Chapter 12: The Instability

263 40 1
                                    

Suara terima kasih dari penjaga kasir yang berpadu dengan bunyi bel pintu masuk mengiringi kepergian Doppo ketika ia keluar dari konbini.

Kedua tangannya penuh dengan kantung belanjaan. Sebagian besar dari isinya adalah bahan makanan untuk Izanami-san.

Selera makan majikannya itu semakin buruk belakangan ini. Padahal Doppo sudah mencoba berbagai menu, tetapi gagal. Majikannya selalu mendorong mangkuknya ke tengah meja dan bilang kalau perutnya sudah penuh, padahal ia hanya memakan beberapa suap.

"Aku sudah cukup kenyang dengan makan roti isi," begitu katanya setiap kali Doppo mendesaknya untuk menambah porsi makannya, tapi logika Doppo percaya kalau tubuh manusia butuh lebih dari setangkap roti isi.

Lagi pula, majikannya sudah begitu kurus. Doppo tahu kalau Izanami-san mencoba menyembunyikannya dengan memakai pakaian tebal, tapi Doppo tidak sepolos itu untuk ditipu.

Menurut hasil dari penggalian informasinya, mengonsumsi setidaknya satu sendok madu setiap hari adalah salah satu cara yang manjur untuk meningkatkan selera makan. Barangkali ini akan berhasil pada Izanami-san.

Mudah-mudahan saja begitu.

Doppo menyusuri jalanan yang penuh dengan manusia. Beberapa kali kantung plastiknya tersenggol oleh tungkai-tungkai yang melewatinya, tapi kepala Doppo terlalu penuh dengan pertanyaan untuk memedulikan hal itu.

Barangkali aku perlu bertanya pada Jinguji-san, ia berpikir pada diri sendiri, dia seorang dokter. Barangkali aku bisa membujuk Izanami-san untuk mengunjunginya—

"Ah!"

Pikiran itu berhenti ketika Doppo menubruk seseorang. Nyaris saja ia terjatuh kalau tidak cepat-cepat menumpu kakinya dengan benar.

Sayang, orang yang ditubruknya tidak seberuntung itu.

"Maafkan saya," kata Doppo cepat. Kantung belanjaan dipindahnya dari satu tangan ke tangan lain, supaya ia punya tangan yang bebas untuk membantu orang itu berdiri. "Apa Anda baik-baik saja?"

Orang itu tidak menjawab. Uluran tangan Doppo bahkan tidak ia balas. Banyak pejalan kaki yang menoleh dengan ekspresi bertanya, tapi orang itu sepertinya tidak peduli.

Baru beberapa saat kemudian ia membuka suara.

"Kau—" katanya dengan mata terpaku pada Doppo. "—kau android itu, kan?"

Doppo mengerjap. "Maaf?"

"Kita pernah bertemu sebelumnya." Orang itu berdiri tanpa bantuan dan menepuk debu dari kemejanya. "Apa kamu lupa?"

Doppo mengerjap lagi. Berusaha menelusuri database-nya.

Baru tiga detik kemudian ia mengenali orang itu.

Ia adalah salah seorang polisi yang khusus menangani para deviant. Doppo ingat pernah menemuinya satu kali; sebelum ia dikirimkan untuk mengurus Izanami-san.

Pria itu terkekeh. "Sepertinya kamu sudah mengenaliku."

"Anda—"

"Iruma Jyuto," potongnya. "Namamu Doppo, kan?"

Doppo mengangguk. Di dalam kepalanya, ia bertanya-tanya kenapa polisi itu mau menghabiskan waktu untuk berbicara dengannya, padahal mereka hanya bertemu sekali.

Akhirnya ia hanya membungkuk dan berkata, "Sekali lagi saya minta maaf karena sudah menubruk Anda, Iruma-san."

Iruma-san terkekeh. "Hei, hei, tidak perlu meminta maaf begitu. Aku juga tidak lihat-lihat jalan tadi, jadi kita impas."

[HifuDo] WitheringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang