"jadi menurut kakak gimana ?" Ten bercerita panjang lebar masalah kegundahan hatinya saat ini ke Neru.
Neru yang dari tadi masak buat makan siang, mau gak mau kudu jadi pendengar yang baik buat sang pujangga cinta didepannya sekarang.
"Menurut kamu ?" Neru malah balik nanya, kemudian menyuguhkan sepiring nasi ayam kearah Ten.
"Ih, kok kakak nanya balik" cemberut Ten.
Neru tersenyum, lalu duduk disamping boss kecilnya itu. Dielusnya rambut lurus Ten dengan lembut.
"Yang tau tentang perasaan kamu itu ya kamu sendiri"
"Aku bingung sama perasaan aku kak"
Neru menatap Ten.
"Hampir se abad aku hidup di dunia ini, baru kali ini aku ngerasain ke bingungan yang gak bisa aku jelaskan"
"Se abad ? Lima belas tahun aja umur kamu belum tentu nyampe"
Ten menghembuskan nafas dan mengusap wajahnya dengan kasar.
"Loh ? Belum pulang ??" Tanya Risa tiba-tiba dari arah ruang tengah.
Ten menggeleng. "Aku lagi meminta pendapat pada yang sudah berpengalaman" katanya, sambil memasukkan sesendok nasi kedalam mulut.
"Kamu gak mau cerita sama aku ?" Tanya Risa lagi, lalu ia duduk di kursi tepat dihadapan Ten.
Ditatapnya wajah Ten. Bocah kesayangannya itu masih aja menggemaskan. Bikin Risa malah kembali rindu pengen punya buah hati hasil darah daging dia sendiri.
"Rahasia" gumam Ten lagi. Kayaknya dia enggan banget nyeritain kegundahannya sama orang bentukan Risa, Manaka ataupun Techi.
Dia lebih suka curhat sama perempuan - perempuan keibuan kaya Neru maupun Rika. Kecuali Akanen.
Risa monyong-monyong karena dijawab sebegitu salty nya sama Ten. Kemudian ia ikut menyantap nasi yang baru aja di suguhkan Neru padanya.
"Rambut kamu udah panjang, udah mental kemana-kemana ini" tandas Neru, dia mengusap ujung kepala Risa.
"Masa ?"
"Iya. Ini nanggung banget. Dibilang sebahu ya nggak, di bilang sepunggung juga nggak"
Risa cuma berdehem.
"Siang ini gak ada kegiatan kan ? Ke salon biasanya aja. Voucher gratis keramasnya juga masih ada"
"Aku pikir aku pengen panjangin rambut aja" jawab Risa.
"Rambut kamu cepet lepek sayang, kamu juga males banget kalo disuruh keramas"
Risa meletakkan sendoknya kemudian menatap Neru secara seksama. "Aku pengen panjangin rambut. Ga boleh ?" ucap Risa penuh dengan penekanan.
Akhirnya Neru cuma bisa diem aja. Gak mau memperpanjang masalah. Toh, cuma perihal rambut doang ini.
.
.
.
Sore hari, Neru dan genk-genk arisannya lagi hangout buat shopping baju ke salah satu mall mevvah.
Risa yang gabut banget di rumah setelah ditinggal Neru dan ditinggal Ten balik ke istananya, doi memutuskan buat studi banding ke rumah Yuipon. Lagi pula dia juga ada janji buat ngembaliin charger ponsel Yuipon yang gak sengaja ketinggalan di mobilnya.
Sesampainya disana dia disambut dengan hangat oleh hikaru dan janda paling bahenol se jakarta itu.
Sebelum masuk, Hikaru mencium tangan Risa. Kemudian Risa mengelus-ngelus kepala hikaru dan Yuipon secara bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELUARGA KENTANG SEASON 2 [SakamichiAKB]
Fanfiction[SAKAMICHIAKB] dah lah lanjutan yang sebelumnya Warning : 18++ dan mengandung kata kata kasar