15. MIQ
———————————
"Geepann main yuk!"
Setelah berseru seperti itu, Keyra yang masih dengan seragam sekolahnya langsung mendobrak pintu dan nyelonong masuk. Melompat keatas kasur, tak memperdulikan si empu nya kamar yang baru selesai mandi bermodal handuk melekat dipinggang.
"Woi, kalo mau masuk kamar orang tuh ketok dulu!" Tegur Ghevan kesal. "Untung gue belum buka anduk."
Keyra berujar malas, "Santai elah, dulu kita bertiga mandi bareng aja kaga ngapa tuh."
"Sekarang beda, oy! Inget gender!"
Gadis itu berdecak, memperhatikan Ghevan yang berlalu dari Hadapannya setelah mengambil satu setel baju di lemari. Sesudah cowok itu masuk ke kamar mandi, melihat itu Keyra dengan segera beranjak keluar menuju kamar sebelah.
Pintu coklat itu dibuka dengan santainya dari luar, kepala Keyra menyembul. Memperhatikan Gavin yang tengah berkutat dengan buku fisika nya. Dia tampak tenang, tidak terlihat lelah walau terus belajar dimana pun dan kapan pun itu.
"Ck, punya sepupu kok gini amat ya." Keyra mendekat, tangannya terlipat didepan dada. Menunduk dari belakang kursi, menatap wajah sepupu nya dari samping. "Vin, lo nggak cape apa belajar mulu?" Tanya nya heran.
Gavin menoleh, menjauhkan kepala gadis itu dengan jari telunjuknya. "Nggak,"
"Wow, sama sekali nggak?!" Seru Keyra menganga, tak habis pikir.
Gavin berdehem sebagai jawaban. Menarik satu kursi kecil tanpa sandaran yang biasa ditaruh disamping meja belajar nya. "Duduk." Titahnya.
"Lo lagi persiapan Olimpiade ya?" Keyra terduduk. Lalu bertopang dagu, "Kalo gue jadi lo atau Dimas, sih. Gue yakin otak gue meledak."
"Heh!" Sentak Gavin menegur. "Kalo ngomong nggak usah aneh-aneh."
Keyra tertawa kecil. "Btw, Jalan-jalan yuk. Ama Gepan. Kan kita udah lama nggak main bareng."
"Gue nggak ikut." Tanpa pikir panjang, cowok itu langsung menolak.
"Apaan?? Nggak ada! Lo harus ikut! Itu bukan pertanyaan ya, tapi pernyataan yang nggak boleh dibantah!" Keyra menarik paksa tangan cowok itu. Mencoba untuk membuatnya berdiri, namun tenaga Gavin terlalu kuat untuk melawan. "Oh, oke kalo gitu.."
Sebelah alis Gavin terangkat ketika gadis itu mulai menarik napas dalam.
"GEPANN BANTUIN GUE NARIK GAPIN, PAN!" Teriak Keyra kemudian. Selang beberapa detik, Ghevan membuka pintu kamar tak santai.
"Apaan??"
"Ini si Gapin! Tarikin!"
***
Keyra bersandar di bahu Ghevan, memakan arum manis berukuran besar di tangannya. Sesekali menyuapi dua remaja kembar itu bergantian.
Gavin menggeleng ketika Keyra hendak menyuapi permen kapas itu padanya. Matanya mengedar, memperhatikan sekeliling. Baru sadar jika kebanyakan orang menatap kearah mereka bertiga intens.
"Pin, mau naik komedi putar."
Tiba-tiba Keyra merengek, menarik-narik kemejanya paksa.
"Lo aja,"
"Aaaa, sama kalian lah. Kalo enggak, liat sini."
Gavin menunduk, melihat Keyra yang kini menjilati kaos hitam yang dia pinjamkan padanya. Apa Keyra tengah mengancamnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Queen [Tahap Revisi]
CasualeJudul awal: Cewek polos dan Cowok dingin. ---------- Meida dilanda kebingungan akibat Oma yang tiba-tiba mempersilahkan nya untuk kembali tinggal oleh kedua orang tuanya. "Oma, Kenapa cepet banget?" "Loh kan kamu y...