Chapter 13: The Deviancy

278 38 0
                                    

Ada sesuatu yang mengganggu Hifumi akhir-akhir ini.

Bukan monster di dadanya, tentu saja. Hifumi sudah berdamai—atau lebih tepatnya membiarkan dirinya dikuasai oleh monster itu sejak lama. Lagi pula, mencemaskan soal penyakitnya tidak akan mengubah apa-apa. Jadi untuk apa dipikirkan?

"Sesuatu" yang Hifumi cemaskan menyangkut soal Doppo.

Bukan Doppo-chin.

Doppo yang ia maksud adalah Doppo; android pengurus rumahnya (Hifumi mulai membiasakan diri menyebut nama itu sebagai entitas yang berbeda dari Doppo-chin). Ada sesuatu yang janggal pada android itu, tetapi pada awalnya Hifumi berpikir kalau ia hanya belum memahaminya dengan baik.

Tapi kenyataannya tidak begitu. Menurut buku panduan androidnya, para android dalam kondisi prima seharusnya melakukan segala sesuatu dengan presisif dan cepat, tanpa ada cela sedikit pun. Selain itu, android itu mungkin mengalami beberapa kendala, seperti baterai yang hampir habis atau software yang terganggu.

Hifumi tergoda untuk menanyakan hal itu pada Doppo—dan beberapa kali pula ia mencoba melakukannya—tetapi respons android itu sejanggal gerak-geriknya.

(Maksudnya, android normal tidak seharusnya bicara gagap, kan?)

Maka, seperti android itu yang membiarkan Hifumi menyembunyikan rahasianya, Hifumi memilih untuk mengabaikan kejanggalan-kejanggalan itu.

.

.

"Izanami-san."

"Hmmm?"

"Lagi-lagi Anda tidak menghabiskan makanan Anda."

Hifumi tersenyum pahit. "Sudah kubilang kalau kamu tidak perlu repot-repot melakukan ini, kan?"

"Saya tidak repot," tukas android itu. "Saya hanya melakukan apa yang harus saya lakukan."

Hanya melakukan apa yang harus saya lakukan. Hifumi jadi muak mendengar kata-kata itu berkumandang tiap hari.

Jemarinya mengepal tanpa ia sadari. "Tapi aku tidak memintamu untuk membuatkan sarapan untukku."

"Anda juga tidak melakukannya pada hari pertama saya bekerja, tapi pada akhirnya Anda juga butuh makan, kan?"

Entah kenapa, nada bicara android itu terdengar berbeda. Seolah-olah ia mencoba menantang Hifumi.

Dan Hifumi tidak menyukai nada suara itu.

"Aku akan bilang padamu kalau aku memang membutuhkannya," ia mendesah. "Kenapa yang seperti itu saja tidak bisa kamu pahami?"

Dahi Doppo berkerut. "Saya tidak bisa menerima alasan itu."

[HifuDo] WitheringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang