Tian tersenyum dan ikut masuk ke dalam kamar Rosy. Tian meletakkan koper dan barang barang Rosy di pinggir dinding dekat pintu.Setelah meletakkan barang yang dipegangnya Rosy mengajak Tian keluar
"Ayo..aku antar kamu ke depan.."
Rosy berjalan mendekati Tian dan mengajaknya keluar kamar tapi Tian bertahan dan menarik pinggang Rosy untuk didekapnya.
"Aku rindu..rindu yang sangat menyiksa..kamu gak pernah pergi selama ini .. kamu juga gak bisa dihubungi" ucap Tian lirih ditelinga Rosy, jari jemarinya yang panjang dan kurus menyusuri wajah mungil Rosy.
"Sinyal kadang gak ada jadi aku juga gak kepikiran untuk menelpon" jawab Rosy seadanya
Tian menyeringai, tatapan curiga ia layangkan namun Rosy tak berpengaruh, jemari Tian bergerak turun , menyusuri leher, bahu..menyusup dibalik blouse berbahan jatuh dan lentur itu..tangannya mulai meraba, mengelus kulit mulus Rosy dari bahu, ke punggung..lengan
Wajah Tian maju mendekat.. menciumi leher hingga ke bahu..matanya menelisik mencari cari adakah tanda tanda percintaan bersemayam ditubuh sang kekasih.
Sedangkan Rosy menikmati sentuhan dengan mata terpejam, kepalanya perlahan mendongak ke atas ketika bibir Tian mengeksplor bagian lehernya kembali dan tangan Tian mulai berusaha menurunkan blouse yang Rosy kenakan.
("Hentikan Rosy hentikan")
Satu Sisi dalam dirinya meminta Rosy untuk berontak tapi sisi lainnya membiarkan Tian untuk tetap bergerilya .. karena cinta dan sayang..
***
Trims udah baca n vote
💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate Your Name
RomanceSequel Uang Patah hati membuatnya menjadi seorang dokter yang arogan hanya karena sebuah nama yang sama dengan sang mantan kekasih yang melukai dirinya, jiwa kemanusiannya luntur seketika. Bagaimana jika ada nama yang sama masuk kembali dalam kehi...