Halo!
Terima kasih banyak karena sudah sabar menunggu update 'Withering' ini! :D
Mulai sekarang, 'Withering' akan di-update setiap 2 minggu sekali, karena sedang dilakukan PO untuk versi fanbook-nya sampai bulan Agustus. Kalau kalian tertarik, kalian bisa coba mengisi bit.ly/WitheringPO --karena bukan cuma buku ini yang menunggu kalian, tapi juga beragam freebies menarik dari para artist handal! ^^All in all, selamat membaca chapter terbaru ini, dan jangan lupa mendengar musiknya sambil membaca, ya!
.
.
Hifumi bersin untuk kesekian kalinya pagi itu.
Dan untuk kesekian kalinya pula, sang android akan menyerangnya dengan kata-kata, "Izanami-san, Anda benar-benar harus ke dokter."
Hifumi membersit hidungnya dengan tisu—hidungnya sampai terasa perih karena ia sudah melakukannya berkali-kali sepanjang pagi—dan menjejalkan tisu itu begitu saja ke dalam saku celananya. "Sudah kubilang tidak perlu," katanya tanpa sedikit pun melirik ke arah android itu. "Ini cuma pilek biasa."
"Itu bukan pilek biasa," android itu menukas dengan nada datar yang selalu berhasil membuat Hifumi kesal dibuatnya. "Saya bisa mengenali seseorang yang demam hanya dengan melihatnya."
"Kalau begitu berhentilah mengamatiku," Hifumi balas menukas, sebelum bersinnya kembali menyerang. Ugh, seandainya saja ia tidak begitu impulsif untuk meninggalkan kondominiumnya di tengah hujan deras—
"Saya rasa lebih baik Anda beristirahat di kamar," kata android itu. "Saya akan membawakan makanan Anda ke kamar, supaya Anda tidak perlu repot-repot keluar masuk—"
"Aku sudah terbiasa melakukan apa pun sendirian selama tiga tahun terakhir." Hifumi kali ini menukas sang android dengan tajam. "Aku tidak membutuhkan bantuanmu untuk memutuskan apa yang harus kulakukan."
Kali ini android itu terdiam, sekalipun matanya terus-terusan bergerak mengikuti Hifumi seperti anjing yang tersesat.
Pada akhirnya, Hifumi memilih untuk kembali mengurung diri di dalam kamar.
.
.
Bohong sebenarnya ketika Hifumi mengatakan kalau ia baik-baik saja.
Kenyataannya, tubuhnya benar-benar terasa kacau sekarang; matanya terasa panas, hidungnya tersumbat, dan sesuatu seperti menindih dadanya sehingga ia tidak bisa bernapas dengan benar.
Hifumi menarik selimutnya sampai ke dagu, tetapi hal itu hanya membuatnya semakin gelisah. Ketika ia menyingkirkan selimut itu, tulang-tulangnya serasa membeku.
Ah, jadi sakit memang tidak menyenangkan.
Hifumi berpikir untuk keluar dari kamarnya dan mengambil obat, tetapi hal itu hanya akan membuatnya direcoki oleh android itu.
Daripada kepalanya semakin sakit, lebih baik tidak saja, deh.
Hifumi membalikkan tubuhnya sembari mencari-cari sisi dingin di bantalnya, sementara rasa kantuk perlahan-lahan menguasainya.
Setelah itu, semuanya menggelap.
.
.
"Hifumi, kenapa kau tiduran di sini?"
"Doppo-chin, sejak kapan kamu datang?"
"Baru saja."
"Astaga, maafkan aku. Aku pasti ketiduran sejak tadi. Akan segera kupanaskan makan malamnya—"
KAMU SEDANG MEMBACA
[HifuDo] Withering
FanfictionKehidupan Izanami Hifumi yang semula kosong berubah sejak android itu memasuki rumahnya dan menetapkan diri sebagai pengurusnya. . . Hypnosis Mic © KING RECORD, IDEA FACTORY, and Otomate The story concept is based on Detroit: Become Human © Quantic...