[HifuDo] Withering

Chapter 7: The Wonders (Part 1)

PO Withering masih dibuka sampai tanggal 24 Agustus nanti, ya! Kalian bisa memesan via Google Form di bit.ly/WitheringPO ^^ 

Jangan lupa kalau versi fanbook Withering bakal ada:

- Kumpulan ilustrasi
- Bonus drabble collection
- HifuDo sticker set (untuk yang memesan versi cetak)
- HifuDo standee (untuk yang membeli kedua versi; baik hardcopy maupun softcopy)
- LEBIH DARI SATU ENDING

Jadi jangan sampai kelewatan, ya! ;) 

Sekarang, selamat membaca!

.

.

Selama ini, Hifumi selalu memilih untuk tidak pernah mengakui eksistensi para android.

...walaupun kalau dipikir-pikir lagi, sebenarnya istilah 'tidak mengakui' terdengar terlalu kejam.

Hifumi memang tidak menyukai bagaimana keberadaan mereka seolah-olah menyingkirkan posisi manusia, tetapi ia juga tidak bisa tidak mengakui kalau para android memiliki kapasitas kerja yang lebih baik dibandingkan dengan manusia.

Rasa tidak suka ini jelas-jelas berbeda dengan perasaannya terhadap para perempuan. Hifumi memilih untuk menjauhi perempuan karena ia takut pada mereka, sementara ia menghindari android karena—

—karena—

—yah, pokoknya ia punya alasannya sendiri.

Kalau tidak salah, semuanya dimulai sejak lima tahun yang lalu, ketika perusahaan muda berlabel HypnoMic memulai debutnya di bidang teknologi dan menciptakan sensasi di penjuru Jepang. Jepang memang terkenal dengan segala inovasinya sejak beberapa dekade silam, tetapi Hifumi tidak pernah berpikir bahwa akan tiba suatu hari di mana para android tidak lagi menjadi budak manusia; ia menjadi mitra kerja manusia.

Lucunya, manusia bahkan mulai menaruh kepercayaan yang lebih besar kepada para android daripada kepada sesamanya.

Benar bahwa etika kerja mereka tidak akan diganggu oleh perasaan.

Benar bahwa mereka bergerak dengan begitu lurus sesuai perintah.

Tetapi konyol juga kalau mereka sampai ditempatkan di tingkatan yang lebih tinggi dari manusia.

Hifumi tidak lagi heran setiap kali menyaksikan seorang manusia memilih android untuk menjadi teman kencannya, atau justru sebagai mempelainya di masa depan.

Padahal, kalau dipikir-pikir, berpasangan dengan android sama sekali tidak menyenangkan. Mereka cuma bicara dan bertindak sesuai program. Mereka tidak memiliki kehendak sendiri, dan mereka, pada akhirnya, tidak memiliki kehangatan seperti manusia pada umumnya.

Tidakkah hidup akan lebih menyenangkan dengan berbagai tantangan?

Apa gunanya punya hubungan jika segalanya diberikan kepadamu begitu saja dengan mudah?

Lagi pula, tidakkah pasangan yang seharusnya tidak terjadi secara instan?

Sampai saat ini, Hifumi sama sekali tidak memahami konsep itu. Ia tidak memahami bagaimana orang-orang bisa puas memiliki android yang berparas menawan sebagai pasangan mereka, ketika kenyataannya siapa pun bisa mendapatkan kemewahan yang sama. Mereka cukup memesan android dengan karakteristik yang mereka inginkan, dan dengan begitu mudahnya android itu akan menempel pada mereka.

Sebenarnya ada banyak hal yang tidak Hifumi pahami soal android. Dan sebenarnya lagi, Hifumi sama sekali tidak berminat untuk menempelkan hidungnya pada urusan-urusan itu.