Part 7 || Youth With You

1.5K 140 0
                                    

Lisa memperlihatkan penampilan memukau ketika memperkenalkan dirinya sebagai mentor dance youth with you.

Pada episode pertama, ada banyak scene. Yaitu pengenalan mentor dan trainee, pindahan trainee ke asrama, pengenalan panggung, dll.

Karena itu.. pada episode pertama juga ditayangkan penampilan dari semua mentor. Lisa mendapat giliran pertama.

Stage ditata sedemikian rupa yang memicu rasa penasaran para trainee. Tak lama setelah itu, semua tampak kaget setelah tirai di jatuhkan dan penampakan sosok Lisa menjadi pusat sorotan.

Lisa menari bersama backing dancer dengan iringan lagi 'In The Name of Love' Martin Garex & Bebe Rexha dan 'Attention' Charlie Puth. Penampilan yang sangat memukau, hingga tak sedetikpun pandangan nisa berpaling. Tiap gerakan tubuhnya begitu luwes baik air yang mengalir dan bertenaga disaat yang bersamaan.

Tak ayal.. para trainee sampai berteriak histeris bahkan banyak diantara mereka yang menangis. Tak hanya itu, porsi tubuh bak dewi Lisa menjadi daya tarik hingga menghipnotis setiap penonton.

Setelah penampilan dance-nya, Lisa menyampaikan sepatah kata sebagai pesan kepada trainee youth with you.

"Sekarang adalah dimulainya mimpi kalian. Meskipun kelak akan muncul banyak halangan yang merintangi, tapi aku ingin kalian percaya pada diri kalian sendiri dan berusha semaksimal mungkin. Percayalah.. setiap impian seseorang akan menjadi kenyataan. Aku akan mendukung kalian selamanya. Terimakasih'' Ucap Lisa dengan penuh perasaan. Matanya berkaca-kaca ketika menyampaikan rentetan kalimat itu. Karena ia pernah berada di posisi mereka dan ingin mereka menjadi sosok yang kuat dan tidak gampang menyerah pada mimpi mereka.

"Terimakasih Lisa..'' Sorak para trainee serentak. Lisa tersenyum bahagia mendengar antusiasme mereka.

"Wah.. aku ingin menangis, ucapannya sangat menyentuh hati'' Ucap salah satu trainee ketika Lisa sudah meninggalkan stage.

Setelah penampilan Lisa... berturut-turut disusul oleh penampilan Jony J, Ella dan Kun.

"Aku harap, aku bisa berkomunikasi dengan kalian melalui panggung ini. Jika kalian sedang berusaha dan berkorban untuk mimpi kalian, semoga setiap pengorbanan itu mendapatkan hasil yang setimpal. Semoga keluarga kalian bangga pada kalian semua. Semangat!'' Ungkap Jony setelah menyelesaikan penampilannya.

"Tidak peduli berapapun usia kita, asal kita menyukai diri kalian sendiri.. maka itulah diri kita yang terbaik. Aku mendoakan kalian semua'' Turur Ella setelah penampilan vokal yang memukau hingga membuat para trainee berderai air mata.

"Panggung ini sedikit licin, kalian harus berhati-hati nantinya. Hal yang ingin kusampaikan melalui penampilan tadi adalah jangan terburu-buru menjawab semua komentar. Panggungmu adalah hasil karyamu. All the gir's say ...'' Ucap Kun.

"We are young !!'' Sorak para trainee menimpali kalimat Kun dengan penuh semangat.

"Terimakasih..'' Ucap Kun lagi.

Setelah penampilan semua mentor, para trainee tak henti-hentinya berdecak kagum atas performance luar biasa mereka.

Kun tetap berada di stage, lalu mengundang tiga mentor lainnya untuk meyapa trainee.

"Setelah performance kami tadi, apakah kalian senang?'' Tanya Kun.

"YA'' Jawab trainee.

"Kalian semua tahu, hasil karya aktor adalah film dan hasil karya penyayi adalah lagu. Lalu.. apa hasil karya dari penyanyi dan penari?''

"PANGGUNG''

"Inilah salah satu ujian yang akan kita lakukan hari ini dan target kalian semua selama 4 bulan kedepan. Jika kalian mencapai target ini, maka kalian akan lebih mendekati kursi yang ada di depan kalian saat ini'' Tutur Kun lagi.

"Iya, itu adalah kursi debut'' Kata salah satu trainee yang diiyakan oleh yang lainnya.

Selanjutnya adalah giliran performance dari pihak peserta yang membuat mereka semua gugup dan tegang.

Yang menegangkan karena penampilan ini adalah duel. Dan setelah performance.. akan diberikan nilai kisaran A-F.

~~~

"Huh.. capeknya'' Keluh Lisa saat break shooting youth with you.

"Lisa, minumlah'' Kun menghampiri Lisa di ruangannya dengan membawa minuman dingin.

"Terimakasih Kun''

"Apa setelah ini kau ada jadwal?''

"Hmm.. sebenarnya tidak ada. Tapi besok pagi aku harus terbang ke Jepang. Aku harus tampil di konser bersama memberku''

"Kau masih ada konser? Lalu bagaimana dengan jadwalmu di program ini?''

"Aku hanya tiga hari di Jepang, setelah itu kembali kesini lagi'' Jawab Lisa santai.

"Pasti melelahkan, jangan lupa kau tetap harus memperhatikan kesehatanmu Lisa''

"Tentu, terimakasih atas kepedulianmu Kun''

"Bukan apa-apa.. kau adalah temanku''

"Hahaha.. benar sekali. Oiya, apa kau mau oleh-oleh apa?''

"Kau serius bertanya padaku?'' Kun memicingkan matanya menatap gadis itu curiga. Biar bagaimanapun, ia sudah mengetahui bahwa gadis itu sangat jahil dan terkadang menjengkelkan. Apalagi jika bersatu dengan Ella.

"Ck. Kau tidak boleh selalu mencurigaiku, nanti aku sakit hati loh. Kau mau bertanggung jawab? Ckck.. kau sangat tidak berperasaan Kun, tak taukah kau bahwa aku juga wanita?'' Lisa mulai memainkan perannya.

"Yak! Lisa! Berhentilah.. kau membuatku merinding'' Elak Kun.

Bukannya berhenti, Lisa malah semakin gencar menggoda rekan yang lebih muda dari-nya itu.

"Berhentilah Lisa, kumohon. Kau sangat mengerikan jika sudah seperti itu'' Keluh Kun.

"Apa maksudmu? Cantik seperti ini kau bilang mengerikan? Wah... aku sekarang mulai meragukan seleramu''

"Kau memang sangat pandai berdebat'' Kun pasrah menghadapi tingkah gadis itu.

"Okey, maafkan aku. Tapi aku serius dengan oleh-oleh yang kutanyakan tadi'' Akhirnya Lisa berhenti karena kasihan melihat ekspresi pasrah lelaki itu.

"Apa saja, aku menerima apapun'' Jawab Kun. Lisa sudah menduga jawaban itu sejak awal sebenarnya.

"Oiya, ada apa kau kesini?'' Tanya Lisa lagi.

"Tuh kan.. gara-gara tingkahmu tadi, aku jadi lupa kalau kita diundang Ella untuk makan siang bersama''

"Apa? Kalau begitu, ayo. Sebelum kak Ella mengamuk dan menerkam kita nantinya'' Lisa menarik tangan Kun untuk mengikutinya bergegas menuju kantin.

"Kalau itu terjadi.. kaulah yang paling pertama dia terkam'' Ucap Kun.

"Mana mungkin, aku adalah adik kesayangannya''

"Terserah padamu lah. Sepertinya aku memang tidak akan pernah menang berdebat denganmu''

Perdebatan kedua sejoli itu menarik perhatian para staff dan pegawai gedung itu. Melihat Lisa yang menarik tangan Kun sepanjang koridor sembari berdebat dan mengoceh sepanjang jalan.

Ella dan Jony yang melihat mereka dari kejauhan hanya bisa geleng-geleng kepala mendapati tingkah laku kedua bocah itu.

Bahkan, semua orang tak akan habis fikir karena citra mereka di atas panggung begitu kuat. Tetapi berbanding jauh ketika sudah dibelakang layar. Sungguh duality yang sempurna.


To be continue...
Jangan lupa vote and comment ya?
Gratis kok.

Lalisa ManobanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang