godaan pelakor

565 41 71
                                    

Jam udah menunjukan pukul 02:00 dini hari. Tapi mata risa dari tadi susah banget buat merem, pandangan matanya malah tertuju lurus pada langit-langit putih kamar hotel.

Disampingnya kini, ada sang pelakor cantik penggoda syahwat seluruh lapisan masyarakat tertidur lelap dengan kepala berbantal lengan rampingnya.

Dari semalam, ke dua insan yang bukan mahramnya itu bertemu di acara bridalshower salah satu mantan temen band mereka sekaligus mantan pdkt.annya Yuipon yang sekarang lagi melendung duluan sebelum nikah. Ya..siapa lagi kalo bukan Zuumin.

Sehabis acara pesta lajang itu, Risa sama Yuipon yang udah kepalang di mabok asmara, memutuskan buat gak pulang kerumah masing-masing. Asik juga sih kalo malam ini mereka latihan barongsai dulu di hotel. Begitu kira nya pemikiran mereka waktu itu.

Toh, pada malam itu juga Hikaru lagi nginep dirumah papanya. Dan Neru.... Neru mah, urusan belakang. Jadi gak ada yang perlu dikhawatirin.

Namun, pemikiran indahnya duniawi hanya sesaat yang risa rasakan. Sehabis Kentu sama Yuipon, perasaannya kini jadi berubah gelisah, Tiba-tiba aja bayangan Neru terpatri jelas di ubun-ubun.

Udah ke dua kalinya dia ngewe sama yuipon, dan itu tandanya kedua kalinya juga dia ngehianatin kesetiaan Neru.

Sumpah. kesalahan yang dia perbuat sekarang gak mungkin bisa dimaafin oleh perempuan manapun.

Risa jadi menghela nafasnya dan mengecup puncak kepala yuipon dengan lembut.

Lalu yang dilakukan Risa kemudian adalah melepaskan BH miliknya yang kesangkut di rambut yuipon. Maklum, persilatan tadi malam ngebuat baju Risa sama Yuipon jadi blangsakan kemana-mana.

Sepelan mungkin dan sebisa mungkin doi melepaskan BH hadiah ulang tahunnya dari Neru dikepala yuipon, agar supaya pergerakannya tidak membangunkan tidur si janda bahenol itu.

Setelah selesai dengan urusannya, Risa sesegara mungkin memakai bajunya dan bergegas pergi, meninggalkan yuipon dengan keadaan telanjang di kamar hotel sendirian.

.




.




.

Suasana rumahnya jadi sepi lengang. Risa jadi lupa, kapan terakhir kalinya dia ketawa ketiwi hahahihi di rumah ini. Dirumah hasil jerih payahnya sama Neru. Meskipun angsuran rumah kudu dicicil 32x selama 5 tahun, tapi mau gimanapun rumah ini adalah tempat pulang yang paling aman baginya.

Setidaknya itu yang dia rasakan dulu.

Dengan kunci cadangan rumah yang dia bawa kemana-kemana, risa akhirnya membuka pintu rumah setelah sebelumnya menghela nafas berkali-kali.

Risa lagi-lagi cuma diem, menatap ruang tamunya yang rapi dengan segala ingatan terpuzzle di dalam bayangannya saat ini.

Dulu setiap pulang tengah malem dari manggung di cafe-cafe, yang bela-belain nahan kantuk demi menyambut dirinya pulang itu adalah Neru.

Senyuman Neru waktu itu bikin Risa mengingat kembali gimana beruntungnya dia dapet pasangan sholeha, yang gak neko-neko, bahkan mencintainya walaupun dia dalam keadaan miskin sekalipun.

Dia jadi inget semua kenangan di ruang tamu rumahnya. Dari kenangan konyol, kenangan waktu dia ngeluh ke Neru masalah keuangan yang makin menipis, sampe kenangan in the hoy mereka di sofa waktu lalu.

Mengingat hal tersebut entah kenapa jadi terasa sesak di dada Risa.

Maka dari itu, doi segera ngacir gitu aja dari tempat yang memberikan segala kenangan itu, dan itu semua demi menyelamatkan kesehatan mental dan psikisnya dari kenangan-kenangan yang membuatnya semakin bersalah terhadap Neru.


Beberapa saat kemudian dia menemukan Neru udah terlelap dikamarnya. Ngeliat pemandangan itu, Risa jadi duduk disamping Neru, diujung kasur.

Badan Neru yang dulu gemol-gemol gemesh, sekarang jadi kurus kering. Pipinya tirus. Persis kaya pasien leoukimia.

Anehnya lagi, di waktu Risa mengelus lembut kepala Neru. Rambut hitam legam panjang milik Neru dulu, kini udah berubah jadi rambut pendek diatas bahu dengan warna sedikit coklat.

Risa jadi bertanya-tanya. Sejak kapan Neru potong rambut ??? Sejak kapan Neru mulai mau mengecat rambutnya ??. Padahal dulu gadis semarang itu pernah bilang "aku suka rambut aku panjang. Jadi mustahil banget aku potong rambut"

Dia kembali dipaksa mengingat kejadian beberapa waktu lalu disaat doi ngebentak Neru cuma karena disuruh potong rambut gegara rambutnya cepet lepek.

Padahal cuma perihal sepele. Kenapa dirinya sebegitu marahnya pada Neru ??.

Dia makin gangerti dengan dirinya sendiri. Dia merasa kehilangan identitas diri saat ini.

Setelah rasa bersalah yang makin lama makin menumpuk, risa mengusap wajahnya dengan kasar.

"Bangsat!. Gimana bisa aku jatuh cinta sama dua orang perempuan sekaligus dalam waktu yang bersamaan ?" Lirih Risa pelan, Dia menggeser posisinya menatap wajah Neru dengan lekat-lekat.

"Aku pengen berhenti nyakitin kamu. Tapi aku gak bisa, aku tertahan dengan perasaan aku ke yuipon" dielusnya lagi puncak kepala Neru.

"Aku juga gak bisa berlari bersama Yuipon, ninggalin semua kenangan kita. Karena perasaan aku juga masih tertuju ke kamu" Air mata risa tiba-tiba aja tertahan di kerongkongan.

"Sebut aku brengsek. Sebut aku bajingan. Aku gak papa. Itu emang pantes tersemat di nama aku"

"Neru.... Saat ini aku bernafas di posisi yang sangat sulit. Di posisi cinta kamu, tapi gak bisa ninggalin yuipon. Aku harus gimana ? Aku gak bisa ngorbanin kamu ataupun yuipon sekalipun" Risa mencengkram dadanya dengan kuat. Ada rasa sakit ketika ia mengatakan apa yang terjadi pada perasaannya saat ini.

"Jatuh cinta sama dua hati yang berbeda ternyata lebih sakit dari yang aku kira"

"Maafin aku..." Air mata risa makin menggenang di kedua bola matanya.

"Maaf. Udah menghancurkan segala mimpi indah yang kita rajut dulu. Maaf. Surga yang aku janjikan dulu, gak bisa aku wujudin lagi. Maaf. Maaf. Maaf udah jatuh cinta pada perempuan lain."

"Neru..." Ringkih risa pelan. Tapi tiba-tiba matanya teralihkan pada ponsel Neru yang tergeletak tak jauh dari kepala gadis itu.

Ponsel Neru masih menyala. Terasa sangat panas disaat risa menggengam Ponsel Neru. Dan Lalu apa yang Risa lihat di layar ponsel Neru selanjutnya ??
































Panggilan dari TECHI sudah berjalan selama 7 jam lebih. Sepertinya, Neru ketiduran di tengah-tengah waktu mereka berdua sedang terhubung oleh panggilan telpon.

Risa jadi mengernyit. Dan mendengarkan samar-samar nafas halus Techi diseberang telpon. Anak ningrat itu sepertinya juga udah ketiduran dengan panggilan yang masih tersambung.

"Sejak kapan Neru jadi sering telponan sama ini kontol biawak ?" Risa bertanya-tanya.




_________tbc__________




KELUARGA KENTANG SEASON 2 [SakamichiAKB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang