Chapter 7. The Wonders (Part 2)

317 40 0
                                    

Nggak disangka, PO Withering bakal segera berakhir! Tbh, ini PO kedua saya setelah Between (AkaKuro), dan saya seneng banget karena antusiasmenya cukup tinggi. :"D kalau kalian berminat, bisa langsung memesan di bit.ly/WitheringPO, yaaa!

Sekarang, selamat membaca part kedua dari chapter ini~ 

.

.

"Nyaris saja kita kehilangan ikannya."

Jakurai terkekeh. Suaranya bersahut-sahutan dengan kebisingan di rumah makan seafood itu. "Benar. Tapi aku sama sekali tidak menyangka kalau restoran ini berani membayar lima belas ribu yen untuk hasil pancinganmu, Hifumi-kun."

"Enam puluh lima sentimeter dan tujuh kilogram," kata Hifumi dengan kepala ditelengkan ke samping. "Itu ukuran yang cukup besar untuk seekor ikan mas koki, kan?"

Jakurai mengangguk. "Jarang-jarang aku bisa mendapat ikan sebesar itu," katanya. "Barangkali aku harus sering-sering mengajakmu lagi, Hifumi-kun. Peruntunganmu selalu baik."

Hifumi tersenyum pahit.

Seandainya saja bisa memilih, maka Hifumi akan memilih memakai keberuntungannya itu untuk mendapatkan kembali apa yang sudah hilang, alih-alih mendapatkan hal-hal baru yang sebenarnya tidak ia butuhkan; seperti ikan itu, misalnya, atau android yang sekarang berjaga di rumahnya.

Tetapi memikirkan android itu membuat Hifumi bertanya-tanya.

Apa yang akan dia lakukan selama aku tidak ada?

Hifumi membayangkan android itu sedang membersihkan rumahnya untuk yang kesekian ratus kalinya sebagai penangkal bosan, atau memasak begitu banyak makanan sampai-sampai Hifumi kebingungan sendiri.

Tetapi memangnya android bisa merasa bosan?

Kalau dipikir-pikir lagi, Hifumi memang tidak pernah benar-benar memahami android itu; entah soal kebiasaannya, cara pikirnya, atau apa pun yang berkaitan soal dirinya. Di mata Hifumi, android itu tidak ubahnya orang-orang di jalan yang lalu-lalang tanpa memiliki peran yang penting dalam hidupnya.

Tetapi itu dulu, ketika Hifumi masih sepenuhnya menolak si android.

Sekarang, perasaannya bercampur aduk. Hifumi bahkan tidak tahu harus bersikap bagaimana kalau ia sudah pulang nanti—

"Sedang memikirkan apa, Hifumi-kun?"

Hifumi tersentak. Ia baru sadar kalau makanan pesanannya sudah tersaji di atas meja, entah sejak kapan. "Cuma membayangkan apa yang sedang android itu lakukan selama aku pergi."

Alis Jakurai meninggi. "Sepertinya kamu sudah mulai tertarik padanya."

"Orang bisa salah paham kalau sensei mengatakannya seperti itu," gerutu Hifumi. "Aku cuma khawatir kalau dia menggeledah barang-barang pribadiku. Itu saja."

"Android pengurus rumah tidak akan melakukan itu, kok," kata Jakurai. "Mereka jauh lebih profesional dari manusia."

Hifumi tidak tahu harus menjawab apa kecuali menghela napas. "Mudah-mudahan saja memang begitu."

"Kau harus belajar memperlakukannya dengan baik, Hifumi-kun," suara Jakurai kali ini terdengar serius. "Belakangan ini kasus deviasi para android sedang marak."

"Deviasi?"

Jakurai mengangguk. Ia memotong ikannya dan menyuapkannya ke dalam mulut. Hifumi memutuskan untuk mengikutinya.

Berlawanan dengan aromanya yang sungguh menggoda, ikan yang Hifumi makan tidak seenak dugaannya. Rasanya agak hambar dan sulit dikunyah—barangkali karena Hifumi mulai kehilangan selera makannya—dan kalau saja Jakurai tidak ada di depannya, maka Hifumi bisa berhenti makan kapan saja.

[HifuDo] WitheringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang