23. MIQ

166 11 0
                                    

23. MIQ

_____________________

"Guyss Pak Jovan bilang ke gue katanya kalian langsung ke lapangan aja setelah ganti pakaian olahraga!" Teriak Reva, si sekretaris kelas. Namun tak satu pun orang mendengarkannya.

Reva mulai kesal karena perkataannya diabaikan. Ia mulai menulis di papan tulis.

'LANGSUNG KE LAPANGAN!!!"

"Siap, Reva!" Meida menanggapi dengan senyumnya.

Reva langsung mengacungkan jempol dan keluar dari kelas dengan gerakan salto. Memang sekretaris kelas yang satu ini agak berbeda.

Gubrak!

"Awshh!" Gadis itu langsung meringis ketika kakinya tidak sengaja menendang kusen pintu ketika melakukan salto. Ia menoleh ke arah Meida sambil tersenyum kikuk lalu seketika berlari keluar sambil mendumel menahan malu.

Bukan hanya Meida yang menyaksikan, melainkan hampir satu kelas melihatnya. Meida dan teman-temannya spontan tertawa kecil menyaksikan tingkah Reva, mereka lantas menyusul menuju lapangan.

Sesampainya di lapangan, semua sudah berkumpul dan berbaris dengan rapih. Sebagian dari mereka sibuk mendengar celotehan Pak Jovan, sedangkan kaum hawa sibuk mendengar celotehan Reva, tak urung Meida, Keyra, Dira dan Sasa pun ikut mendengar nya.

"Kata anak kelas sebelah hari ini kita bakal praktek push up sama salto. Katanya bisa gak bisa harus bisa." Reva bercerita dengan suara berbisik-bisik, layaknya ibu-ibu kompleks.

"Makanya lo dari tadi salto-salto terus, ya kan?" Ungkit salah satu cewek sambil terkikik.

"Sampe kejedot-jedot lu tadi gak kapok-kapok!"

"Tahu tuh, sekretaris kelas kita ini makin kesini makin kesana!"

Mereka seketika terbahak kencang menertawakan Reva yang kini sudah mendelik kesal.

"Hei yang ciwi-ciwi ini kalo mau asik sendiri pergi aja kali ya!" Tegur Aldo ketika Pak Jovan sudah berlalu lebih dulu menuju aula.

"Bilang aja lu marah karena gak diajak!" Tantang Keyra yang semakin membuat mereka tertawa.

"Kalian bisa diem nggak?" Kali ini gantian Dimas yang menegur, membuat mereka kicep seketika. "Coba gue tanya, memang apa yang diomongin Pak Jovan tadi?"

"Push up sama salto?" Tebak Reva.

Gilang, salah satu cowok yang ada disitu langsung Menempeleng Reva gemas. "Salah goblok, kita kebagian roll depan sama sit up!"

"Ishh!" Dengus Reva seraya membenarkan rambutnya yang berantakan. Sia-sia sudah ia melakukan salto sejak tadi.

"Makanya kalo orang ngomong itu didengerin!"

"Prinsip Reva kan orang ngomong ikut ngomong."

"Salah," Sanggah Reva tak terima. "Prinsip gue, orang ngomong gue berak."

"Gue ajak gelud juga lu lama-lama!"

Meida terkekeh melihat kelakuan Reva dengan para kaum Adam. Tingkah Reva memang sangat lucu dan gadis itu suka berbaur dengan siapa pun. Temannya banyak, ia gampang bergaul bahkan dengan anak cowok sekalipun.

My Innocent Queen [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang