30. Apologize

4.6K 549 21
                                    


Lisa melangkahkan kakinya dengan semangat keluar dari perkarangan sekolah, tersenyum senang melihat Jisoo dan Jennie yang telah berada di mobil.

"Unnie!"

Jisoo dan Jennie menoleh dan tersenyum saat Lisa menghampiri mereka.

"Akhirnya yang di tunggu datang kalau begitu ayo ke rumah sakit."

"Tidak tidak, Kita ke mansion dulu!" Cegah Lisa yang duduk di belakang berseru, Jisoo dan Jennie menoleh ke belakang dengan tatapan bingung.

"Ada yang ingin aku ambil, jadi kita ke mansion dulu." Ucap Lisa dan Jennie mengangguk, menjalankan mobilnya menuju mansion.

~~~

Chaeyoung membuka matanya perlahan, menatap langit langit kamar rawatnya. Ia mengerjap sekilas dan menghembuskan nafas pelan.

Bergulir menatap seisi kamar rawatnya yang kosong. Chaeyoung perlahan meraih remote kasurnya dan meninggikan kasurnya.

Ckleek~

Chaeyoung menegakkan kepalanya dan tersenyum ramah saat dokter Im masuk ke dalam kamar rawatnya.

"Bagaimana keadaanmu, Chaeyoung? Apa kau masih merasa sakit?" Tanya dokter Im memeriksa Chaeyoung.

"Apa aku sudah di bolehkan pulang?" Dokter Im terdiam tak lama ia tertawa dan mengusak pelan rambut Chaeyoung.

"Kau baru sadar semalam, jangan mengada Ngada."

"Tapi aku bosan disini!" Keluh Chaeyoung.

"Ini kamar rawat VVIP kau masih bosan?" Tanya dokter Im Tak percaya. Menurutnya jika yang berada di kamar rawat seperti milik Chaeyoung sekarang pasti sangat betah.

Memang benar, mereka berbeda selera.

"Apanya? Aku hanya menonton lalu tidur. Bangun, makan bubur yang tidak tahu bagaimana rasanya—"

"Tapi kau menghabiskannya." Potong dokter Im membuat Chaeyoung terdiam.

"I-itu karena...aku lapar." Pelan chaeyoung berkata.

Dokter Im tertawa melihat Chaeyoung yang sepertinya malu dengan ucapannya tadi, "Kau selalu ikuti perkataanku, aku yakin kau bisa dengan cepat sembuh." Ujar dokter Im dan Chaeyoung mengangguk.

"Boleh, dokter bertanya?"

"Ya, tentu?"

"Kau kenal Im nayeon?"

Chaeyoung terdiam sejenak lalu tertawa pelan, "gadis culun yang sering aku ganggu itu? Tentu aku kenal." Jawab chaeyoung.

"Dia siapamu?"

"Dia adik kelasku."

"Dan aku adalah ibunya." Chaeyoung mengangguk mengerti lalu tak lama matanya membulat terkejut dan menatap dokter Im yang kini telah kerkacak pinggang. Apa Chaeyoung baru saja mengatai anak dari dokter ini? Ya chaeyoung melakukannya.

"A-aaa, dokter Im!" Dokter Im menjewer telinga Chaeyoung padahal hanya pelan tapi Chaeyoung terlalu melebih lebihkannya.

"Dasar gadis nakal!"

"Aaa~ dia saja tidak keberatan aku ganggu, jadi aku..." Perlahan ucapan Chaeyoung tak berlanjut, bisa bahaya jika ia berkata semuanya, mungkin dokter Im akan menyuntiknya dengan bius mematikan.

"J-joesonghamnida." Hanya kalimat itu yang di ucapkan Chaeyoung, kepala gadis itu berpaling tak menatap dokter Im.

"Kau harus minta maaf langsung dengannya, nak?" Chaeyoung dan dokter Im menoleh. Ada minyoung yang sedang mendorong pelan Nayeon untuk berjalan mendekati chaeyoung.

"Ayo minta maaf?" Suruh Minyoung.

Sejenak Chaeyoung menatap nayeon yang gelagapan. Ia memalingkan wajahnya kembali dan menelan Salivanya, "m-mian."

"Hei, chaeyoung. Dia disini bukan di sana?" Tegur Minyoung.

Chaeyoung hanya memasang wajah memelasnya dan menatap nayeon. "Aku tak akan mengganggumu lagi. Jika ada yang mengganggumu, bilang padaku. Aku akan memukul mereka!"

"Chaeng!"

"Ya!"

"Apa? Niatku baik?" Seru Chaeyoung saat ibunya dan dokter Im sama sama menegurnya. Dokter Im mendengus dan menggeleng gelengkan kepalanya.

"T-tidak apa apa, sunbaenim. Sunbaenim hanya perlu memulihkan diri saja dulu." Sahut nayeon.

"Sunbaenim!?"

"T-tidak maksudku, unnie! Chaeyoung unnie harus cepat sehat!" Balas Nayeon cepat saat Chaeyoung memelototinya.

Chaeyoung tersenyum dan menjulurkan tangannya, "mian?" Ucap Chaeyoung, Nayeon membalas uluran tangan Chaeyoung dan mengangguk.

"Oh, Sedang ramai?" Mereka menoleh melihat Lisa, Jisoo dan Jennie yang telah masuk ke dalam kamar rawat chaeyoung. Pakaian mereka telah berganti menjadi pakaian santai. Tidak pakaian sekolah lagi.

"Kalau begitu, dokter akan keluar dulu. Istirahatlah dengan banyak Chaeyoung?" Chaeyoung hanya mengangguk nurut, Selepas kepergiaan dokter Im beserta Nayeon, kamar rawat itu hanya meninggalkan keluarganya saja.

"Ya!" Chaeyoung yang sedang fokus menonton televisi kini beralih menatap Jisoo yang telah duduk di sisi ranjangnya.

"Mwo?"

"Coba tebak?"

"Tidak mau!" Jisoo langsung memasang wajah tampang kesalnya sedangkan orang di depannya hanya biasa biasa saja.

Ia berdiri dan mendekat pada chaeyoung, membisikan sesuatu di telinga Chaeyoung. Chaeyoung hanya diam lalu tak lama ia memijit pelipisnya pelan.

"Apa kepalamu pusing, nak?" Tanya Minyoung khawatir.

Chaeyoung menggeleng, "aniyo, eomma." Jawab Chaeyoung kini menatap Lisa yang sedang mengisi pekerjaan sekolahnya dengan Jennie yang tak pernah berhenti mengoceh.

"Selanjutnya, Sooyoung tak akan melakukan hal seperti ini lagi." Ucap Chaeyoung.

"Hm? Bagaimana kau bisa berbicara seperti itu? Jika kau tadi di sana, kau akan—"

"Aku meminta appaku untuk membebaskan ayahnya."









•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Twins Sisters Are Not IdenticalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang