen" ucap Arsen lirih sambil memegang tangan Raina.

"Kalau boleh jujur Arsen cuma cinta sama Rara, Arsen cuma sayang sama Rara, dan Arsen ingin hidup selamanya bareng Rara tapi itu gak mungkin" ujar Arsen lagi sambil menghapus air matanya. Sampai-sampai Arsen tersadar dengan tangan Raina yang bergerak.

"Arsen" lirih Raina, Arsen pun langsung mendongakkan kepalanya.

"Rara, Rara Uda bangun. Maafin Arsen ya Ra" pinta Arsen yang masih memegang tangan Raina.

"Ngapain kamu di sini, pergi lah aku mau sendiri" ucap Raina yang membuat Arsen terkejut.

"Ra dengerin aku dulu Ra" ujar Arsen.

"Apa yang harus aku dengarkan Sen, apa aku harus mendengarkan kalau kamu pacar Amanda, atau aku harus mendengar kalian akan tunangan katakan pada ku yang mana dulu yang harus aku dengarkan" ucap Raina sambil meneteskan air matanya.

"Iya aku tau aku salah Ra, kita perbaiki semuanya Ra kita masih bisa jadi teman Ra" jawab Arsen meyakinkan Raina.

"Apa yang mau kamu perbaiki Sen?" Tanya Raina namun Arsen tidak menjawabnya.

My Best Friend Choice [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang