Part 16 || Tawaran

1.3K 126 3
                                    

Mereka tiba di rumah pemuda itu. Hanbin segera mengajak Lisa masuk untuk bertemu ibunya.

"Eomma. Aku membawa seseorang untukmu'' Kata Hanbin menghampiri ibunya di dapur yang sedang memasak untuk makan siang.

"Nugu? Calon menantuku?'' Canda wanita cantik itu.

"Ck, eomma... ayo temui dia sebentar eomma'' Ajak Hanbin, ia seperti anak kecil saat berhadapan dengan sang ibu.

Hanbin menggandeng ibunya menuju ruang tamu untuk menemui Lisa disana. Wanita itu tentu saja memekik bahagia saat melihat gadis barbie yang sedang tersenyum lebar kepadanya.

"Lisa?''

"Eomma. Lisa sangat merindukanmu, maaf karena baru bisa mengunjungi eomma sekarang'' Lisa bangkit dari duduknya beralih memeluk tubuh wanita itu erat.

"Eomma juga sangat merindukanmu. Ayo duduklah, kau mau minum apa sayang?''

"Apa saja eomma''

"Air kobokan, kau mau?'' Sela Hanbin yang membuatnya mendapat cubitan dari ibunya. Lelaki itu cengengesan sambil minta maaf.

"Kalian mengobrol saja dulu, atau kalau kalian bosan.. ke taman belakang saja, disana udara dan pemandangannya bagus''

"Tidak eomma, kita akan ke studioku saja'' Jawab Hanbin.

Lisa mengamati desain studio yang memiliki kesan manly dan artistik. Studionya cukup luas dan tepat berada di sebelah kamar pemuda itu.

Lisa duduk di salah satu sofa ukuran single dan menatap ke sekeliling. Ia kemudian menemukan beberapa bungkus cokelat diatas meja dan langsung memakannya tanpa izin. Tentu saja pemuda itu membiarkannya.

"Apa rencana oppa selanjutnya?''

"Maksudmu?''

"Oppa, kau jelas tau maksudku kan?''

"Oppa bingung Lisa-ya. Member Ikon sangat berharap oppa kembali untuk mengisi posisi leader yang kosong itu. Tapi.. oppa tidak yakin untuk itu'' Hanbin mendongak mengingat kembali perjuangan dan kebersamaannya bersama sahabat-sahabat terbaiknya.

"Wae?''

"Kondisinya tidak menguntungkan, Ikon dalam posisi merintis sejak skandal itu. Diluar sana.. meskipun banyak fans yang mendukung ot7, tapi hampir sebanding dengan yang menolak hal itu. Oppa tidak mau egois dengan mengorbankan kerja keras mereka''

"Aku mengerti oppa'' Lisa manggut-manggut.

"Jadi? Oppa tidak mungkin kan hanya berdiam diri disini? Itu bukan oppa sama sekali'' Tanya Lisa  lagi.

"Sebenarnya, oppa berniat untuk membuka agensi''

"Kedengarannya bagus oppa, apalagi kemampuan oppa mumpuni untuk itu'' Lisa segera menyetujui.

"Oppa masih harus banyak belajar dalam memulai bisnis. Tapi oppa belum menemukan orang atau teman yang tepat untuk bertanya lebih banyak'' Kata Hanbin bingung.

"Bagaimana ya? Sebenarnya aku punya sedikit saran'' Hanbin memandang gadis itu penuh tanya. Gadis itu malah membuka ponsel dan menunjukkan salah satu foto kepadanya.

"Oppa, pria ini adalah seorang direktur muda. Aku bisa meminta tolong agar dia membantu oppa untuk memulai bisnis industri musik, kebetulan dia juga sedang tertarik untuk merambah ke industri musik. Bagaimana?'' Tawar Lisa. Hanbin menatap foto pria itu lekat dengan raut wajah tak terbaca.

"Siapa dia? Western?''

"Ne, dia orang Swiss dan dia kekasihku'' Jawab Lisa.

"Mwo? Aku tidak salah dengar? Kau? Punya kekasih?'' Tanya Hanbin tak percaya.

Lalisa ManobanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang