15. Sinar matahari dan awan biru [NewVersion]

6 4 0
                                    

‘Sinar matahari yang menghangatkan dan awan biru yang cerah sesuai dengan isi hatiku hari ini ’

..........

Shandy tak habis pikir dengan jalan pikir sheylina ia segera menarik tangan gadis itu menuju taman belakang sekolah.

🤍🍦🖤

"Ih apaan sih" desis shey merasa sakit saat tangan nya ditarik.

"Duduk" ujar shan sambil melepaskan cekalan tangannya dan menatap sheylina dalam.

"Gak" tolak shey menatap tajam shan.

Shandy tak menghiraukan tolakan shey ia langsung duduk saja di kursi panjang itu. Ia menghela nafas panjang baru siap berkata pada gadis dingin itu.

"Lo kemana aja? Gw denger tadi katanya lo habis dari gudang, makanya gw cari lo. Gw khawatir sama lo tau ga! Lo gapapa kn?" tanya shan sambil menarik pergelangan tangan shey lembut dan mengajak nya duduk disebelahnya.

Shey membeku ditempat. "Lo liat gw" tanya shey terkejut.

Shan menggeleng. "Kemal yang liat" jawabnya.

"Gw tadi liat ka sheila lari ke gudang makanya gw ikutin, gw baik baik aja kok lo ga usah khawatir. Tadi juga temenin ka sheila dulu di UKS" jelas shey menatap lurus kedepan.

Ah iya! UKS gw gak cek itu tadi Batin shandy.

"Ka sheila kenapa?" tanya shan memandang shey dari samping.

Shey juga ikut menoleh. "Biasa, ketakutan" jawab nya.

Setelah itu percakapan pun berakhir keduanya masih sama sama diam tak berniat untuk membuka suara.

Sepi. Hening. Sunyi

Hanya suara gemercik air didalam kolam ikan serta kicauan burung yang menemani. Sheylina sangat tidak suka dengan suasana ini, entah mengapa saat bersama ndy rasanya ia ingin berbicara banyak dengannya.

Sheylina membuang nafas kasar. "Hah! Udahlah gw mau pergi" ujarnya dan segera bangkit namun, pergelangan tangan nya ditahan oleh ndy.

"Lo mau ketauan guru" kata Shandy sambil menunjukkan wajah datar nya.

Dengan reflek shey menepis tangan ndy dan menampar wajah yang sangat menyebalkan itu. Tenang gak keras kok nampar nya.

"Shey!" seru ndy merasa perih di pipinya.

"Apa!" jawabnya sambil melipat kedua tangan nya.

Si shey kenapa sih? batin Shandy heran.

Ih dasar gak peka! batin sheylina kesal dengan ndy.

Shandy ikut bangkit dan melihat lihat sekitar agar aman. Ia langsung menggenggam tangan sheylina dengan lembut dan mengajak nya berjalan kearah rooftop.

Shandy menatap mata sheylina agar nurut dengan ya dan berbicara lewat tatapan mata.

Sheylina menegang ditempat jantungnya sudah berpacu lebih cepat.

Dengan jalan yang mengendap mengendap sambil memperhatikan sekitar tanpa melepaskan genggaman tangan kedua nya. Syukurlah hari ini keadaan memihak padanya, sebenarnya sheylina tak ingin bolos, namun saat melihat shandy ia ingin terus berada di dekat nya.

-----

Sampailah mereka di rooftop SMA Angkasa suasana di atas sangat sepi hanya ada angin yang terus menerbangkan rambut indah sheylina. Shandy melepaskan genggaman tangannya ia diam sebentar menarik nafas dalam dalam. Banyak sekali yang ingin ndy tanyakan pada sheylina.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

‹SHENDY› [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang